39

239 18 2
                                    

Happy reading



  "Yunho, ayo sarapan. habis ini kita— astaga!" 

setelah memastikan Sumin dan Hunter mandi, Mingi naik keatas untuk mengecek keadaan sang istri karena pagi ini dokter sedang izin sebentar. Mingi kaget saat menemukan Yunho muntah darah dikamar mandi. 

dengan panik Mingi mendekati Yunho dan langsung membantunya kumur kumur. setelah itu Mingi menggendong Yunho dan membawanya keranjang. dia menghubungi dokter yang biasa menjaga Yunho itu. 

sang dokter pun bergegas kembali kemansion keluarga Song. dia segera memberikan penanganan kepada Yunho. sementara Mingi menunggu dengan wajah khawatirnya. dokter itu kemudian menoleh kearah Mingi. "Sepertinya Yunho  harus dibawa kerumah sakit" ucapnya. Mingi menelan ludahnya dan menatap sang dokter sejenak. 

namun kemudian dia mengangguk. tidak apa apa, asalkan Yunho baik baik saja. 

__________________________________

   "Daddy! kami pula.. lho?" 

Keeho dan Minjeong berlari kecil masuk kedalam mansion, mereka meletakkan tas dikarpet ruang depan dan nyengir kepada para maid. saat mereka masuk keruang keluarga, mereka bingung karena ruang keluarga kosong mereka pikir sang ayah sedang bekerja diruang keluarga atau Sumin dan Hunter bermain disana. 

dua bocah kembar itu saling tatap lalu mereka kembali keruang depan untuk mengambil tas dan keduanya bergegas naik keatas, menuju kamar mereka. "Ih, daddy kemana ya? ayo kita cek kamar daddy sama mommy" Minjeong bicara. 

"Mandi dulu" sahut Keeho. 

adik kembarnya menurut. dia masuk kekamar mandinya dan mandi didalam. memang ada dua kamar mandi didalam kamar sikembar. satu punya Keeho, satu lagi punya Minjeong. setengah jam kemudian keduanya sudah selesai mandi. dan Minjeong sedang duduk diam sementara sang kakak sibuk mengepang rambutnya. 

gadis kecil berwajah manis itu mendongak memandang wajah Keeho dan lalu dia berkata pelan. "Mommy sekarang sering sakit ya? apa karena kita sering ngerepotin mommy?" tanyanya. Keeho terdiam dan lalu dia menggeleng geleng. "Aku juga enggak tau soal itu, Minjeongie" 

setelah beres mengepang rambut sang adik, Keeho meloncat turun dari kasur dan menarik adiknya keluar kamar. dua bocah usia 8 tahun itu mengetuk pintu kamar Mingi dan Yunho namun tidak ada yang menjawab. 

Minjeong mendorong pintu ayah dan ibunya itu, namun didalam kosong."Ehh? mommy sama daddy pergi kemana ya??" seru bocah itu. sekarang dia berlari kecil menuju tangga dan turun menuju dapur. disana ada beberapa maid yang sedang memasak. 

"Daddy sama mommy ada dimana??" tanya Keeho kepada salah satu maid. maid itu menoleh kearahnya dan tersenyum. "Lagi pergi kerumah sakit sayang. makan dulu, yuk? tadi daddy kalian titip pesan, kalian harus makan dulu sebelum diantar kerumah sakit" 

anak kembar itu langsung memanjat naik kekursi dan makan apa saja yang diberikan oleh maid. setelah selesai makan mereka bergegas mengikuti supir yang barusan masuk menuju mobil. 

dirumah sakit, supir menemani mereka sampai naik kekamar tempat Yunho dirawat. setelah itu baru sang supir undur diri. "Mommy sakit apa??" tanya Minjeong khawatir, dia memanjat naik keatas ranjang dan memandang wajah pucat Yunho. 

Yunho berusaha tersenyum. "Enggak parah kok Minjeong. mommy cuma lemas sama pusing terus aja" sahut Yunho. Minjeong menatapnya sedih, gadis kecil itu membaringkan diri disisi Yunho dan merapat kepadanya. Keeho mendekati dua adik kembarnya dan bergabung dengan mereka. 

Mingi duduk disisi lain ranjang Yunho, dia tersenyum tipis dan berkata perlahan. "Minjeong, jangan terlalu rapat tidurannya. nanti infus mommy lepas, gimana?" senyum Mingi. usia Keeho, Minjeong, Sumin, dan Hunter masih 8 dan 5 tahun. mereka masih sering takut mendengar cerita bohong Mingi.

dan Mingi sering cerita kalau Yunho bakal jadi zombie kalau infusnya dilepas pas lagi sakit. keempat anaknya itu malah percaya saja lagi. tapi setidaknya mereka tidak berani iseng melepas lepas infus Yunho. 

"Ihh daddy, aku enggak mau mom jadi zombie" Minjeong protes. dia meloncat turun dan meminta untuk digendong sang ayah. Minjeong selalu dimanja oleh Mingi dan Yunho karena dia satu satunya anak perempuan, submissive lagi. namun bukan berarti Mingi dan Yunho tidak memanjakan anak anaknya yang lain. 

