GO TO THE FUTURE [HIATUS]

parte dieciocho

•
•
•

"Kuharap kau mengingatku, sayang. Aku sangat menyesali perbuatan ku dulu."

"I'm so sorry for the past, darl. Aku sangat menyesal, sayang. Kumohon maafkan aku.." Gumam Sabirru dengan mengusap pelipis seorang gadis yang tak lain adalah Xaviena.

Sabirru tampak terus menerus mengusap lembut pelipis Xaviena dengan lembut dan hati-hati seakan jika ia menekannya terlalu kuat maka akan menghancurkannya.

Tatapan Sabirru dipenuhi oleh penyesalan dan bayang-bayang kesalahannya dimasa lampau yang membuatnya hingga saat ini tengah berada didunia modern menurut yang ia yakini.

Setelah tadi menyadari bahwa Xaviena mengalami demam tinggi dan pingsan dipelukan Zayn tanpa sadar, Hendricks langsung memanggil dokter keluarga mereka sekaligus adik sepupu mendiang istrinya yaitu Fredric.

Fredric juga memberikan obat bius serta vitamin pada jarum yang ia suntikkan pada lengan Xaviena. Fredric juga turut prihatin atas apa yang menimpa keponakannya itu. Ia bahkan tak menyangka bahwa Albarra tega melakukan hal seperti itu pada keponakan kesayangannya.

Hendricks beserta kedua anak laki-lakinya memberi ruang untuk Sabirru yang berkata 'ingin melepas rindu pada teman masa kecilnya' walaupun Zayn yang sebenarnya tampak was was dengan Sabirru.

Hingga beberapa jam berlalu dan akhirnya tanpa sadar Sabirru tertidur disana berposisikan duduk dan kepalanya ditaruh ditepi kasur dengan salah satu tangannya menggenggam erat tangan Xaviena.

Tiba-tiba pintu kamar Xaviena terbuka, tampak siluet tubuh seseorang masuk kedalam yang tak lain adalah Zephyr. Ia masuk kedalam tak lupa menutup pintu lalu menatap kedua sepasang manusia yang berbeda jenis kelamin itu dengan sedikit menyeringai.

Dia mengeluarkan ponsel merk terbaru miliknya dari dalam kantong celananya dan memotret mereka beberapa kali lalu pergi dari sana.

✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧

Tak terasa matahari telah kembali menampakkan wujudnya dipermukaan bumi, keluarga Hendricks beraktivitas seperti biasa. Bahkan mereka membiarkan Sabirru yang tertidur lelap dalam kamar Xaviena tanpa mengganggu nya sama sekali.

"Lihatlah, mereka tampak sangat romantis dengan posisi seperti ini." ucap Zephyr dengan mengeluarkan ponsel miliknya dan menunjukkan beberapa gambar yang ia ambil semalam dikamar adiknya.

Zayn dan Hendricks yang tadinya sedang santai menyeruput secangkir teh kini beralih pada ponsel Zephyr yang menunjukkan beberapa foto didalamnya.

"Menarik," Hendricks menanggapi dengan senyum kecil.

Zayn menatap sang ayah dengan tatapan heran. Lalu setelahnya dia melotot terkejut menyadari arti ucapan ayahnya.

"Apa papa sedang merencanakan sesuatu?" tanya Zephyr menatap sang ayah.