•> Persiapan festival

16 3 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

" Kayaknya gue perlu ke menteri HAM nih buat negesin soal hak asasi gue yang disepelekan" Cibir Jordan tajam.

Dia baru hari loh masuk ICU, bukannya diperlakukan seperti pasien pada umumnya dari tadi dia malah diperintah-perintah.

Seperti saat ini, disuruh Senja naik ke helipad RS tanpa dipedulikan kalo leher sampai dadanya terbalut perban akibat penyerangan dari orang misterius tadi sepulang sekolah.

" Gue nggak yakin menteri HAM mau dengerin keluhan Lo" balas gadis itu sinis." Dari ruangan Lo kesini cuma beda 3 lantai, lagipula ini bukan RS kuno yang masih pakai tangga!"

" Ya pake lift tetep aja ini nggak patut ditujukan pada seorang pasien, sinting!"

" Gue butuh udara segar, ngeliat Lo nambah polusi aja kayaknya"

" Then?"

" Balik sana! Tidur selayaknya seorang pasien"

Jordan menghela nafas lelah, entah kenapa dia jadi serba salah.

Bukannya Senja yang tidak konsisten dengan menyuruh Jordan bertemu lalu sekarang mengusirnya namun gadis itu merasa kesal saja karena disaat butuh teman seperti sekarang Jordan malah mengeluh.

Intinya Jordan Deovannes itu mata-mata pribadi Senja sekaligus teman berbagi ceritanya sampai tidak ada hal yang bisa ditutupi gadis itu pada Jordan.

" Mau curhat?" Tanya Jordan menerka-nerka."Password-nya dong mah"

Senja menoleh, menyandarkan tubuh pada pembatas rooftop sambil menatap lurus sang kawan yang tengah duduk disalah satu kursi disana.

" Jor, boleh gue minta sesuatu?" Ucap Senja tiba-tiba.

Selama bertahun-tahun dia mengenal gadis itu baru kali ini Jordan mendengar Senja meminta sesuatu secara tulus selain memerintahnya dengan sikap bossy seperti biasanya.

" Anything" Jawab cowok itu

" Dibanding astronot, bisa Lo jadi dokter jantung aja?"

" Why?"

Senja memejamkan mata sejenak seraya mendongakkan kepala keatas menatap langit menuju malam dengan angin kencang yang menerpa wajahnya.

" Kalo sewaktu-waktu gue perlu masang ring, biar bisa di Lo aja. Gue nggak percaya sama orang lain, nggak peduli mereka dokter spesialis yang terkenal se-dunia"

Jordan yang awalnya sedang duduk tenang spontan menegakkan tubuh. Bahkan dia sampai tersedak asap rokok elektrik yang biasa buat dia ngilangin frustasi.

" Wait tell me what's going on!"

" Gue rasa gue sakit jantung Jor" Senja meringis saat melihat lelaki itu bangkit dengan cepat." Baru asumsi"

DANGEROUS BROTHERS [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang