5

483 39 0
                                    

Happy reading



  Yunho mengikuti Mingi yang memegang tangannya masuk kedalam rumah besar milik keluarga Song. sedari tadi dia diam saja dan memikirkan tentang orang suruhan ayahnya itu. dia bersyukur setidaknya Mingi menemaninya tadi. 

kalau tidak, bisa bisa dirinya berhasil diculik kembali oleh orang suruhan sang ayah. Yunho berharap Wooyoung tidak pulang sekarang agar tidak ada yang menyakitinya. "Mi-Mingi" Yunho akhirnya bicara setelah dia masuk kedalam kamar Mingi. 

Mingi menoleh dan tersenyum. "Ada apa Yunho?" tanya Mingi sambil mengecek keluar jendela. "Tolong hubungi Wooyoung. jangan sampai dia pulang kerumah. aku takut dia disakiti oleh orang orang suruhan ayahku" ucap Yunho panjang. Mingi mengangkat alis mendengar ucapan Yunho yang tumben tumbennya panjang. 

namun dia mengangguk. Mingi mengirimkan pesan kepada San dan Wooyoung. lalu Mingi meletakkan ponselnya dinakas dan menepuk bahu Yunho. "Tidur lah lagi. disini kamu aman. aku akan pergi sebentar untuk mengecek keadaan disekitar rumahmu" ujar Mingi sambil mengacak rambut Yunho. 

Yunho mengangguk dan diam saja saat Mingi membaringkannya dan lalu menyelimutinya. kemudian Mingi keluar dari kamar dan dia mengunci pintu kamarnya dari luar agar Yunho tidak bisa keluar. atau agar tidak ada orang yang masuk kedalam kamarnya. 

setelah itu Mingi bergegas pergi keluar dari rumah besarnya itu dan membawa motornya pergi. 

______________________________________________

   San sedang menulis catatan yang guru berikan saat mendadak ponselnya bergetar pelan. San menunduk dan diam diam meraih ponselnya. dia membaca pesan dari Mingi dan lalu terdiam. San mencolek Wooyoung yang tidur disebelahnya. 

submissive berwajah manis itu membuka matanya dan menatap bingung San. San menyodorkan ponselnya kepada Wooyoung. Wooyoung mengucek matanya dan melirik kearah meja guru. tetapi tidak ada guru. gurunya sedang keluar kelas. 

Wooyoung membaca pesan dari Mingi itu dan seketika dia ketakutan sendiri. San menepuk nepuk bahu Wooyoung dan keduanya tetap membisu, kalau berisik, ketua kelas akan melempar mereka dengan penghapus tempat tulis. 

saat San hendak menulis untuk Wooyoung, pintu kelas terbuka. semua murid menoleh kearah pintu, mereka pikir guru sudah kembali lagi. namun yang berdiri disana ada seorang pria yang memakai setelan lengkap yang tidak mereka kenal.

San dan Wooyoung seketika waspada. mereka melihat banyak orang lain yang memblokir pintu kelas. dan saat itu pria usia sekitar 38-40 masuk kedalam kelas. Wooyoung terkejut. tuan Jeong! apa yang dia lakukan disini?

cepat cepat Wooyoung menunduk. begitu pula San. mereka menyembunyikan wajah mereka dari tuan Jeong yang mengedarkan pandangan keseluruh kelas. "Dimana Yunho" akhirnya tuan Jeong bicara. pandangannya terarah kepada Yeosang. Yeosang terkejut. dia tidak kenal pria ini. 

"Jung Wooyoung" tuan Jeong beralih kearah Wooyoung. Wooyoung berjengit dan tidak menyahut. "Dimana sepupumu itu?" tanya tuan Jeong. Wooyoung menggeleng dan tidak menatap wajah tuan Jeong. 

semua murid menatap bingung tuan Jeong. kenapa pria ini tahu tahu mencari Yunho?

"Yunho hari ini tidak masuk" ucap salah satu murid. tuan Jeong menatap murid itu dan lalu menatap Wooyoung. dia mengisyaratkan beberapa anak buahnya untuk membawa San dan Wooyoung keluar dari kelas. 

diluar kelas, San menatap benci kearah tuan Jeong. "Apa yang kau mau, bajingan?" tanya San tanpa ada rasa takut. Wooyoung memegang erat lengan San. "Jaga mulutmu bocah ingusan" tuan Jeong menatap San dengan tatapan mengancam. 

