18

424 25 1
                                    

Happy reading



 ruang IGD penuh dengan perawat dan juga dokter. ruangan vvip itu besar ditengah ruangan dipisahkan sebuah tirau besar. dan dikedua sudut ruangan berisi ranjang rawat. hanya ada dua ranjang disana. para dokter diranjang yang disudut kiri berkutat mengeluarkan dua peluru yang bersarang didalam paha Yunho, juga mengobati semua lebam dan juga luka luka ditubuh serta diwajahnya. 

disudut kanan lebih heboh lagi. mereka semua berkutat merapikan jahitan dan mengecek isi dalam tubuh Yeosang, membereskan bekas aborsi paksa yang dilakukan dokter dokter yang illegal beberapa jam yang lalu. Yeosang dibius agar pingsannya makin lama. kondisi kedua submissive itu mengenaskan. 

Mingi dan Jongho tidak tertarik kembali kegedung perusahaan Hong lagi. daddy Song dan daddy Kang akan mengurus semua itu. Hyera juga belum kembali. dia masih mencari Seonghwa sampai sekarang. 

dua dominan itu duduk bersisian diluar ruangan vvip. tangan Mingi merangkul bahu Jongho karena temannya itu masih sedikit emosional. "Tidak apa apa Ho. lagian anak itu bukan anakmu. semoga saja rahim Yeosang baik baik saja, kamu bisa membuat anak baru dengan Yeosang saat Yeosang sudah sembuh nanti" 

Jongho tidak menanggapi perkataan Mingi. dia menunduk dan memandang kosong jari jari tangannya yang saling bertaut. sesekali ada air mata yang mengalir dari sudut matanya. dia benar benar menyesal mengizinkan Yeosang pergi menemui Seonghwa tadi sore. 

kalau dia tidak mengizinkan, pasti Yeosang dan bayi diperut Yeosang akan baik baik saja. sambil tersenyum tipis Mingi menepuk nepuk bahu Jongho menenangkan. lalu dia menyodorkan air putih. Jongho meminum air putih itu dan lalu kembali lesu. 

Mingi melepas rangkulannya dan memandang kedepan dengan wajah datar. sebenarnya dia juga emosional saat mengingat teriakan teriakan dan juga kondisi Yunho tadi. tapi dia berusaha menahannya dan terus memaksakan diri untuk memasang wajah datarnya. 

kalau bisa dia juga menangis kayak Jongho. 

mereka menunggu selama 3 jam lebih. akhirnya Jongho tertidur dan menyandar kedinding. Mingi yang sudah biasa tidak istirahat malam tetap terjaga. dia meminum sekaleng kopi dan lalu menatap kearah dinding dihadapannya. 

saat itu Mingi dikejutkan saat pintu ruang IGD dibuka. seorang perawat berbisik dan mengatakan jika operasi kedua submissive itu sudah selesai. keduanya selamat namun keduanya masih tidur lelap dibawah obat bius. 

dengan gembira Mingi menyikut lengan Jongho. pemuda itu terbangun dan menatap bingung Mingi yang sudah bangkit. "Operasi sudah selesai" ucap Mingi memberi tahu. dengan segera Jongho bangkit dan merusuh masuk kedalam ruangan. 

Mingi melangkah menuju sudut kiri dan menatap wajah damai Yunho. submissive itu terlihat sangat cantik jika seperti ini. Mingi tersenyum tipis dan mengelus perlahan rambut Yunho sebelum duduk dikursi yang disediakan oleh perawat. 

rasa cemas Mingi lenyap sudah. dia mengelus elus tangan pucat Yunho. dia dibiarkan memegangi tangan Yunho yang diperban dan diberikan beberapa salep penghilang lebam. tubuh Yunho sudah bersih karena dia sudah dimandikan oleh beberapa perawat. 

dokter mendatangi Mingi sambil menjelaskan jika Yunho akan baik baik saja. satu satunya kemungkinan buruk saat Yunho sadar lagi nanti adalah Yunho kembali menjadi seorang yang penutup dan makin menghindari dominan. dan dia akan lebih sering menyakiti dirinya sendiri. 

Mingi mendengarkan penjelasan dokter dan lalu mengangguk angguk. dia sudah terbiasa dengan Yunho yang seperti itu. sama seperti saat mereka baru pertama kali bertemu. tapi semoga saja Yunho masih mau dekat dengannya. 

disudut kanan, Jongho merebahkan kepalanya disisi jemari Yeosang yang berangsur hangat. wajah pucat Yeosang juga perlahan kembali normal. Jongho menatap tangan yang berada disisi kepalanya itu, dan dia meraihnya serta mengecupnya berkali kali. 

Trauma [MINYUN/JONGSANG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang