[Tamat]
_Dipublikasikan tanggal 18 febuari 2024_
Shin Yeon adalah seorang pembunuh bayaran yang terkenal pintar dan cerdik, banyak yang ingin membayarnya untuk membunuh seseorang tanpa campur tangan orang tersebut. Hidupnya yang sebatang kara, tak m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Dengan langkah kaki mengendap-ngendap masuk kedalam rumah, sorot mata yang mengawasi sekitarnya dengan hati-hati Jisoo masuk kedalam rumah takut jika ada yang memergokinya saat itu juga. Merasa aman dengan sekitarnya, langkahnya mulai berlari kecil menuju ke kamarnya.
Akhirnya kamarnya tepat didepannya, dengan nafas yang sulit untuk ia atur Jisoo berusaha untuk mengatur nafasnya sebelum masuk kedalam kamar.
Cekrek!
Sambil mengigit bibir bawahnya Jisoo dengan pelan-pelan membuka pintu kamar, takut jika suara nya itu mengusik penghuni dirumahnya. Saat pintu perlahan terbuka sedikit demi sedikit, sontak ia mematung di ambang pintu dengan sorot mata membelalak kaget melihat siapa yang didepannya.
Ternyata ia adalah Minako... Ia menunggu kehadiran gadis itu beberapa menit yang lalu sebelum Jisoo tiba dirumah, dengan gelas sampanye berisi anggur merah yang menyeruak baunya begitu mengganggu penciuman Jisoo. Senyumannya yang terlihat layaknya iblis begitu menakutkan bagi Jisoo.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hello my sweety girl..".
"I-ibuu, a-apa yang kau lakukan dikamarku?". Tanya Jisoo dengan gugup, tangan kanannya mulai bergemetar melihat Minako dihadapannya. Seakan rasa takut menyelimuti tubuhnya kala itu, keringat dingin yang membasahi dahinya terlihat jelas oleh Minako.
"Masuklah, tidak baik berdiam diri disana...".
"... Dan tutup pintunya rapat-rapat". Peritahnya tanpa menjawab pertanyaan Jisoo.
Jisoo yang tak bisa menolak perintah Ibu tirinya itu langsung membalikan tubuhnya untuk menutup pintu, perasaannya mulai terasa tak enak saat ini rasanya dirinya mulai terancam saat itu juga. Perlahan Jisoo menghadapkan tubuhnya menghadap Minako, sesekali ia menelan ludahnya secara kasar melihat Minako yang terus menatapnya tak suka.
Jemarinya yang lentik bergerak menyimpan gelas sampanye di sampingnya, dengan helaan nafas panjangnya sebelum memulai percakapan ia terlihat melihat Jisoo dari atas sampai bawah. "Aku ingin kau menolak aset ayahmu". Ucapnya langsung to the point pada Jisoo.