[Tamat]
_Dipublikasikan tanggal 18 febuari 2024_
Shin Yeon adalah seorang pembunuh bayaran yang terkenal pintar dan cerdik, banyak yang ingin membayarnya untuk membunuh seseorang tanpa campur tangan orang tersebut. Hidupnya yang sebatang kara, tak m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Suapan satu suapan masuk kedalam mulut Shin Yeon, mereka hanya saling berdiam diri setelah apa yang terjadi sebelumnya. Bahkan untuk memulai percakapan saja merasa terlalu malu untuk memulai terlebih dahulu. namun sorot mata Shin Yeon teralihkan saat ia melihat bercak noda saus di sudut bibir Jisoo saat itu, tanpa mengatakan apapun Shin Yeon bangkit dari tempat duduknya dan mengadahkan tangan kananya untuk menyeka noda yang menganggu pemandangannya. Jisoo membulatkan matanya sempurna saat ibu jemari menyentuh lembut bibirnya, ia pun mendongakkan kepalanya untuk menatap.
Ia melihat Shin Yeon yang berdiri setengah membungkuk dengan sorot mata yang terfokuskan pada bibir Jisoo, ia menyeka pelan dengan ibu jemarinya dan Jisoo merasa sentuhan jemarinya itu perlahan-lahan melambat lalu berubah menjadi usapan lembut nan halus darinya. Matanya yang awalnya menatap bibir Jisoo kini berubah menatap sendu kedua manik mata Jisoo, bahkan Jisoo sendiri tidak menahu mengapa Shin Yeon menjadi seperti ini.
Melihat ia mengusap lembut bibir Jisoo, Shin Yeon menjadi flashback ke kejadian di padang rumput. Ciuman yang penuh gairah dan juga kedekatan yang begitu intim, astaga mengapa kejadian tadi malah menghantuinya? Shin Yeon langsung menarik tangannya yang mengusap bibir Jisoo, dan ia mencoba membuyarkan lamunanya saat itu. "Ada noda saus di bibirmu". Tuturnya dengan datar, Jisoo hanya mengangguk mengerti sambil mengucapkan terimakasih dan tidak memperpanjang tingkahnya saat itu.
Jisoo berdiri beranjak dari tempat duduknya untuk menyimpan piring kotor ke wastafel setelah ia selesai menghabiskan makanannya, gerak geriknya diperhatikan oleh Shin Yeon dengan jeli seakan ia sedang dalam mode cctv saat itu.
"Jangan menatapku seperti itu". Ucap Jisoo yang mengetahui jika dia sedang diawasi oleh Shin Yeon. Mendengarnya mengatakan hal itu Shin Yeon langsung mengalihkan pandangannya dengan cepat dan berpura-pura tidak memperhatikannya.
"Akan kuanggap kejadian di padang rumput adalah kesalahan dan aku akan melupakannya, anggap saja... Tidak terjadi apa-apa diantara kita". Ucapnya sambil duduk berdampingan dengan Shin Yeon.
"Aku tak ingin kejadian itu membuat kita canggung seperti ini".
"Hu-huh? Ah itu... Aku tidak memikirkan kejadian itu. Dan itu sepenuhnya salahku". Jawab Shin Yeon. Ucapannya memang tak sejalan dengan hatinya, jujur saja Shin Yeon berbohong mengatakan hal itu pada Jisoo. Mungkin ia ingin berlagak tidak memikirkannya padahal sedari tadi kejadian itu menghantui pikirannya.
"Baiklah, terimakasih sudah mengerti".
"Kalau begitu aku akan pergi mandi, kalau kau butuh sesuatu panggil saja". Ucapnya yang hanya dijawab anggukan Jisoo saat itu.
Shin Yeon pun berdiri dari tempat duduknya dan melangkahkan kakinya menuju ke kamar untuk mengambil peralatan mandi dan juga handuk, setelah mengambilnya ia pergi ke kamar mandi yang berada di luar kamar. Jisoo masih duduk menompang dagu disana sambil memainkan alat makan didepannya, melihatnya anteng terduduk manis Shin Yeon melanjutkan langkahnya menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri.