•> Painting exhibition

15 3 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Menjadi seseorang yang disegani memang hal yang membanggakan namun tidak bagi Galven. Menurutnya semua hal terasa biasa saja tidak ada yang menarik menjalani hari-hari yang monoton tanpa sesuatu yang terkesan istimewa sama sekali.

Itulah yang membuatnya jenuh atas kehidupannya. Masa putih abu-abu yang dibilang banyak orang adalah waktu terbanyak seseorang mengalami suka cita nyatanya bullshit dimata cowok tersebut reality as expectations make more sense.

Balik ke topik utama mengenai Galven, kini cowok dengan balutan Hoodie navy itu tengah diam menatap lurus kedepan dengan pandangan kosong. Mereka semua tengah duduk dipinggir lapangan outdoor.

" Gila! Kayak liat Chris Evans aja njing" Jordan mendesah pelan kala mendapati cewek-cewek pada jejeritan ketika melihat Galven yang menyugar rambutnya." INI GALVEN COK! NGGAK USAH HEBOH LO PADA!!" Lanjutnya berteriak pada para jajaran cewek-cewek pengagum Galven.

" Gue sebenernya mau jujur kalo Galven mukanya lumayan tapi ngeri disangka homo" Sahut Ditto santai

Tio meringis pelan." Bukan lumayan lagi kali bang, nggak mungkin sekedar lumayan bisa bikin cewek-cewek jelalatan itu, centil begini"

" Untung ceweknya bang Galven kak Senja kalo cewek lain gue jamin tuh deretan cewek disana mulutnya udah jontor ditabokin" Seru Rendy, disambut anggukan kepala tanda setuju oleh Reno, Dimas, Fernan dan Tio.

" Untungnya kak Senja-nya nggak cemburuan" Timpal Fernan

Galven yang mendengar cuma mengernyit heran, sejak kapan seorang Senja Diandra Mahesa yang gengsian begitu bisa cemburu? Malahan waktu itu Galven disuruh buat selingkuh aja soalnya dia fokus dengan urusannya nggak sempet ngurusin cowok itu. Cuma Galven tidak mau melakukannya karena dimata dia semua cewek di Archipilago nggak ada yang se-antik Senja.

" Senja Will never be jealous, dia mahal levelnya jauh dari cewek manapun" Ucap Aksa ikut menanggapi dengan mata yang menatap para juniornya bergantian.

" Nggak ada guna dia cemburu sama fansnya Galven, dia sibuk untuk ngurusin hal kurang kerjaan begitu" Tambah Jordan yang memang sudah sangat hafal dengan tabiat sahabatnya itu.

Galven mengangguk samar lalu setengah mati menahan kedutan disudut bibirnya yang hendak melengkungkan senyum.

Well, Senja Diandra Mahesa itu dipandang dari segi manapun sudah kelihatan beraura mahal. Entah dari pemikirannya, parasnya, segala-galanya yang melekat didiri gadis itu. So dia tidak mungkin banget kalo cemburu sama cewek sejenis fansnya Galven yang terang-terangan menyukai cowok itu. Big no for her.

" Mau bolos apa gimana nih?" Suara Raihan mengalihkan perhatian yang lainnya.

" Masuk aja lah, kasihan si Nicole rindu berat sama lo"

DANGEROUS BROTHERS [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang