•> Sebuah fakta

21 4 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Di sebuah rumah mewah terlihat seorang anak laki-laki tengah duduk di meja makan menikmati sarapan paginya bersama kedua orangtuanya mereka hanya bertiga. Karena Galven memilih untuk berangkat terlebih dahulu terlalu malas bergabung dengan mereka.

" Galvin kamu makannya yang banyak dong sayang, liat masa anak mama kurus begini" ujar Aletta kepada remaja laki-laki didepannya itu.

" Aku udah kenyang ma, kalo kebanyakan makan nanti nggak fokus belajarnya" jawab Galvin

" Ya sudah terserah kamu, tapi bekalnya jangan lupa di makan ya"

" Iya Mamaku sayang"

" Ya sudah ayo berangkat sudah selesai kan makannya? Khusus hari papa yang antar kamu ke sekolah" Ucap Arga seraya beranjak dari duduknya.

" Lho?! Bukannya papa harus berangkat ke kantor?" Tanya Galvin

" Iya tapi nanti, pagi ini jam kerja Papa kosong karena rapatnya di tunda sayang, jadi Papa ada sedikit waktu buat nganterin kamu ke sekolah" jelasnya

" Sudah-sudah malah pada ngobrol, sana berangkat nanti terlambat" Ucap Aletta lalu mengantarkan mereka keluar rumah. Perempuan itu melambaikan tangannya seraya tersenyum kala mobil putih milik suaminya itu mulai menjauh dari pekarangan rumahnya.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 15 menit akhirnya mereka sampai di depan gerbang Archipilago. Mobil Alphard berwarna putih itu mulai berhenti tepat didepannya. Nampak Galvin keluar dari mobil dengan tas ransel dipundaknya lalu melambaikan tangan kepada Arga.

Terlihat beberapa siswa-siswi berbondong-bondong memasuki area sekolah. Setelah menghabiskan libur dua hari kemarin kini para murid Archipilago harus kembali ke sekolah. Melakukan aktivitas sehari-hari di asrama, mengikuti semua kegiatan yang sekolah terapkan.

" Aku masuk dulu Pa" pamitnya

" Iya, hati-hati ya sayang" balas Arga lalu menutup kembali kaca mobilnya dan segera pergi meninggalkan sekolah area tersebut.

Setelah melihat kepergian mobil Papanya Galvin melangkahkan kakinya memasuki area sekolah. Tanpa ia sadari sejak tadi sepasang mata tajam memperhatikan interaksi keduanya dengan tatapan benci. Sebelum akhirnya ia memutuskan untuk pergi menuju kelasnya.

🌺🌺🌺

Brakkkk

Pintu ruang kelas 12-3 didobrak kasar orang dua orang pemuda yang tampak murka membuat atensi seisi kelas teralihkan.

" MANA YANG NAMANYA GALVEN?!" Teriak pemuda berambut pirang itu, kini dia mengenakan name tag Januar Wibowo. Temannya yang berambut abu-abu bername tag Rizky Pramudya itu mulai meneliti wajah-wajah murid 12-3.

" WIH! NAMA LO JANUAR?" Tiba-tiba terdengar suara nyaring persis seperti toa masjid itu adalah suara Jordan."Pasti lahir Lo bulan Januari ya ngab?" Tebaknya.

DANGEROUS BROTHERS [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang