•> Bebek Bernyanyi

23 4 3
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

" Muka Lo ditekuk terus kenapa?"

" Emang kelihatan?"

" Iya kayak bebek, manyun mulu dari tadi"

Pagi ini hanya ada mereka berdua di ruang musik. Senja lantas duduk disamping Raihan yang tengah melamun sambil menopang dagu. Gadis itu menyodorkan permen kaki kehadapan Raihan dan diterima baik oleh pemuda itu.

Semenjak pertemuan kala itu saat dirinya dipaksa Galven untuk ikut ke ruang musik dia jadi lebih dekat dengan anak-anak Lavender dan sering nongkrong bareng saat pagi hari sebelum bel masuk. Menurut rumor yang beredar anak-anak Lavender terutama para tujuh pilarnya itu sangatlah sulit didekati tapi menurut Senja mereka baik dan welcome terhadap orang baru buktinya Senja diterima baik dikalangan mereka.

" Lagi Badmood ya?"

Raihan mengangguk kecil suasana hatinya yang sedikit buruk dibuat semakin buruk ketika mengingat kejadian kemarin malam.

Ia melahap permen yang bungkusnya sudah dibuka."Dikit"

" Kalo punya masalah cerita aja, siapa tau gue bisa bantu"

" Boleh nih?"

Senja mengangguk yakin."Lo udah sering bantuin gue kak, sekarang giliran gue yang bantuin Lo"

" Sebenernya agak malu sih kalo diceritain"

" Gapapa, gue bisa jaga rahasia"

" Yaudah" Raihan mengubah posisi duduknya menjadi menghadap Senja begitupun sebaliknya, jemarinya sedari tadi tak henti mengetuk-ngetuk meja."Tapi jangan dibocorin ke siapa-siapa, janji ya? Cukup Lo sama gue yang tau" Tambahnya

" Iya, janji!" Senja mengangguk yakin dan menautkan jari kelingkingnya pada kelingking Raihan.

Raihan mencondongkan tubuhnya pada Senja."Gue....suka sama Lavina" Bisiknya.

" Oh, gue udah tau itu"

" Eh? Sejak kapan?" Kedua mata Raihan membulat tak percaya ia pikir reaksi Senja akan terkejut atau semacamnya tapi malah tanpa ekspresi.

" Udah lama, dari cara Lo natap dia aja gue udah bisa nebak kalo Lo suka sama dia"

" Gitu ya?"

" He'em, jadi kapan confess?" Tanya Senja dengan kedua alisnya yang dinaik turunkan menggoda Raihan.

Raihan menggedikan kedua bahunya seraya mengembuskan napas pasrah."Mungkin nggak jadi"

" Lho kenapa?"

" Soalnya si Lavina sukanya sama Galven bukan gue"

" Jangan asal nyimpulin gitu"

" Nggak Ja! Sejak dua bulan yang lalu, mereka keliatan makin deket kemana-mana selalu berdua, Lavina jadi nggak pernah lagi minta tolong apapun ke gue, ngomong sama gue juga sekarang jarang"

DANGEROUS BROTHERS [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang