My Kidnapper [Completed ✔]

Bagian 20 (Season 02)

Minal aidzin walfaidzin, mohon maaf lahir dan batin dari Author yaa 🙏
Maaf banget nih yang udah nunggu lama part selanjutnya dari My Kidnapper Season 02 baru bisa Update hari ini, dikarenakan kesibukan yang melanda Author setelah lebaran jadi memperhambat buat Up. Tapi dengan Up nya hari ini moga aja rasa rindu kalian terobati yak!🥰
Berhubung Author dah kembali update, sistem Update Author ubah menjadi 3 kali seminggu yahh kalo mood nya lagi baik jadi 4 kali dalam seminggu untuk harinya Random juga sih. Tapi semoga aja kali ini part yang akan datang gak akan mengecewakan kaliaann, let's go kita langsung aja masuk ke ceritanya 😉

°📍°

•
•
•
•
•

Tuk

Tuk

Tuk

Dengan tatapan kosong dan juga jemari yang mengetuk-ngetuk tempat duduk berbahan kayu jati Ryu-jin seakan disibukkan dengan hal yang mengganggu pikirannya saat itu. Kejadian yang naas menimpanya tempo hari membuat Ryu-jin semakin ingin terus berontak, tapi hanya satu hal penghalang-nya saat ini. Yaitu Jung Yunho. Wali kelas Ryu-jin.

Kini mereka tengah duduk bersebrangan membahas perihal pemindahan kelas Ryu-jin, karena Yunho tak ingin kejadian yang sebelumnya terjadi lagi. "Hari ini kau di pindahkan ke kelas lain, dan mulai hari ini juga kau dilarang untuk datang ke kelasmu yang sebelumnya".

"Kenapa?".

"Apa kau takut jika aku masuk ke ruang kelas itu lagi dan aku kehilangan nyawaku? Huh?".

"Yak, Im Ryu-jin!! Ini demi keselamatan mu, aku sudah berbaik hati ingin menyelamatkan mu".

"Ck, semua wali kelas pun bisa mengatakan hal itu. Tapi mereka bisa bertindak lebih". Tutur Ryu-jin yang membuat Yunho menghela nafas kasarnya dengan ucapan Ryu-jin.

"Aku tidak ingin pindah kelas, pertemukan kembali aku dengannya. Aku tidak bisa membiarkan iblis berkeliaran disini".

"Tidak. Itu tidak akan terjadi, sekarang pergilah sebelum aku memulangkan kembali ke sekolah lamamu!".

"Ini peringatan Im Ryu-jin, aku harap kau bisa mempertimbangkannya".

"Pergilah!". Usir Yunho penuh penekanan pada Ryu-jin.

Tanpa menjawab Ryu-jin bangkit dari tempat duduk dan merampas tas sekolahnya dengan rasa kesal, lalu pergi sambil menghentakkan kakinya keluar dari ruang guru. Entah mengapa pikirannya saat itu benar-benar ingin menghabisi Jung-in dengan sekali pukulan, namun siang hari itu Ryu-jin tidak menemukan batang hidungnya sama sekali.