Slow update : Author get a fever 🤒 (in skripsian era)
•••
Haechan masih berada di ruangan pribadi Mark hingga saat ini. Dia belum kembali ke sel tahanan maupun melihat sinar matahari hampir tiga hari lamanya. Selain karena tubuhnya yang masih letih, dia juga merasa tidak bisa untuk meninggalkan pria yang tiba-tiba menyatakan perasaan padanya beberapa hari sebelumnya.
Pelayanan yang diberikan oleh anak buah Mark juga dia rasakan mulai dari makan hingga obat-obatan. Dia belum bertemu lagi dengan Frizar terlebih Mark menolak untuk membiarkan Frizar menginjak ruangannya sehingga hanya obat-obatan yang dibawa ke ruangannya.
Mark menghisap cerutu sambil membuka sedikit jendela yang baru dia lepaskan dengan linggis. Melihat itu, Haechan mendekati pria yang dengan kancing teratas kemeja Mark yang terbuka itu sambil membawa selimut yang menutupi tubuh telanjang pemuda itu.
Tangannya menggapai cerutu lalu menariknya. Mark menoleh kesal pada pemuda kecil itu tapi air muka Haechan tak kalah galak.
"Mark, hentikan. Kau sedang masa pemulihan jangan menambah penyakit dulu. Aku juga tidak suka asap cerutumu." Larang Haechan dengan lantang.
Awalnya kesal, namun kalimat demi kalimat yang Haechan keluarkan bagai perintah dewi yang harus dia turuti.
Dengan sisa energi, dia mengangkat tubuh Haechan lalu menggendong pemuda gelagapan saat ini. Kurang ajarnya, Mark menghembuskan asap cerutu itu ke wajah Haechan.
"Aih, Mark-ehm!" Umpatannya terhenti saat Mark membawa bibirnya bertemu dan membuat lumatan panjang di antara keduanya.
Haechan memukul pelan dada Mark yang diikuti dengan Mark yang menjauhi wajahnya. Pemuda kecil itu tambah menampakkan raut amarahnya, dia menekan kuat bahu Mark yang luka lebam.
"Haech-akh. Sakit, bocah." Protesnya.
"Aku membencimu!" Pekik Haechan menatap tajam.
Sedangkan si Marshall itu hanya tersenyum kecil, mengabaikan rasa sakitnya lalu menjilat pipi Haechan.
"Mark!!! Aku tidak suka dijilat, ya. Kau bukan anjing, tolong jangan jilat-jilat." Pekik Haechan yang tak diindahkan, empunya malah menyatukan kening mereka lalu menutup matanya.
Haechan terdiam merasakan ketenangan tiba-tiba. Dia mengamati betapa Mark yang egois meraup oksigen, seakan tak ingin momentum ini cepat berlalu.
"Kau bahagia?" Tanyanya tiba-tiba.
Mark membuka matanya sambil tersenyum cerah. Dia mengangguk pelan, lalu mengecup kening Haechan.
Tok tok... tok
Suara ketukan pintu berbunyi aneh, hechan lalu diturunkan dari gendongan itu oleh Mark.
"Tuan Marshall, saya Cedric!" Teriakan dari luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] The Jail
Fanfiction"Selamat datang, mainan baruku" Warning! YAOI! BXB! Jail Universe Markhyuck AU Germany-Europe Mpreg18|Lemon|Explicit content Dirty talk|Sadistic-Maso|Toxic relationship Fate-love On revisi! Start : Jan 13, 2020 End : March 3, 2024