'Orang kaya mah bebas' begitulah kalimat yang sering kudengar untuk menghibur jiwa miskin ini ketika melihat keanehan yang hanya berlaku bagi para orang-orang berduit.
Bagaimana tidak?
Bukan kamar ataupun ruangan khusus, setiap anggota keluarga kerajaan tinggal di bangunan mereka masing-masing .
Eits, ini bukan sembarang bangunan loh! Bangunan yang kumaksud adalah bangunan istana yang tersebar di beberapa tempat dan ditinggali oleh para anggota kerajaan.
Kami --dua puluh pelayan newbie ini ditugaskan untuk menjadi pelayan di istana Pangeran Edgar yang sering disebut dengan sebutan Istana Ruby.
Seluruh tempat yang kulewati di istana ini begitu mengagumkan. Sampai-sampai aku speechless dan tak bisa melakukan apapun dan hanya dapat melongo serta terus berkata 'wow' di dalam hati.
Pilar-pilar yang tinggi kokoh menjulang, hingga patung-patung yang berkilauan seperti terbuat dari emas. Gila nggak tuh! Jangan lupakan tentang ukiran di dinding yang terdapat ukiran naga, singa hingga harimau. Pasti butuh effort yang nggak main-main untuk membangun istana yang begitu megah ini.
Jangan iri, jangan dengki!
Itulah yang aku terus tanamkan saat melihat betapa mewah dan besarnya istana kerajaan yang kini ada dihadapanku. Istana ini bahkan seratus kali lebih mewah daripada rumah-rumah para sultan yang hobi flexing di aplikasi tok tok! Haha. Benar kata pepatah bahwa diatas langit masih ada langit lagi. Di sebuah negara yang bernama Konoha (yang pastinya bukan Indonesia) banyak sultan hobi flexing demi menghibur jiwa miskin orang-orang yang kering kerontang, maka ada pula yang lebih sultan daripada sultan. Ini sih super sultan!
Seorang pelayan muda. Yang aku tak tahu namanya siapa, menggiring kami semua menuju istana Ruby milik Pangeran Edgar. Ah, pantas saja istana ini disebut sebagai Istana Ruby.
Istana yang didominasi dengan warna merah ini menjadikan batu Rubi menjadi hiasan di berbagai sudut. Di hiasan patung, ada hiasan guci ada batu rubi, bahkan di lukisan pun ada batu rubinya. Kira-kira jika kujual salah satu patung atau lukisan disini, apakah mungkin dapat menutup biaya hidup seumur hidup ya?
Hari ini kami belum bekerja. Karena perjalanan yang cukup menguras emosi dan energi. Maksudku, energiku. Karena aku mengalami mabuk darat, kami dipersilahkan untuk beristirahat di kamar pelayan. Tentu walaupun judulnya kamar pelayan, tapi tempat tinggal yang aku tempati ini nggak jelek-jelek amat. Malah kamar ini cukup bagus bagi diriku yang hanya menyandang title pelayan magang istilahnya.
Kebetulan pembagian kamar memang diatur oleh kepala pelayan dan sayangnya aku tak bisa satu kamar dengan Annabella.
Aku sih tidak masalah. Maksudku kan kita bisa saling bertegur sapa saat bekerja, atau mungkin saja kita bisa saling mengunjungi kamar masing-masing. Namun sepertinya Annabella tak terlalu terima jika dirinya tidak sekamar denganku. Gadis itu --terus menempel bak permen karet dan merengek ingin pindah kamar. Tapi setelah kuyakinkan dia, akhirnya gadis itu berhenti merengek dan masuk ke dalam kamarnya.
Saat aku masuk ke dalam kamarku, aku melihat seorang gadis yang kupikir adalah teman sekamarku. Ia terlihat cukup cantik dengan rambut keriting yang berwarna merah seperti bunga mawar. Ah ya.. gadis itu terlihat manis dengan freckles yang ada di wajahnya.
"Halo.." aku agak gugup. Namun gadis itu membalasku dengan tersenyum simpul. Kuharap kami dapat berhubungan baik sebagai teman sekamar. Bisa repot kalau aku tidak akur dengan teman sekamarku.
"Salam kenal." Gadis yang belum kuketahui namanya menjawab sapaanku. Suaranya terdengar lembut dan enak didengar. Rasa-rasanya aku ingin mendengar suaranya setiap hari!

KAMU SEDANG MEMBACA
Impossible
FantasíaKata orang, kita bisa menyelesaikan masalah hidup dengan menikah. Punya penyimpangan seksual? Menikah solusinya. Pusing dengan kuliah dan skripsi? Menikah solusinya. Tak dapat-dapat pekerjaan? Maka menikah pula lah yang menjadi solusi. Kesulitan fin...