•> Syifa's behavior

22 4 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Senin pagi adalah hari yang sangat dibenci oleh seluruh pelajar, dari upacara atau acara semacam itu menjadi alasan utamanya. Kali ini acara pemberian penghargaan kepada pemenang lomba OSN kemarin. Dari keenam murid yang dikirim mereka berhasil merebut juara pertama dibidang mata pelajaran biologi, kimia, matematika, fisika, TIK, astronomi, kebumian dan geografi, sedangkan di mapel ekonomi mereka mendapatkan juara kedua. Hal tersebut memang tidak mengherankan lagi karena dari tahun-tahun sebelumnya memang Archipilago selalu menjadi juara bertahan dan susah untuk dikalahkan.

" Ja gue ramal" bisik Syifa yang berdiri disebelah kanan Senja sementara Rere yang ada disebelah kirinya ikut menimbrung setelah mendengar ucapan Syifa kalo Melodi jangan ditanya sudah jelas sebagai siswi berprestasi ia memilih untuk dibarisan paling depan berbeda dengan ketiga temannya yang berada dibarisan paling belakang.

" Nggak usah ngeramal-ngeramal deh Lo bukan cenayang" Balas Senja malas.

Syifa berdecak kesal." Dilan aja ngeramal milea nggak diomelin"

" Itu Dilan bukan lo"

" Bay the way guys, gue nggak ngerti otak mereka terbuat dari apa" Ucap Syifa mengalihkan topik pembicaraan seraya menatap orang-orang didepan mereka.

" Yang harusnya ditanya itu elo? Sepupu Lo dua-duanya punya otak yang encer ampe wakilin sekolah jadi peserta OSN nah elo boro-boro, tugas dari guru aja nyontek" Cibir Rere

" Eh Rere, ngaca dulu dong kalo mau ngomong, elo juga suka nyontek punya Melodi ya! Tapi serius deh kok bisa gitu kak Elang sama kak Galven ikutan juga? Ya kalo yang lain mah udah keliatan anak ambis banget"

" Meskipun mereka bandel nggak pernah taat aturan tapi kan kita semua tau kalo diantara anak-anak Lavender yang lain cuma mereka berdua yang cukup berprestasi baik akademik maupun non akademik mereka sama-sama unggul" jelas Rere lagi

Syifa akhirnya mengangguk setuju, setelahnya ia mengelap keringat di pelipisnya."Ngasih penghargaan aja lama banget dah Cok, kan gue jadi bosen mau balik kelas tapi ada guru penjaga" Keluh Syifa.

" Pura-pura pingsan aja" Usul Senja asal.

Syifa menyengir." Good idea"

Senja melotot mendengarnya."Gue bercanda tadi, nggak maksud beneran nyuruh Lo ngelakuin itu, Lo jangan buat masalah bego!"

" Kita nggak akan tau hasilnya kalo nggak nyoba sama sekali bukannya Lo sendiri yang bilang gitu Ja? kalo lo lupa, gini deh" Gadis itu membasahi bibirnya yang dilapisi liptint agar terasa lebih lembab."Gue janji bakalan selamat, sekalipun ketahuan pura-pura gue cuma disidang di ruang BK doang jadi nggak perlu khawatir kaya gue tiba-tiba hamil tanpa bapak"

" Jangan macem-macem Lo!" Rere mencegah Syifa yang hendak keluar dari barisan.

" Berani beda itu keren Re" Syifa menggedikan kedua bahunya acuh tak acuh sebelum pada akhirnya mengedipkan sebelah mata menggoda pada kedua temannya yang malah dilanda panik." Bye babe, do'ain gue nggak aman sentosa" lanjutnya.

DANGEROUS BROTHERS [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang