[Tamat]
_Dipublikasikan tanggal 18 febuari 2024_
Shin Yeon adalah seorang pembunuh bayaran yang terkenal pintar dan cerdik, banyak yang ingin membayarnya untuk membunuh seseorang tanpa campur tangan orang tersebut. Hidupnya yang sebatang kara, tak m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°📍° • • • • •
"Ryu-jin... Ini bukan garam".
"Ini... Narkotika".
"A-apa?! Kau serius?!". Ungkap Ryu-jin dengan mata membelalak lebar seakan ia begitu terkejut dengan ucapan Shin Yeon.
"Sebaiknya kau harus mencari tau siapa penjualnya, aku akan melindungimu". Mendengar ucapan Shin Yeon, Ryu-jin terdiam sejenak mengalihkan pandangannya seakan ia memikirkan sesuatu yang mengganggu pikirannya saat ini.
'Siapa yang menjual barang ini? Aku yakin pasti Jung-in juga terlibat, aku harus mencari tau dan melaporkannya'. Batin Ryu-jin dengan sorot mata memperlihatkan amarahnya.
"Yak! Apa yang kau fikirkan?".
"Sudah dengar apa perintahku, besok kau harus mencari tau dahulu siapa yang menjualnya dan bawa dia padaku. Sepertinya aku juga harus ikut terlibat".
"Tidak, biar aku yang menyelesaikannya. Tugasmu hanya melindungi ku". Ungkap Ryu-jin dengan penuh keyakinan jika dia bisa melakukannya sendiri. Shin Yeon hanya terdiam dengan ucapannya, seakan ia tak menggubris perkataan Ryu-jin.
°📍°
Setelah mengantar Ryu-jin dengan selamat ke apartemennya, Shin Yeon tengah berjalan santai menelusuri trotoar. Setiap hembusan nafas berat terdengar di setiap langkahnya, kini Shin Yeon memikirkan hal apa yang akan ia lakukan berikutnya dikala dia sedang mencoba menepis pikirannya perihal gadis idamannya Kim Jisoo.
Namun langkahnya berhenti, menatap toko toserba yang berada di seberangnya. Sudah beberapa hari Shin Yeon tidak kesana dan dia sudah membayar cukup besar untuk menyewa tempat duduknya selama lima tahun ini. Ternyata usahanya sia-sia menunggu seseorang yang tak pernah datang itu menyebalkan.
Dengan langkah berat Shin Yeon pergi ke toserba untuk terakhir kalinya, ia berniat untuk mengambil uang sewanya sebagian untuk melanjutkan hidupnya.
Cring~
Suara lonceng yang berbunyi ketika Shin Yeon membuka pintu toserba tersebut yang tak pernah berubah lima tahun terakhir, sontak pegawai toserba langsung membelalak kaget melihat Shin Yeon kembali datang. "Aigoo, kau datang kembali. Ku fikir kau sudah meninggal". Sambutnya dengan senyuman canggung namun tidak di respon Shin Yeon.
"A-apa kau akan kembali melanjutkan sewaan kursimu?".
"Huh? Sebenarnya-".
"Ya Tuhan! Maafkan aku Tuan, ku fikir kau tidak datang lagi ke sini karena sudah meninggal jadi kubiarkan kursi sewaan mu itu di duduki oleh orang lain". Potong pegawai toserba yang terlihat panik.