•> Union Alliance

18 3 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Senja memasukkan ponselnya kembali kedalam tas dengan sedikit kasar setelah itu berdecak dan melangkah keluar dari restoran yang mereka singgahi beberapa menit lalu meninggalkan Galven yang masih duduk ditempatnya gadis itu terlihat kesal karena saat dirinya tengah memposting foto terbaru yang ia bagikan di Instagram pribadinya sosok laki-laki yang duduk disebelahnya terlihat merespon sapaan genit dari pengunjung lain yang menatap cowok itu penuh minat. Selepas nonton tadi mereka memutuskan singgah terlebih dahulu ke salah satu restoran Jepang untuk makan malam sebelum balik ke asrama.

" Nggak usah pegang-pegang!" Ketus Senja, ia terus berjalan cepat sembari menghentak-hentakkan kakinya dan hal itu terlihat lucu dimata Galven yang mengikutinya dari belakang.

" JEFANNN!!" Senja berlari menghampiri Jefan yang sedang membeli es krim, mendengar namanya disebut membuat Jefan lantas membalik badannya untuk melihat siapa yang sudah memanggil namanya.

" BOCIL AWAS!!" Pekik Jefan

Tangan Senja ditarik dengan kasar dari belakang membuat Senja oleng dan jatuh menimpa tubuh pemuda yang menyelamatkannya dari mobil yang hendak menabraknya. Jefan langsung melempar asal es krim yang ada ditangannya dan cepat-cepat ia menyebrang jalan menghampiri Senja berada.

" Bocil Lo gapapa?" Tanyanya setelah berada dihadapan Senja dan Galven.

" Gue gapapa, Galven!" Balas Senja kemudian menoleh kearah Galven yang masih terdiam ia segera memeluk tubuh cowok itu membuat Galven mengerjapkan matanya pelan sedetik kemudian ia membalas pelukan Senja."Maaf!" Gumamnya

" Kamu gimana? Ada yang sakit? Luka? Patah atau mau ke RS aja?" Tanya Galven beruntun dengan nada khawatir.

" Aku yang harusnya nanya gitu"

" Aku gapapa, kamu gimana mau ke RS aja? Biar dokter periksa siapa tahu ada tulang kamu yang geser atau patah"

" Woi si Bocil jatuh diatas Lo, dia kagak apa-apa! Harusnya Lo yang periksa ke dokter noh tangan Lo ada darahnya" Sahut Jefan seraya menunjuk lengan kanan Galven yang terus mengeluarkan darah.

" ASTAGA! WOI JEPAN CEPET ANGKAT COWOK GUE ADUH GIMANA INI! GALVEN NGGAK BISA JALAN HUAAAA!!"

Galven dan Jefan kompak meringis malu karena ulah Senja. Cewek itu terus berjalan mondar-mandir seperti setrikaan dan terus mengatakan hal yang tidak masuk akal.

" Gimana kalo Galven ntar lumpuh?"

" Galven nggak bakal amnesia kan? terus nggak inget gue?!"

" Itu darahnya keluar terus nanti Galven mati dong?"

" Terus Galven nggak buta kan? Nanti nggak bisa liat kecantikan Gue lagi"

Sangking gregetannya dengan tingkah Senja, Jefan sampai melayangkan pukulan dilengan cewek itu agar segera berhenti mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal.

DANGEROUS BROTHERS [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang