The Jail 15

2.8K 259 74
                                    

Hubungan Mark dan Haechan makin tidak karuan. Mark sama sekali belum menampakkan wajahnya menemui Haechan.

Tentang niat kabur Nana diketahui Cedric dan dia pun mengancam akan membunuh Nana jika Haechan kabur lagi, tentunya membuat niat abal-abal Nana awalnya menciut. Nana cuma bisa pasrah dan makin menganggap Cedric seperti anjing yang patuh kepada Mark buat menjaga permaisuri Mark.

Kehadiran Nana membuat Cedric memanfaatkan untuk menjadi asisten pribadi Haechan, menjaga dan menyediakan apa yang Haechan butuhkan.

Nana agak iri melihat atensi yang Cedric dan lainnnya berikan. Tapi ya sedikit banyak Nana paham kenapa Haechan bisa mendapatkan Hal tersebut. Demikian, Nana masih kesal dengan Cedric yang tidak pernah lembut kepadanya kecuali saat Cedric menyetubuhinya. Pria itu benar-benar kasar bagi Nana ditambah dengan Cedric yang masih mengekori Mark, baginya dia sangat tidak cocok bersama Cedric.

Tapi setiap mereka melakukan itu, Nana hampir jatuh cinta oleh tampang Cedric tapi kembali batal karena setelahnya Cedric akan makin galak padanya.

Sekarang pun Nana ikut-ikutan menjadi babu untuk Haechan dikarenakan ancaman Cedric yang akan menyebarkam aib jika Nana pernah 'dipakai' oleh Cedric. Nana malu dengan ancaman itu karena baginya citra di publik harus baik. Kepolosan Nana harus terjaga karena hanya itu yang Nana pertahankan.

Nana yang dulunya hidup dengan sendok emas harus jatuh karena ayahnya menjadi kambing hitam dari korupsi jajaran penjabat. Dana mengalir melewati harta kekayaan atas nama ayahnya sehingga menguatkan untuk dipidana. Hal ini membuat keluarga Nana hancur, ibunya meninggal karena gagal jantung sedangkan ayahnya menghabiskan nyawa di tahanan. Pihak keluarga baik dari ayah dan ibunya tidak ada yang peduli. Mereka takut jika nama baik mereka tercoreng apalagi mengurus Nana yang sama sekali tidak ditinggalkan harta warisan karena ludes membayar kerugian.

Nana menatap Haechan yang tertidur dengan tatapan iri. Pemuda dari daerah kumuh itu terlihat lebih baik bagi Nana. Haechan hanya terpaksa diperintah untuk berbuat jahat setelah dia menggelandang ditinggal mati sang ibu. Apalagi Haechan sangat menghargai kehidupan meskipun pahit baginya hidup harus dilalui karena jika sudah mati apa yang bisa diperbuat.

Hal yang perlahan membuat Nana sadar dan menghargai diri dan hidupnya. Nana juga menyesal dengan apa yang dia perbuat, bagi Nana pantas Mark menaruh perhatian kepada pemuda yang sangat jernih hatinya.

Tiba-tiba Haechan terbangun, Nana bersegara membantu Haechan untuk bergerak.

"Nana, aku lapar sekali hiks..." Lirih Haechan menatap pilu Nana.

Menghela nafas, mana tega dia membiarkan Haechan menghadapi dunia jahat ini sendiri apalagi hidupnya sudah berantakan. Tangan Nana naik merapikan rambut dan memposisikan wajah Haechan.

"Iya, Chan. Nana akan suapi makanan untuk Haechan dan bayi. Jangan nangis, ya???" Bujuk Nana dengan kalimat lembutnya.

Dia memperlakukan pemuda hamil itu dengan baik karena dia tau jika Haechan sedang jatuh dalam ke dalam lubang keterpurukan. Tapi setidaknya Haechan memiliki Nana yang mau membantu dirinya.

Hampir lamanya mereka di kota, seminggu setelah Haechan cukup baik mereka semua kembali ke lapas. Tidak terkecuali Mark yang kembali balik untuk memastikan keadaan lapas sebentar. Meski Cedric dan yang lain pun paham jika Mark hanya memastikan Haechan baik-baik saja. Namun mereka membiarkannya, selagi tidak mengamuk Marshall akan baik-baik saja.

Minggu demi minggu berlalu, kehamilan Haechan makin tua sedangkan wajahnya makin bertambah manis dengan wajahnya yang gembul.

Bagian penting lainnnya juga mengalami perubahan. Dada dan pantatnya membesar dengan pinggul Haechan yang melebar.

[END] The JailTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang