•> Surprise for Aksa

20 3 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Sesuai rencana malam ini Syifa ditemani para sahabatnya mendatangi cafe tempat nongkrong anak-anak Lavender yang kebetulan lumayan jauh dari area Archipilago mereka datang dengan mengendarai mobil Syifa dengan Rere yang mengemudi.

" Mereka duduk dimana?" Tanya Rere saat keempatnya sudah turun dari mobil dan bersiap masuk.

Syifa dibantu Senja dan Melodi menyalakan lilin pada kue tart yang ia beli tadi sebelum ke lokasi menoleh menatap kearah Rere.

" Kata kak Jordan mereka biasa duduk disebelah kanan pojok" Jawabnya

" Anjir anginnya ngajak ribut banget daritadi nggak bisa-bisa nyalain nih lilin" Dengus Senja yang berulang kali gagal menyalakan lilin padahal Melodi sudah membantu menghalangi lilinnya agar tidak tertiup angin.

" Nyalain didalam aja lah, sambil jalan kita kesana gue sama Syifa didepan nah kalian dibelakang sambil jalan pelan-pelan buat nyalain lilinnya" Saran Rere

" Nah ide bagus tuh, ntar kalo udah nyala kita kasih ke Syifa biar dia yang pegang ayo Ja" Melodi menyetujui lalu berjalan bersama Senja dibelakang Syifa dan Rere.

Rere yang ada disebelah gadis berpipi chubby itu membantu membawakan buket bunga serta kado yang disiapkan Syifa ia tidak menyangka jika sahabatnya yang manja ini bisa se-sweet itu memperlakukan pasangannya.

" Nah Syif dah nyala, Lo pegang dah nih kue" Ujar Senja setelah berhasil menyalakan lilinnya.

Dengan hati-hati Syifa menerima kue yang diberikan oleh Melodi lalu berjalan menuju tempat yang Jordan instruksikan beberapa menit lalu.

" Anjir kata Lo sepi kok rame gini" Ucap Rere kaget saat mereka sudah benar-benar memasuki area cafe rupanya lumayan penuh dan kini mereka menjadi pusat perhatian karena datang dengan bawaan yang bisa dibilang cukup mencolok.

" Gue juga nggak tau, kak Jordan bilangnya sepi kalo jam segini terus gimana dong?" Tanya Syifa merasa frustasi.

" Ya mau gimana lagi udah terlanjur juga kan, lanjut aja lah"

" Bener tuh, sayang kalo kita balik"

" Gue gugup anjir dilihatin banyak orang"

" Bukannya urat malu Lo udah ilang ya Syif"

" Rere please deh jangan bikin masalah"

" Iya-iya maap"

" Udah anggap aja mereka semua patung"

Akhirnya mereka melangkah mengabaikan tatapan orang-orang disekitarnya dengan Syifa yang melangkah paling depan, Rere yang tadi disebelahnya jadi pindah kesebelas kanan Senja memeluk lengan gadis itu mengikutinya Melodi yang sedari tadi memang sudah memeluk lengan Senja membuat Senja yang ada ditengah-tengah mereka jadi kesusahan berjalan.

DANGEROUS BROTHERS [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang