[Tamat]
_Dipublikasikan tanggal 18 febuari 2024_
Shin Yeon adalah seorang pembunuh bayaran yang terkenal pintar dan cerdik, banyak yang ingin membayarnya untuk membunuh seseorang tanpa campur tangan orang tersebut. Hidupnya yang sebatang kara, tak m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•📍•
• • • • •
Cekrek!
Pintu pun terkuci, Ryu-jin mengigit bibir bawahnya menahan rasa sakit di perutnya yang kian menjadi-jadi. Dengan tegas ia membalikan badannya menatap kearah Yunho, tak hanya Yunho saja yang ada di ruangan ini melainkan Jung-in pun ada disini. "Lihat, seekor kelinci menantang perkelahian dengan serigala. Keadaannya pun sudah terbilang memburuk!".
"Bersiaplah untuk mati cepat!". Sambung Yunho sambil tersenyum menyeringai menatap kearah Ryu-jin. Dengan kedua tangan yang berada di bawah dagunya, serta kakinya yang sudah berposisi kuda-kuda seakan sudah siap untuk melawan mereka tanpa rasa takut sedikit pun.
"Habisi dia". Bisik Yunho pada Jung-in seolah-olah memberikan aba-aba untuk menyerangnya terlebih dahulu.
"Yakk!!". Teriak Jung-in sambil melayangkan pukulannya kearah Ryu-jin, namun sayangnya pukulan itu meleset dan Ryu-jin langsung menghindar. Membalas pukulan yang tak kena dari Jung-in dengan cara menendangnya dari belakang.
Ryu-jin terlihat sangat lincah walaupun perutnya tengah terluka, bahkan beberapa pukulan terus mengenai Jung-in sampai wajahnya sudah terlihat babak belur akibatnya sampai darah segar menetes dari luka wajahnya itu.
Melihat pisau di sampingnya Ryu-jin langsung meraihnya dan menusuk dada Jung-in beberapa kali dengan berutal. "Yaaaakk!!". Teriaknya sambil menusuk dada Jung-in beberapa kali, sampai tubuh Jung-in sudah terlihat lemas tak bernyawa.
Melihat adiknya yang dibunuh di depan matanya Yunho hanya bisa menganga menatapnya. "Apa yang kau lakukan Im Ryu-jin!!". Teriak Yunho penuh amarah.
"Mari... Kita akhiri disini". Ungkap Ryu-jin sambil berdiri lemas.
"Akanku habisi kauu!!".
•📍•
Suara keributan terdengar jelas di balik pintu, Shin Yeon hanya bisa menunggu kembalinya Ryu-jin di depan pintu. Rasa kekhawatiran tak kunjung usai, membuat Shin Yeon semakin tidak tenang. "Jika Ryu-jin tidak muncul dibalik pintu ini, aku bersumpah... Akan kugantung Yunho hidup-hidup". Ungkapnya sambil menyisir rambutnya kebelakang frustasi.
Dong-chul memegang pundak Shin Yeon berusaha untuk membuatnya tenang, walaupun kenyataannya sama ia juga sama ikut tak tenang dengan keadaan Ryu-jin di dalam sana. "Aku yakin dia akan baik-baik saja, dia wanita pemberani yang pernah kutemui". Ucap Dong-chul berusaha menenangkan pikiran Shin Yeon kala itu.
Melihat kekhawatiran di raut wajah Shin Yeon, Jisoo dengan langkah kecil menghampirinya dan berdiri dihadapannya. "Maafkan aku...". Tuturnya sambil tertunduk seolah-olah ia merasa tak sanggup untuk menatap Shin Yeon. Sontak mendengar permintaan maaf dari Jisoo, Shin Yeon dan Dong-chul langsung menatap kearah Jisoo saat itu.