______________________________________________

   Yunho dirawat intensif dirumah sakit selama 6 bulan. dan perlahan dirinya berangsur sembuh. walaupun resiko penyakitnya kambuh tetap ada. dokter menganjurkan Mingi untuk membawa Yunho menghirup udara segar dipedesaan atau dipegunungan. 

tanpa banyak bicara Mingi langsung memesan cottage disebuah pedesaan yang asri. mereka akan tinggal disana selama 2 bulan. Mingi kembali menyuruh Yuqi untuk mengurus perusahaan dan dia mengajukan izin libur untuk anak anaknya. mudah saja, tinggal sumpal guru gurunya dengan uang. langsung pada setuju kok. 

wah. Yunho memandang pemandangan dari balkon cottage besar yang mewah yang Mingi sewa selama 2 bulan itu. matanya berbinar binar senang. selama beberapa tahun terakhir dia selalu tidak semangat dan hanya sering terkurung dikamar saking sakit sakitannya dia. mereka jarang pergi keluar kota. 

baru kali ini Yunho pergi ketempat setenang dan seindah ini. dia sangat gembira. sekarang dia sudah diizinkan berjalan tanpa perlu kurk atau kursi roda, jadi dia tidak perlu repot repot meminta bantuan Mingi atau pelayan untuk membantunya berjalan. 

anak anak sudah sedari tadi berlarian diruang tengah yang luas. mereka juga senang karena tidak perlu sekolah dan hanya bersenang senang ditempat ini. 

"Mommy! ayo sini turun!!" pekik Sumin dari bawah. Yunho menunduk dan rupanya anak anak sudah pindah kehalaman cottage itu. senyum lebar menghiasi wajah manis Yunho dan submissive yang sudah memiliki empat anak itu turun kelantai bawah dan menyusul anak anaknya. 

dihalaman anak anak sudah pindah main perang air. memang ada kolam air hangat dihalaman belakang dan disana memang disediakan pistol air. Mingi yang memesan semuanya agar anak anak senang. 

tanpa melenyapkan senyum manisnya, Yunho duduk dikursi depan sementara Minjeong dan Keeho sedang berlari lari sambil tertawa tawa dikejar oleh dua adik mereka yang juga kembar itu. tubuh mereka sudah basah kuyup. 

"Kamu senang, baby bear?" suara berat Mingi menyapa pendengaran Yunho. Yunho mendongak memandang wajah suaminya itu dan mengangguk riang. "Ya! aku senang sekali. terima kasih, Mingi" sahut Yunho sambil mencium pipi Mingi. 

Mingi tersenyum dan lalu meletakkan nampan yang berisi beberapa cangkir dan ceret yang berisi teh susu hangat dan juga sepiring cookies. untuk anak anak dan mereka ngemil. Yunho memandang wajah Mingi dan lalu dia menunduk. 

"Mingi.." 

"Ya? ada apa sayang?" 

"Maafkan aku.." lirih Yunho. 

sang suami mengangkat muka memandang wajah sedih istrinya. "Kenapa kamu minta maaf? kamu enggak ada salah apa apa." Mingi mengecup puncak kepala Yunho. rambut Yunho sekarang pirang pucat. dia memang sudah lama tidak mengecat rambutnya dan karena rambutnya sudah dibleaching, warnanya tetap pirang. 

mata Yunho berkaca kaca, dia memandang kearah anak anaknya yang sekarang asyik bermain entah apa disudut halaman. "Maafkan aku. sungguh.. selama 2 tahun aku hanya bisa berada didalam kamar, aku tidak bisa mengurusmu dan anak anak. a-aku malah merepotkanmu karena penyakit sialan itu. maafkan aku.." 

sambil tersenyum tipis Mingi bangkit dan mengangkat Yunho kepelukannya. "Kenapa malah berkata seperti itu? kamu sakit, tentu saja kamu tidak bisa mengurusku dan anak anak. menurutku sih itu tidak apa apa, Yunho. kamu tidak merepotkanku sama sekali" 

Yunho menangis perlahan. "Tapi selama dua tahun aku hanya bisa tinggal dikamar. lalu 6 bulan aku tinggal dirumah sakit, aku hanya bisa berbaring sementara kamu harus repot mengurus semua keperluan anak anak dan pekerjaanmu.." 

"Ssh. udah, tidak usah pikirkan hal itu. semua baik baik saja, kok. jangan menangis! ayo minum tehnya!" 

sambil menyeka air matanya Yunho meminum teh susu yang sudah Mingi tuangkan kecangkirnya tadi. dia menyandar kebahu lebar sang suami dan memejamkan matanya. "Terima kasih untuk semuanya, Mingi" 

"Ya" 





Tbc. 

haii enggak lama lagi story ini udah mau end. mungkin 4 chapter lagi. maunya happy ending atau sad ending nih??

Trauma [MINYUN/JONGSANG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang