Bagian 05

240 38 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Matanya yang bulat berbinar menatap sendu kearah langit yang begitu gelap namun terdapat bintang-bintang yang berkelap-kelip menyambut kehadirannya. Perlahan sudut bibirnya terangkat melihat bintang-bintang menyapanya dengan hangat.

Angin dingin yang berhembus sejuk benar-benar membuatnya semakin betah untuk berdiam diri dijendela. Hampa, sunyi seakan sudah tak ia rasakan kembali. Namun ia teringat dengan wajah Ibunya disela-sela menatap bintangnya itu.

Flashback on

"Jisoo ingin meraih Bintang itu Ibu". Tutur Jisoo saat umurnya masih 7 tahun kala itu. Ibunya Park Yuna tersenyum mendengar tutur kata sang Putrinya. Dan mengelus lembut Puncak kepala Jisoo dengan hati tulus.

"Bintang mana yang ingin kamu raih sayang?".

"Ituu ituu ibu". Jawabnya sambil menunjuk Bintang yang paling bersinar diantaranya.

"Baiklah.. Nanti kalau ibu pergi, ibu akan sampaikan kalau kamu menginginkan nya. Oke?".

[ mengangguk kecil ] "baik Ibu..".

"Jisoo.. Ada yang ingin Ibu sampaikan padamu".

"Apa itu Bu?".

"Jisoo... Ingat ucapan Ibu, Ibu tidak akan pernah meninggalkan Jisoo. Tapi jika Ibu pergi, kamu jangan sampai kehilangan arah. Dan ikuti perintah Ibu, mengerti?".

Jisoo yang umurnya masih 7 tahun itu hanya mengangguk-angguk kepalanya, padahal ia tidak mengerti dengan maksud Ibunya itu. Yuna pun langsung mendekap Jisoo dalam pelukannya seakan berat baginya jika suatu saat mereka berpisah.

Flashback off

Jisoo terdiam dengan kedua mata yang berkaca-kaca saat mengingat ucapan sang Ibu yang sudah tiada, bahkan ia belum sempat dipertemukan dengan Ibunya untuk terakhir kali. Jae-hwa hanya memberitahu kematian Ibunya setelah sudah di kremasi. Menyakitkan bukan? Tidak dipertemukan untuk terakhir kalinya.

Bahkan Jisoo sempat membenci Yuna, ia pikir Yuna tidak akan meninggalkannya begitu cepat. Namun umur tidak ada yang tau, mungkin itu sudah menjadi takdir Tuhan untuk Ibunya.

"Ibu... Aku kehilangan arah... Aku tersesat... Bawa aku". Gumamnya dengan tetesan air mata yang membasahi pipinya. Rasa rindu benar-benar membutakan-nya saat itu namun bagaimana hati nya tak berbohong jika sudah keadaan seperti ini.

***

Shin Yeon dan juga Jin Seok silih berganti tatapan, seakan merasa canggung dengan wanita dihadapannya itu. "Bagaimana?". Tanya Nyonya Park memastikan jika mereka menerima tawarannya.

My Kidnapper [Completed ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang