"Lebiya Haechan Bortahnes, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dalam Lapas Azuba di pulau Samalona."
Keputusan hakim membuat seluruh audien di sana berseru senang. Akhirnya predator wanita yang selama ini diburu telah mendapatkan apa yang pantas di dapatkan.
Tiada satu pun sanak saudara ataupun rekan yang mendampinginya. Menyewa pengacara? Sekaya apa si miskin yatim yang gila vagina itu.
Terdakwa hanya menghembuskan nafas kesalnya karena persidangan cukup lama. Untuk apa dia berbuat banyak jika dirinya saja telah dijebak oleh satuan detektif kota yang membuatnya sampai di pengadilan ini.
Lengangnya pun di geret oleh satuan polisi yang tampak akan menuntunnya menuju ke kepulauan terpencil itu.
Dia melihat senyum puas seorang perempuan yang ternyata satuan detektif juga dan hampir saja dia perkosa lusa kemarin.
Flashback
Haechan tengah berjalan sambil menyesap puntung rokoknya. Tak lama dia melihat perempuan lugu dengan kacamata bulat berdiri di ujung jalan sepi tampak membaca buku sambil menunggu bis di halte sana.
Lantas dia pun menyebrangi jalan itu.
"Hai" panggilnya pada wanita surai pirang.
"H-hai. Ada apa ya, tuan?" Tanyanya tampak gugup.
"Bis terakhir sudah lewat seperampat jam yang lalu. Alangkah baiknya kau menginap saja jika tidak mau terjadi apa-apa padamu, nona" modus pemuda itu.
Gadis pirang itu tampak berpikir, "Hm tapi aku tak punya kerabat di kawasan ini.."
"Oh tenang saja. Aku punya kenalan yang punya motel. Kau bisa menginap di sana, nona. Daripada sesuatu yang buruk terjadi padamu" lagi dan lagi Haechan berusaha membujuk gadis itu.
Tak punya pilihan, gadis pirang itu mengangguk.
"Baiklah tuan. Hm, tapi apa boleh aku tau namamu?" Tanya si gadis.
Haechan berjalan disampingnya pun menjawab pertanyaannya, "Aku Henru" bohongnya.
Gadis itu mengangguk, "Selama kenal Tuan Henru."
"Namamu siapa?"
"Aku Herin, Tuan"
Haechan mengangguk, dia lantas menarik tangan Herin hingga keduanya masuk ke dalam gang sempit. Tempat dimana Haechan sering melakukan aksinya.
Pemuda itu berhenti perlahan. Dia mendorong tubuh Herin ke tembok dan mencium bibir gadis itu.
"Hmphh!" Pekik Herin. Apalagi tangan Haechan berusaha merobek pakaiannya.
"Diam nona!" Bentak Haechan.
Herin berusaha melawan, "Lepaskan aku, bajingan!"
Dada gadis itu diremas hingga sebuah pukulan dari arah samping Haechan membuatnya tersungkur.
"Akh-sial!" Umpatnya.
"Oh jadi ini bajingan itu?" Ujar laki-laki lain yang menarik rambut Haechan dan menariknya menuju mobil patroli polisi. Diikuti oleh Herin yang berdecak sebal tapi lega saat pelaku pemerkosaan kota mereka akhirnya tertangkap.
"Kau cukup bodoh. Kukira kau pintar, bajingan" hina gadis itu sebelum Haechan dibawa dengan mobil patroli malam polisi.
'Gadis sialan..' batin Haechan begitu kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] The Jail
Fiksi Penggemar"Selamat datang, mainan baruku" Warning! YAOI! BXB! Jail Universe Markhyuck AU Germany-Europe Mpreg18|Lemon|Explicit content Dirty talk|Sadistic-Maso|Toxic relationship Fate-love On revisi! Start : Jan 13, 2020 End : March 3, 2024