•> Cold but Sweet

18 3 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Senja mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Galven yang memang sudah dikabari untuk menjemputnya tadi. Hingga pandangan matanya menatap kearah lelaki yang cukup tinggi dengan tatto dilehernya sedang bersandar pada motornya sembari menghisap rokok ditangannya.

Senja sedikit menghela nafas berat sebelum akhirnya berjalan pelan, tak butuh waktu lama gadis itu menghampirinya lalu merampas rokok tersebut dengan sembrono.

" Cigarettes isn't good for your health isn't UU t Galven!"

Lelaki tinggi dengan bahu lebar dan tubuh tegap serta keperawakan dewasa tersebut tidak terkejut hanya sedikit mendengus lalu mengeluarkan lagi sebatang rokok dari saku celananya.

" Sehat, kalo cuma Lo taruh dibibir dan nggak usah Lo nyalain" Balas Galven terkekeh kecil.

" And that's impossible for you"

Galven mengangguk menyetujui lelaki itu akhirnya melirik kesamping dan langsung dihadiahi oleh jitakan dikepalanya saat ia kembali menghidupkan rokoknya.

" Anjing!" Celetuk Galven sembari mengelus kepalanya berulang kali.

" Wah udah lama gue nggak denger Lo mengumpat you improve so well, belajar dimana Lo?" Ledek Senja terkekeh pelan membuat Galven mengacungkan jari tengahnya.

Cowok itu menghela nafas panjang membuat asap rokok miliknya sontak memenuhi ruang pernapasan Senja, membuat gadis itu sedikit terbatuk kecil.

" Lo sendiri makin hari makin kasar dan nggak punya sopan santun sama yang lebih tua!" Cibirnya balik

" C'mon I just give you a compliment"

" Iya-iya bawel banget! Terserah Lo aja gue males debat"

" Idih siapa yang bawel gue kan cuma ngasih tau"

" Ya elo! Tuh marah-marah, lagi PMS Bu?" Ledeknya yang lantas membuat Senja bertambah kesal.

" Kenapa jadi disangkutpautin sama PMS sih? Nggak logis Lo"

" Iya ampun, yang pinter mah beda"

Gadis itu menghela nafas berat tengah mati-matian mencoba bersabar atas tingkah kekasihnya."Terserah! Buruan balik"

Mau tidak mau Galven membuang rokok yang baru ia hisap setelah menginjaknya dan memastikan tidak menyala lagi ia segera memakaikan helm ke kepala Senja. Setelah itu menaiki motornya diikuti Senja yang duduk di jok belakang.

" Udah tau cuaca dingin malah pake blazer tipis begitu, buka blazernya" Titah Galven ditengah perjalanan mereka.

" Buat apa?"

" Nutupin paha lo, gue nggak rela tubuh Lo jadi santapan pengendara lain yang matanya jelalatan" Ujarnya datar sedari tadi ia menggeram rendah saat mendapati beberapa pengendara didekat mereka terang-terangan melirik kearah Senja.

DANGEROUS BROTHERS [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang