Bagian 10

207 31 2
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Dengan langkah kaki gusar Minako melangkah masuk ke apartemen kakaknya, ia masih terlihat marah dengan kejadian kemarin sehingga ia memutuskan untuk menemui kakaknya tanpa sepengetahuan Jae-hwa.

Tanpa permisi ia membuka pintu apartemen, ia menatap kearah seorang wanita yang membelakanginya dan wanita itu adalah Nyonya Park. Seakan ia juga menanti kehadiran sang adik Nyonya Park berdiri tegak di depannya membelakangi Minako."Kita tak bisa terus begini kak!!". Tutur Minako sambil berjalan mendekati Nyonya Park dengan sorot mata yang terlihat cemas memikirkan keberadaan Jisoo yang tak ditemukan oleh mereka.

"Apa kau tidak khawatir jika dia akan memberitahu Jae-hwa soal rencana kita? Aku tidak bisa membiarkan itu terjadi, kita harus mencari Jisoo juga!!".

"Tenanglah... Jisoo masih berada di negara ini, jangan panik dahulu. Dia akan ditemukan sebelum Jae-hwa". Jawab Nyonya Park dengan yakin pada Minako yang sudah tak bisa berdiam diri saja saat itu.

Nyonya Park berjalan menuju ke jendela apartemennya, ia menurunkan sedikit kacamata hitamnya untuk menatap pemandangan di luar apartemen. Ia terlihat menghela nafas gusarnya, terlihat kecemasan dari tatapan matanya itu. "Bagaimanapun caranya, kita harus menemukan Kim Jisoo!". Ucapnya dengan penuh penekanan seakan ia tak akan menyerah begitu saja.

"Kau tidak tau Jae-hwa seperti apa, bagaimana jika dia menemukan Jisoo terlebih dahulu". Mendengar ucapan Minako Nyonya Park langsung menoleh kearahnya sambil melepaskan kacamata hitam-nya itu. "Tidak!".

"Itu takan ku biarkan!!".

"Ini kesempatan terakhir kita Minako, dia satu-satunya yang harus kita selamatkan dari Jae-hwa'.

***

Perlahan-lahan langit terang berubah menjadi gelap, menampakan bulan yang ditemani oleh bintang-bintang lainnya menyinari redup kearah bumi dengan cahaya minimnya. Hembusan angin malam yang dingin begitu menusuk ke tulang, membuat siapapun akan merasa kedinginan begitupun Jisoo. Ia berdiam diri begitu lama diluar dengan memakai baju tidur saja.

kepalanya yang mendongak ke atas menatap indahnya langit malam membuat sudut bibirnya terangkat tersenyum senang, dengan mata berbinar yang cantik Jisoo tak kunjung berkedip menatap langit. Hingga ia merasa sebuah kain menutup tubuhnya dari belakang, sepontan ia pun langsung menoleh dan mendapati Shin Yeon tengah berdiri dibelakangnya dengan raut wajah datarnya. "Kau tidak kedinginan?". Ungkapnya yang hanya dijawab oleh senyuman Jisoo.

"Apa yang tengah kau perhatikan sedari tadi?". Sambungnya kembali sambil berdiri di samping Jisoo.

 Sambungnya kembali sambil berdiri di samping Jisoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Kidnapper [Completed ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang