•> Keputusan terjahat

15 3 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

" Yoo Galvin, udah bangun kawan?"

Mata Galvin mulai terbuka, tubuhnya sama sekali tidak bisa digerakkan. Galvin baru sadar kalau sekarang tangan dan tubuhnya sedang diikat di pohon.

" E-evan?" Gumam Galvin terkejut melihat Evan temannya dengan penampilan yang berbeda seraya memegang sebuah pistol ditangan kanannya.

" Udah siap mati Vin?" Tanya Evan

" Apa yang kamu lakukan ke aku Van? Kenapa tubuh aku diikat?" Balas Galvin.

" Kau sungguh polos Galvin! Dan sangat bodoh" Ujar Evan menekankan kalimat terakhirnya seraya menendang perut Galvin sangat keras membuat cairan merah pekat bercampur ludah keluar dari mulut Galvin.

" Kenapa kamu pukul aku Van? Kita teman bukan?!" Rintih Galvin

HAHAHAHA

Tawa keras terdengar sangat jelas dari Evan, perkataan Galvin sungguh lucu sampai-sampai membuat perutnya sakit."Teman? Sejak kapan kita jadi teman Vin?!" Tanyanya

" Kita bukan teman Vin, bukan!" Sambung Evan masih diselingi tawa renyah seraya menutupi separuh wajahnya dengan telapak tangan.

Hati Galvin serasa hancur, seseorang yang sudah ia bela dihadapan Galven ternyata memakai topeng seburuk ini. Mungkin benar tentang apa yang adiknya katakan waktu itu.'Orang yang terlihat polos belum tentu dia polos'.

" Tapi kenapa Van?" Tanya Galven

" Lo tanya gue kenapa? LO TANYA GUE KENAPA?! Semua gara-gara adik Lo Vin, semua ini gara-gara Galven!"

" A-adek? Emang dia salah apa sama kamu Van?"

" Dia udah bunuh sahabat sekaligus leader terbaik geng gue Vin! Adek Lo yang bangsat itu udah hilangin nyawa Kiesha" Tekan Evan kepada Galvin tanpa ia sadari sebulir air mata jatuh menetes membasahi pipinya.

" Apa Lo pernah merasakan Vin? Bagaimana sakitnya kehilangan seseorang yang udah Lo anggep seperti saudara?! Yang udah Lo anggep seperti keluarga?!" Sambung Evan sembari mencengkeram kuat dadanya, dia merasakan sakit yang begitu perih disana.

" Enggak! Lo nggak akan pernah bisa paham, hubungan Lo dengan Galven yang sama-sama saudara kandung aja kerasa asing! Bagaimana mungkin Lo bisa ngerti soal apa yang gue rasain!"

" Kamu bohong Van! Senakal-nakalnya adek aku, sebandel atau sebangsat apapun dia, Galven nggak akan tega sampai menghabisi nyawa orang! Mungkin anak yang kamu maksud itu berbeda Van" balas Galvin membela adiknya ia yakin kalau adiknya tidak akan melakukan hal se-keji itu, ia sangat mengenal sifat Galven.

" Hahaha Lo nggak percaya sama omongan gue Vin? Lo masih berpikir kalo adek Lo itu suci?! Bodoh Lo Vin Vin"

Akhirnya Evan menceritakan semua hal tentang Kiesha kepada Galvin. Terutama peristiwa dimana Galven dan Kiesha bertemu hingga nyawa si ketua Rajawali itu direnggut. Tubuhnya hancur tidak berbentuk karena ulah Galven. Meskipun kenyataannya tidak seperti apa yang telah diceritakan oleh Evan. ya Evan menceritakan versi yang ia dan anak-anak Rajawali tahu atau mereka simpulkan tanpa tau kejadian yang sebenarnya.

DANGEROUS BROTHERS [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang