Chapter 12

138 5 0
                                    

Not sure this one is good enough but hope you like:)

******************

Zeva's

Tak tok tak tok tak tok

Dengan lincahnya, Cassie berlari masuk ke dalam rumah sakit, masih dengan Raby dalam cengkramannya. Kalo aja tadi gue gak terlanjur janji sama Raby buat bareng, dan kalo aja si Kala ngga bawel nyuruh gue buat bareng sama Raby, gue udah milih buat naik taksi aja deh daritadi. Berada di dekat seseorang yang pernah menjadi bagian dari masa lalu pacar lo tuh rasanya....ya gitu deh gak enak, awkward, rada bete juga. Apa lagi kalo selalu diintai lewat pandangan mata sinisnya. Bikin darah di sekujur tubuh terasa panas bergejolak.

Tapi gue beneran penasaran, gimana ya reaksinya si Kala begitu ketemu sama mantannya ini? Dan sialnya harus gue akuin kalo mantannya jauh 'berlebih' di segala sisi dibanding gue. Brb nangis lah kalo harus ngebandingin diri sama dia. Tipe model VS harus disandingkan sama model TTS macam gue? Aku mah apa atuh.

"Kalaaaaa!!!" Suara cempreng Cassie menggema begitu dia membuka kamar rawatnya.

Ekspresi Kala udah ketebak. Pastinya dia kaget begitu mendapati Cassie berdiri di hadapannya. Dan dia bertambah kaget lagi, begitu Cassie meluk dia sementara gue juga ada disana. Dia menunjukkan raut wajah kayak, sumpah dia yang meluk, gue gak bisa apa-apa nih terpaksa.

Dan gue ngelempar pandangan mematikan, seakan menuntutnya untuk jauh-jauh dari itu cewek.

"Kal, beneran gapapa? Kok bisa sih sampe ketabrak gitu?" Cassie membelai lembut rambut Kala sementara satu tangannya yang lain membelai rahang-rahang tegas miliknya.

GUE BAHKAN BELOM PERNAH NGELAKUIN ITU YAAAA

Harus mupuk kesabaran super sabar tapi gue tetep ga bisa terima. Seenaknya aja dia ngelus-ngelus cowok orang. Apa lagi dia...mantannya.

"Jangan berlebihan gitu deh, Cas. Gue gapapa" Kala menjauhkan badannya dan menjaga jarak antara dirinya dan Cassie.

Tanpa sadar, gue mengulas senyum melihat aksinya. Tapi kenapa Kala gak canggung gitu ya ketemu mantan? Dia malah keliatan santai-santai aja bahkan terkesan bodo amat.

"Gausah cemburu. Dia bukan siapa-siapanya kak Kala kok. She lies" bisik Raby di samping gue sambil cekikikan.

Dia bukan mantannya? Lah trus siapa?

Gue kembali melihat ke arah Kala yang juga tengah menatap gue. Mata kita saling mengunci beberapa detik sebelum si Cassie kembali merengek dan mengalihkan perhatian Kala lagi padanya.

"Lo kenapa sih gak pernah berubah. Sama gue selalu dingin, giliran sama Chelsea aja" Cassie mengerucutkan bibirnya. Tunggu, itu Chelsea siapa lagi?

Diam-diam sosok Kala banyak menyimpan misteri ya. Dan misterinya itu dikerubunguin sama wanita-wanita cantik. Kayak gini dicurigain homo? Playboy iya kayaknya.

Tapi kayaknya sosok Chelsea ini yang berbekas buat Kala. Buktinya begitu namanya disebut, Kala seakan hilang fokus gitu. Dan dengan takut-takut dia nampak bertanya, "Chelsea...apa kabar?"

Cassie kembali menoleh ke arah Kala dan mencibirnya. Dia kemudian memutar bola matanya sambil bertolak pinggang. "See, you still care of her!", katanya tajam.

Untuk kali ini, gue harus setuju sama Cassie. Kala masih peduli dengan sosok bernama Chelsea ini. Atau mungkin justru si Chelsea yang mantan tunangannya? Wanita yang seharusnya diperistrinya dulu? Wanita yang bikin dia trauma akan cinta seperti cerita pak Keanu? Mungkin itu dia, Chelsea.

"Gue gatau dan gue ga peduli sama dia. Katanya sih dia mau cerai. Ya mungkin itu karma buat dia kali"

Hmm...okey...ini kayaknya udah bawa-bawa konflik pribadi. Sisi malaikat gue mengatakan, lebih baik kamu pergi dari sini dan berikan mereka privacy. Tapi sisi devilnya membalas, jangan pergi! Emang kamu gak mau tau masa lalunya Kala? Dan jahatnya, gue memilih sisi devil.

Hidden TruthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang