[Tamat]
_Dipublikasikan tanggal 18 febuari 2024_
Shin Yeon adalah seorang pembunuh bayaran yang terkenal pintar dan cerdik, banyak yang ingin membayarnya untuk membunuh seseorang tanpa campur tangan orang tersebut. Hidupnya yang sebatang kara, tak m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
'aku tidak akan tunduk lagi padamu, aku tidak ingin menjadi budak mu lagi. Dan aku... Tidak akan mudah kau injak-injak'.
Batin Jisoo dengan penuh kepercayaan serta keberanian seakan nyali dalam dirinya sudah tak tunduk lagi pada iblis di hadapannya. Dengan penuh keyakinan dengan apa yang menjadi keputusannya Jisoo menandatangani dokumen berisi perjanjian perihal aset Jae-hwa.
Hingga terdengar suara tepuk tangan yang menggema keseluruh ruangan setelah Jisoo menandatangani perjanjian aset tersebut seakan mengucapkan selamat padanya, namun disisi lain tatapan seorang wanita dengan sorot mata penuh kebencian menatap Jisoo dengan tatapan tak suka seakan ia adalah seekor singa yang siap menerkam mangsanya itu kapan saja.
Setelah pemotretan bukti penyerahan aset, Jisoo dan Jae-hwa pun turun dari panggung tersebut sambil merangkul bahu Jisoo mereka berjalan kembali ke meja mereka. Minako yang melihat mereka datang menghampirinya langsung menyambut mereka dengan hangat seakan ikut senang dengan mereka berdua. "Astaga, sayang aku bangga padamu. Selamat ya!!". Serunya sambil melingkarkan kedua tangannya di leher Jae-hwa dan memberikan kecupan singkat di pipinya, Jae-hwa yang merasa tersipu malu dengan tingkah Minako hanya bisa tersenyum sambil mengucapkan terimakasih.
Tatapan Minako beralih pada Jisoo yang tak berani menatapnya. Perlahan tangannya yang melingkar di leher Jae-hwa melonggar dan beralih memegang tangan Jisoo, sudut bibir nya terangkat menggambarkan senyuman lebar diwajahnya. "Ibu juga... Bangga padamu, selamat ya putriku". Ucapnya dengan nada bicara lembut pada Jisoo. Jae-hwa yang melihatnya merasa senang karena Minako memperlakukan Jisoo seakan seperti anak kandungnya sendiri, namun berbeda dengan Jisoo ia juga tau itu hanyalah akting seorang iblis yang menyamar menjadi seorang malaikat. Meski begitu peran malaikat tidaklah cocok untuk seorang wanita sepertinya.
"Ayo kita duduk". Ajak Jae-hwa, lalu mereka pun duduk di kursi mereka masing-masing menikmati acara selanjutnya yaitu menyaksikan alunan musik di panggung.
Hingga tak terasa acara pun sudah berakhir begitu cepat, para tam satu persatu mulai meninggalkan acara begitupun keluarga Kim mereka sudah berada di luar gedung untuk memutuskan pulang. Namun saat perjalanan menuju ke mobil Jae-hwa yang berjalan paling depan langsung berhenti melanjutkan langkahnya dan membalikan badannya.
"Bagaimana kalau kita makan malam hari ini? Untuk mengakhiri semuanya?". Tanya Jae-hwa yang seakan belum puas dengan acara ulang tahun perusahaannya itu.
"Mmm... Ide bagus sayang, ayo!!". Jawab Minako yang langsung menggandeng tangan Jae-hwa dan berjalan melewati Jisoo. Melihat kedekatan Ayahnya dengan Minako benar-benar membuat Jisoo tak betah di dekat mereka, jujur saja ia ingin segera pulang dan tak ingin berada di dekat Minako. Itu membuatnya sangat merasa tidak nyaman.
Set
Kedua mata Jisoo membelalak lebar saat merasakan sebuah tangan melingkar di pinggul langsingnya itu, dan sontak ia menoleh untuk melihat siapa pelakunya. Ternyata itu adalah ulahnya Yuto.