San tidak takut sama sekali. dia menjaga Wooyoung dengan tangan kirinya. sementara tangan kanannya siap untuk menyerang tuan Jeong kalau perlu. "Wooyoung. beri tahu dimana Yunho. jika kau mau memberi tahuku, aku akan melepaskanmu sekarang. jika tidak, aku akan membawa kalian berdua pergi agar Yunho mau kembali menemuiku" 

"Tidak mau! jika Yunho kembali, kau akan melecehkannya lagi!" Wooyoung berkata galak. dia mendorong keras tuan Jeong hingga tuan Jeong mundur. dengan cepat San menggendong Wooyoung dan berlari kencang meninggalkan kerumunan orang orang suruhan tuan Jeong. 

hanya dalam sekejap keduanya lenyap. tuan Jeong menggeram dan berkata. "Cari San, Wooyoung, dan Yunho sampai dapat" perintah tuan Jeong. anak buahnya mengangguk dan mereka segera berpencar. 

____________________________________________

  San mengintip dari balik semak. saat dilihatnya semua anak buah ayah Yunho pergi, San bergegas memakaikan Wooyoung helm. lalu dia menyusul mengenakan helm dan menyalakan motornya. motornya melaju kencang sekali meninggalkan area sekolah. 

"San! kita mau kemana?" tanya Wooyoung sambil sesekali menoleh kearah belakang. untung saja tidak ada yang mengejar mereka. San tidak menyahut. dia berpikir sejenak sebelum menjawab. "Kerumah Mingi." 

motor San memutar kearah mansion keluarga Song. dan saat itu mereka kebetulan bertemu dengan Mingi yang juga sedang menuju rumahnya sendiri. San mensejajarkan motor mereka, Wooyoung berteriak. "Mingi!!" 

Mingi menoleh dan motornya melambat. "San?! Wooyoung?!" kagetnya. San ikut melambatkan motornya. "Kami harus kerumahmu. sekarang. ayah Yunho mengejar kami" ucap San. rahang Mingi mengeras, dia mengangguk dan kembali melajukan motornya. 

hanya dalam 5 menit mereka sampai dibasement mansion Mingi. mereka memparkirkan motor mereka sembarangan. lalu masuk kedalam lift. "Bagaimana brengsek itu bisa mengejar kalian?" tanya Mingi sambil menyandar kedinding lift. 

"Bajingan itu menerobos masuk kekelas. mereka memaksa kami keluar dan lalu kami kabur" Wooyoung menyahut. dia berkaca didinding lift yang memantulkan bayangannya. sambil merapikan rambutnya. "Yunho dimana?" tanya San. 

"Dikamarku" 

"Dia baik baik saja, kan?"

"Ya"

begitu lift sampai dilantai 2 mansion, mereka keluar dan bergegas pergi kekamar Mingi. Mingi membuka sandi dan kunci kamarnya. lalu mereka bergegas masuk kedalam kamar Mingi. Yunho sedang duduk memeluk lutut didalam kamar. submissive itu berjengit dan memandang kaget mereka. 

Wooyoung seketika langsung meloncat memeluk Yunho erat erat. Yunho balas memeluknya dan tidak berbicara sama sekali. "Yunho. kau baik baik saja? tadi ayahmu datang kesekolah" jelas Wooyoung. mata Yunho membulat kaget. dia memandang Wooyoung penasaran. 

"Tapi kami kabur. dan mungkin sekarang kami harus stay disini juga" San menambahkan. Yunho menoleh kearah Mingi yang tersenyum "Kita semua aman disini. pengaruh keluarga Song jauh lebih besar dibanding keluarga Jeong. ayahmu akan takut. lagi pula ayahmu tidak tahu jika aku juga temanmu" 

Yunho mengangguk perlahan dan lalu dia mendorong minggir Wooyoung yang masih memeluknya. kalung ular Yunho berkilau memantulkan cahaya yang masuk dari jendela. "Untung saja semua barangmu sudah diambil Mingi" kata San. 

submissive bertubuh tinggi itu hanya mengangguk lagi. "Kalian sebaiknya tidur" Mingi menepuk bahu Wooyoung dan Yunho. lalu dia meraih selimut dan kembali menyelimuti keduanya. "Nanti malam kami juga akan tidur dikamar ini. jangan khawatir" San mengelus kepala Wooyoung dan Yunho. 

dua submissive itu tidak langsung tidur. mereka saling peluk dan menatap lamat San serta Mingi yang duduk menunggu mereka sambil bercakap cakap dengan suara pelan. "San, cium.." bisik Wooyoung. San menepuk dahi dan mengecup puncak kepala Wooyoung sekilas. Yunho tidak berkata apa apa dan menyembunyikan kepalanya dibahu Wooyoung agar San tidak menyosornya juga. 

untung saja dua dominan itu langsung berdiri dan keluar kamar. meninggalkan mereka untuk tidur. 



Tbc. 

hai

Trauma [MINYUN/JONGSANG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang