•> School Traitor

20 4 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Di kafetaria rupanya sudah cukup ramai banyak anak-anak yang mengantri untuk mengambil sarapan mereka. Senja berjalan menuju stan makanan setelah itu ikut bergabung bersama teman-temannya yang sudah lebih dulu menyantap makanan mereka.

" Lo lama banget sih Ja" Ucap Syifa disela-sela makannya.

" Iya maaf soalnya tadi sempet nyari buku musik gue dulu" Jawabnya.

" Terus udah ketemu?" Tanya Melodi

Senja mengaguk singkat." Udah kok"

" Eh ntar kalian pada nonton nggak?" Seru Rere disambut kerutan di dahi oleh ketiga gadis yang berada disisinya.

" Nonton apaan?" Tanya Syifa

" Katanya ntar pas jam istirahat pertama di aula ada latihan terakhir untuk kompetisi besok"

" Emang kita boleh lihat?"

" Boleh kok, kata temen gue semua bebas kalo mau lihat"

" Yaudah ntar kita lihat bareng-bareng sekarang habisin sarapan kalian setelah itu kita ke sekolah" Pungkas Melodi dan langsung dituruti oleh ketiganya.

Satu Minggu setelah kejadian waktu itu, semua berjalan baik-baik saja. Lavina sendiri tidak terlihat lagi di sekolah entah pindah atau bagaimana dia menghilang seperti ditelan bumi. namun, tiba-tiba hari ini dia kembali menampakkan batang hidungnya di area kafetaria membuat keempat anggota Fourlavish tercengang melihatnya.

" What? D-dia ngapain balik lagi ke sini" Ujar Syifa menatap kearah gadis yang baru saja memasuki area kafetaria dengan santai.

" Gayanya santai banget, kayak nggak ada salah" Timpal Melodi menyesap minumannya namun pandangan gadis berhijab itu masih tertuju pada Lavina.

" Berani banget dia nampakin diri setelah apa yang udah dia perbuat waktu itu, urat malunya udah putus kali ya" Cibir Rere masih menaruh dendam pada gadis itu.

Dari beberapa cibiran yang terlontar dari mulut teman-temannya sedari tadi Senja tidak bereaksi lebih gadis itu masih tenang menyantap nasi goreng dihadapannya tanpa terganggu dengan kehadiran mantan temannya itu.

" Lo harus lebih hati-hati dari sekarang Ja" Peringat Rere pada Senja

Senja mendongak menatap Rere yang juga menatapnya."Tenang aja, gue bisa atasin dia"

Yang lain hanya mengangguk percaya jika Senja memang mampu menghadapi Lavina sendirian. Sebab selama ini mereka sudah melihat langsung bagaimana sifat Senja yang sebenarnya.

Dimeja tak jauh dari mereka terlihat Galven bersama teman-temannya juga tengah menikmati makanan mereka, namun tatapan cowok itu tidak pernah lepas dari Senja yang tengah tersenyum manis seraya menatap pada Lavina yang tengah mengumbar senyum pada sang kekasih. Mungkin laki-laki lain akan bilang kalo senyum Senja manis tapi menurut Galven senyuman itu adalah senyuman mematikan.

DANGEROUS BROTHERS [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang