•> Starting a friendship

22 4 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Waktu istirahat masih ada beberapa menit lagi. Kini Senja tengah berkeliling untuk melihat-lihat lingkungan sekolah dengan dipandu langsung oleh Galvin selaku ketua OSIS.

" Wah, jadi Galven se-populer itu ya dikalangan cewek-cewek?" Tanya Senja setelah mendengar rentetan cerita dari Galvin saat dirinya menanyakan kenapa banyak siswi yang mendatangi cowok berandalan yang sudah membuat dirinya telat memasuki kelas dihari pertamanya itu seraya membawa beberapa hadiah serta makanan untuk cowok tersebut dan berakhir penolakan.

Senja juga baru mengetahui jika Galvin merupakan kembaran Galven yang ternyata sifatnya sangat berbanding terbalik.

" Ya gitu, cuma anaknya susah dideketin apalagi sama cewek-cewek, soalnya selama ini Gisha selalu ngintilin dia, bikin cewek-cewek lain segan buat deketin" Jawabnya

" Gisha siapa? Pacar dia kah?" Tanya Senja mengerutkan keningnya.

" Bukan siapa-siapanya, tapi berlaga kayak jadi ceweknya, kamu liat dua cewek yang berdiri disebelah Galven nah yang pake bando pink itu yang namanya Gisha kalo yang disebelahnya itu Larisa temen setia Gisha" Jelasnya

Senja mengangguk paham seraya mengamati kedua gadis yang ditunjuk Galvin tengah berdiri didekat Galven dan teman-temannya yang berada dipinggir lapangan outdoor.

" Hai!" Sapaan manis tersebut membuat Galven yang tengah duduk dipinggir lapangan bersama anak Lavender lainnya mendongak.

Dengan wajah datarnya Galven menatap seorang gadis dengan rambut hitam sepunggung. Namanya Gisha Lidyana salah satu gadis yang tergila-gila dengan cowok brengsek seperti Galven. Meskipun sudah berulang kali ditolak namun ia masih selalu mengejar-ngejar cowok tersebut hingga membuat Galven risih dan muak dengan kelakuannya.

Gadis itu mengenakan seragam lengkap Archipilago yang dibalut jaket rajut tosca. Ia tersenyum menatap kearah Galven setelah berada dihadapan cowok itu.

" Sepulang sekolah nanti kamu ada waktu nggak?" Tanyanya dengan suara yang dilembut-lembutin.

" Kenapa?" Tanya Galven tanpa minat

" Gimana kalo kita kencan? Aku pengen banget kencan sepulang sekolah sama kamu" Ucap Gisha begitu antusias, ia mengucapkan kata 'kencan' tanpa arti apa-apa berbeda dengan kebanyakan orang yang menganggap 'kencan' adalah sesuatu yang penting dan tidak sembarangan mengajak orang.

" Gue nggak tertarik, gue juga mau kerja kelompok" balasnya dingin

" Galven, Lo tipe orang yang cuma bersikap manis kalo lagi ada maunya doang ya? Redfleg" Ia menyipitkan tatapan tajamnya pada Galven lalu senyuman licik mengembang dibibir peachnya yang menggoda."Tapi tenang aja gue suka warna merah"

Tanpa permisi Gisha menggenggam tangan Galven yang tentunya langsung ditepis kasar oleh sang empu.

" Jangan sentuh gue!" Sentak Galven lalu melenggang pergi diikuti oleh ke-enam temannya, mengabaikan tatapan para murid yang menjadikan mereka tontonan termasuk Senja dan Galvin yang kebetulan berdiri tak jauh dari lapangan utama.

DANGEROUS BROTHERS [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang