•> Kamu, Aku Dan Dia

19 3 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ditengah kemacetan terlihat dua gadis dan satu orang dewasa yang terlihat sangat gusar. Syifa yang berada di bangku kemudi tak henti-hentinya mengusap bahu Senja agar lebih tenang. Setelah mendapat pesan dari Aletta yang mengabari tentang Galven yang ingin mendonorkan jantungnya beberapa menit lalu sukses membuat gadis pemilik lesung pipi itu khawatir sekaligus takut. Ia belum siap kalo harus kehilangan sosok yang selama ini menjaganya.

" Ja tenang ok! Gue yakin kak Galven baik-baik aja" Ucap Syifa

" Baik-baik aja gimana sih Syif?! Lo tau kan kalo Galven itu nekat anaknya dia selalu bertindak tanpa mau berpikir kedepannya bakal kayak gimana, gue nggak mau kehilangan dia Syif" Ucap Senja lirih diakhir kalimatnya.

" Iya gue tau, tapi kita berdo'a aja semoga Uncle Arga dan Aunty Aletta bisa mencegah dia"

Senja menggelengkan kepalanya tegas."Nggak bakalan mereka ngalang-ngalangin Galven Syif, daripada Galven. Kak Galvin lebih berarti bagi mereka! Jadi mustahil mereka bakal melarang Galven buat melakukan itu gue yakin dengan suka rela mereka mengorbankan Galven gitu aja demi anak kesayangan mereka itu. Gue nggak bakal terima kalo itu sampai terjadi Galven udah banyak berkorban buat mereka"

" Terus lo mau gimana sekarang, ini macet total Ja kita nggak bisa lewat sama sekali"

" Gue turun disini aja"

Mata Syifa melotot."Lo gila! RS masih jauh Ja lo yakin mau turun disini?"

" Iya gue yakin daripada gue harus menunggu disini, yang nggak tau bakal sampai kapan macetnya mending gue jalan kaki kesana"

" Ok! Lo boleh turun disini, setau gue didepan perempatan nggak jauh dari sini tepatnya samping Alfamart ada pangkalan ojek Lo bisa naik ojek disana good luck Ja" Ucap Syifa

" Gue duluan Syif" balas Senja segera membuka pintu mobil Syifa dan berlalu keluar.

" HATI-HATI" Pesan Syifa dan hanya dibalas anggukan kepala oleh Senja lalu menyebrang dan berjalan di trotoar.

Gadis cantik itu terus berlari tanpa peduli dengan keringat yang sudah membanjiri wajah dan baju seragamnya. Sangking terburu-buru Senja sampai tidak sadar jika ada batu didepannya sehingga membuatnya terjatuh dan mengakibatkan lututnya terluka.

" Astagfirullah hati-hati dek" ucap wanita paruh baya yang kini membantu Senja berdiri."kamu baik-baik saja kan?" Tanyanya.

" Gapapa Bu, makasih udah nolongin saya" balas Senja tersenyum ramah.

" Itu lutut kamu berdarah mau ibu bantu obatin?"

" Nggak perlu Bu, saya buru-buru sekali lagi terimakasih" Senja kembali melanjutkan larinya meskipun dengan keadaan kaki yang sedikit pincang ia masih terus berlari menahan rasa sakit dan mengabaikan darah yang terus keluar di lututnya.

DANGEROUS BROTHERS [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang