la segunda parte

6.6K 339 1
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Tak terasa sudah tiga bulan semenjak kematian Xaviena yang dihukum mati atas tuduhan dari Rebecca. Dan selama itu pula, Sabirru merasakan rasa yang sangat menyesal pada mendiang istrinya itu. Saat ini, Sabirru berada didalam kamar Xaviena dan duduk dipinggir ranjang milik Xaviena.

"Seharusnya a-aku mendengarkan penjelasan mu. Seharusnya aku memberimu waktu untuk mencari bukti bahwa kau tidak bersalah." Ucap Sabirru dengan memeluk lukisan yang bergambar wajah Xavierra.

"Maafkan aku... Aku menyesal, Xaviena. Tolong kembali padaku..." Ucap Sabirru yang mulai terisak. Tubuh Sabirru yang biasanya kekar dan berotot kini mulai mengurus. Bahkan keadaan Kerajaan Bluearrow juga sedikit berantakan akibat Sabirru yang terlihat tak peduli karena sibuk menyesali dan menangisi mendiang istrinya.

Dan begitulah sehari-hari kegiatan Sabirru selama tiga bulan ini setelah mengetahui kebenaran tentang Xaviena, Istrinya.

(⁠'⁠∩⁠。⁠•⁠ ⁠ᵕ⁠ ⁠•⁠。⁠∩⁠'⁠)

Pada malam hari, terdengar suara ketukan dari luar pintu kamar Xaviena. Sabirru yang saat ini sedang tidur dikamar Xaviena pun terbangun karena mendengar suara ketukan pintu dari luar kamar. Ia pun memutuskan untuk membuka pintu kamar Xaviena untuk melihat siapa yang datang.

Ketika Sabirru membuka pintu kamar, terlihat seorang pria yang memakai pakaian khas Kerajaan Lonefallow menatap tajam wajah Sabirru. Lalu tanpa aba-aba pria tersebut membogem mentah wajah Sabirru hingga sudut bibirnya mengeluarkan darah.

Pria itu adalah kakak laki-laki dari Xaviena, yaitu Xavier Nathaniel Hawthorne. Setelah Xavier memberikan sebuah bogem mentah pada wajah tampan Sabirru, dia menatap dingin dan penuh amarah pada Sabirru. Xavier baru saja memenangkan peperangan dengan Kerajaan Glovarin. Ia yang akan memberikan kejutan kepada adik tersayangannya kini ia yang dibuat terkejut. Bagaimana tidak? Ketika Xavier baru saja sampai di Kerajaan Bluearrow, dia mendengar berita bahwa adik kesayangannya meninggal akibat hukuman penggal dari suaminya sendiri.

"Seharusnya dulu aku tidak menikahkanmu dengan adikku, Sabirru. Kau mengingkari janjimu padaku." Ucap Xavier dengan nada dingin namun netranya terlihat sedih akibat kematian adiknya yang dihukum mati oleh suaminya, yaitu Xaviena.

-flashback on-

Setelah upacara pernikahan antara Xaviena dan Sabirru selesai, Xavier mengajak Sabirru untuk berbicara empat mata tanpa diketahui oleh Xaviena.

Saat ini Sabirru dan Xavier berada dihalaman belakang istana Kerajaan Lonefallow dengan berdiri saling berhadapan satu sama lain dengan Sabirru yang masih mengenakan pakaian pengantinnya.

"Sabirru, disini aku bukan lagi sebagai Kaisar Kerajaan Lonefallow, tapi sebagai kakak dari seorang adik perempuannya. Jika sekali saja kau menyakiti hati adikku aku tidak akan segan-segan untuk menghancurkan Kerajaanmu." Ucap Xavier dengan tegas kepada Sabirru yang memasang wajah datar.

"Aku berjanji, tidak akan menyakiti adikmu sedikitpun. Bahkan ketika orang lain mengatakan dia jahat, aku akan membelanya. Dan...aku sebagai Kaisar Kerajaan Bluearrow bersumpah tidak akan menikahi perempuan manapun lagi selain adikmu yaitu Xaviena Cecillia Delana." Ucap Sabirru membalas ucapan Xavier dengan nada dingin namun ada keseriusan dibalik wajahnya yang tak berekspresi dan nadanya yang dingin.

-flashback end-

"Aku selama ini tidak tahu bahwa adikku diduakan oleh suaminya bahkan dia difitnah dengan kejam oleh selir barumu itu, Sabirru. Adikku mengatakan dia baik baik saja padaku bahkan dia mengatakan bahwa kau sangat baik padanya padahal kenyataannya tidak seindah itu." Ucap Xavier dengan meneteskan airmata nya menatap penuh kebencian pada Sabirru.

"Dia mengatakan padaku dia telah mengandung anakmu dan ingin memberikan kejutan bahwa dia sudah mengandung penerus tahta Kerajaan Bluearrow. Tapi apa? TAPI KAU MENGKHIANATINYA! KAU MENGINGKARI JANJIMU! KAU MEMBUNUH ADIKKU!!" Ucap Xavier dengan lebih keras didepan wajah Sabirru dan tak membiarkan sama sekali Sabirru berbicara, bahkan Sabirru ikut meneteskan airmata nya.

"M-maafkan aku... A-aku... Aku bersalah... Harusnya aku mempercayai istriku..." Ucap Sabirru dengan wajahnya yang berlinang airmata menatap Xavier.

"Kalau bukan karena surat keinginan terakhir adikku yang aku temukan waktu itu, aku sudah pasti menghancurkan kerajaanmu seperti ucapanku pada saat itu." Ucap Xavier dengan menatap dingin Sabirru.

Setelah mengatakan itu, Xavier berjalan pergi menjauh dari hadapan Sabirru menuju keluar istana. Sepertinya dia tidak akan menginjakkan kakinya lagi di Kerajaan Bluearrow selama-lamanya karena mengingat perlakuan Kaisar Kerajaan tersebut yang membunuh adiknya, begitu menurutnya.

"Akan kupastikan kau hidup dalam penyesalan karena telah membunuh adik kesayanganku, Sabirru." Ucap terakhir Xavier lalu menaiki kuda nya dan segera pergi dari kastil.

GO TO THE FUTURE [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang