•> Wrong Arrest

17 4 2
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Dipagi yang cerah ini, tepatnya di ruang guru terlihat tiga orang siswa yang tengah mendapat kultum geratis dari seorang guru berbadan bongsor dengan kumis tebal. Sudah dapat ditebak bahwa ketiga siswa itu adalah biang onar di sekolah yang ketahuan tawuran dibelakang sekolah dengan sekolah sebelah. Siapa lagi kalo bukan Galven, Raka dan Raihan.

" Pagi-pagi cari perkara, pagi-pagi tuh sarapan bubur! Ini pasti semua gara-gara kamu kan Galven?" Omelnya

" Jadi gini pak, tadi saya mau beli jajanan keluar terus saya ditarik sama gengnya Panu, makannya Galven sama Raka nolongin saya" jelas Raihan

" Panu? Pelita Nusa?" Tanyanya dijawab dengan anggukan kepala oleh Raihan."Lain kali mau geng Panu, geng kurap, geng kudis kalo iseng nggak usah diladenin. ngerti nggak?! Malu-maluin aja" ujar pak Anto seraya menggebrak meja didepannya bersamaan dengan itu seorang gadis berkuncir kuda memasuki ruang guru untuk mengumpulkan buku absensi kelas.

Menyadari kedatangan gadisnya membuat Galven refleks mengambil buku paket yang terletak dimeja pak Anto lalu menutupi wajahnya dengan buku tersebut.

" Senja! Sini sebentar" ujar pak Anto

Senja yang tadinya hendak keluar ruangan jadi berbalik menatap gurunya itu." Saya pak?" Tanyanya seraya menunjuk dirinya sendiri.

" Iya kamu"

" Ada apa ya pak?"

" Kamu kenal nggak sama umbi-umbian ini?" Tanyanya menunjuk ketiga siswa didepannya.

" Boleh saya cek sebentar pak?"

" Oh silahkan"

Senja menarik buku yang menutupi wajah kekasihnya itu lalu dengan iseng ia menekan luka dibawah mata cowok itu membuat Galven sedikit meringis menahan sakit.

" Nggak kenal pak, soalnya saya nggak ngerasa punya kenalan kayak gini sih, bonyok-bonyok mukanya" jawab Senja santai membuat Raka maupun Raihan menahan tawa mereka melihat ekspresi sang ketua ternistakan.

" Tuh, pacar kamu aja nggak ngenalin kamu. Malu harusnya lain kali jangan kayak gini lagi ya? Bapak nggak mau denger ngerti?!"

" Iya pak" jawab Raihan

" Saya nanya dia! Bukan nanya kamu" tajamnya beralih menatap Galven yang hanya diam sedari tadi." Ngerti Galven?!" Tanyanya

" Iya pak" jawab Galven malas

" Gitu dong, ya sudah sana balik ke kelas kalian"

🌺🌺🌺

Jam istirahat ini dihabiskan Galven bersama dengan gadisnya. Keduanya sengaja memilih untuk makan siang bersama ditaman belakang selain karena sepi disana juga lebih nyaman.

" Enak?" Tanya Senja menatap Galven yang begitu lahap menyantap nasi goreng buatannya.

" Banget" jawabnya

DANGEROUS BROTHERS [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang