parte diecisiete

1.7K 89 10
                                    



"Sayang.. hentikanlah tangisanmu, itu tak akan mengembalikan semuanya." Ucap Zayn menenangkan Xaviena yang berada dipelukannya.

"Sudah kuduga dia itu pria yang tidak baik. Sekarang kalian lihat, kan? Pria itu dengan beraninya menyakiti adik kecilku." Ucap Zephyr dengan mengepalkan tangannya hingga kukunya tampak memutih serta urat-urat dilehernya menonjol.

Zephyr menatap sang ayah yang masih duduk terdiam di sofa. Mereka semua telah kembali ke mansion setelah terjadi peristiwa yang tak terduga digedung tersebut.

- flashback on -

"Mari kita sambut, pemilik asli perusahaan kita. Tuan Hendricks Gustave Cecillio!" Ucap mc dengan meriah sehingga membuat para tamu bertepuk tangan.

Hendricks pun naik keatas panggung dan mengambil mic nya untuk memberikan kata sambutan sepatah dua kata.

"Selamat malam semua, pasti kalian sudah tidak asing dengan nama saya kan? Ya benar, saya Hendricks. Selama ini saya tak pernah lagi terlihat karena saya tinggal di Italia untuk sementara. Dan tentu saja karena saya tinggal disana sementara, anak sulung saya yaitu Zayn yang menggantikan saya untuk memimpin perusahaan. Puji syukur saya panjatkan karena pada malam ini berkat usaha Zayn akhirnya kami dapat membangun cabang perusahaan yang ketiga di negara ini."

"Oh iya, pasti dari sebagian orang bertanya tanya siapa gadis yang bersama kami tadi, kan? Gadis tersebut adalah putri saya. Lebih tepatnya anak bungsu saya yang sebenarnya." Lanjut Hendricks yang membuat seluruh tamu terkejut dan mulai terdengar bisik bisik dari segala arah.

"Dan juga saya ingin meresmikan pertunangan putri saya, Xaviena Cecillia Delana dengan putra dari Tuan William, Albarra Harrison Adhyaksa."

"Kemarilah, sayang." Ajak Hendricks melalui mic menatap Xaviena yang masih duduk dimeja bundar bersama kedua kakaknya. Seluruh atensi tamu teralihkan dan menatap Xaviena.

Zayn dan Zephyr yang mengetahui Xaviena tampak takut dan gugup, ia mengode agar Xaviena berjalan menuju tempat sang ayah duduk. Entah kenapa Xaviena mendadak menjadi gugup padahal tadi dia sama sekali tak mempedulikan semua orang yang menatapnya. akhirnya dia berdiri dan berjalan dengan ekspresi tenang menuju panggung tempat sang ayah berdiri.

Ketika Xaviena sudah berdiri disebelahnya, Hendricks langsung merangkulnya lalu kembali menatap para tamu yang menatap mereka.

"Kemarilah, nak." Lanjut Hendricks mengajak Albarra yang sudah datang sedari tadi namun ia duduk dimeja yang berbeda dengan Xaviena. Ia duduk bersama dengan ayahnya.

Albarra pun maju dengan gagahnya menuju tempat calon ayah mertuanya berdiri. Ia berdiri tepat disebelah Xaviena. Posisinya kali ini adalah Xaviena diapit oleh Ayahnya dan Tunangannya.

"Nah, sekarang saya disini sebagai seorang ayah ingin agar kamu menjaga putri semata wayang saya dengan segenap hati dan setulus jiwa. Apabila kamu berani menyakiti nanti, kamu akan berhadapan dengan kedua kakaknya yaitu Zayn dan Zephyr." Hendricks mengucapkan kalimat kalimat nasihat lainnya untuk Albarra dan juga Xaviena karena setelah acara pertunangan ini, mereka merencanakan menikah dibulan depan.

"Sebelum peresmian tukar cincin, saya ingin memutar video dari dimana saya merekam semua pertumbuhan putri saya saat masih bayi hingga sekarang." Hendricks tersenyum tipis menatap putri semata wayangnya.

GO TO THE FUTURE [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang