7

482 36 0
                                    

Happy reading 



 Yunho membuka matanya dan bangkit duduk. awalnya dia bingung dimana dirinya berada, namun kemudian dia ingat jika dia sedang berada dirumah Mingi. Yunho menoleh kearah Wooyoung yang tidur disebelahnya. Wooyoung masih memeluk erat pinggangnya. 

lalu Yunho melihat San yang sedang duduk membelakanginya dimeja belajar Mingi. tidak ada Mingi dikamar itu. perlahan Yunho turun dari kasur dan lalu memanggil San. "San" panggilnya. San menoleh dan lalu membalik badannya kearah Yunho. 

"Ya?" senyum San. Yunho diam sejenak dan lalu bangkit mendekati San. dilihatnya jika San sedang menulis sesuatu disebuah buku. "Kamu nulis apa?" tanya Yunho sambil duduk dipangkuan San. hanya dengan San dia tidak menjaga jarak. 

San menepuk punggung Yunho dan menyuruhnya turun. hei, Yunho lebih tinggi dan sedikit lebih berat darinya. "Rahasia" sahut San. dia menutup buku tadi dan menyimpannya disaku celananya. Yunho melotot, namun akhirnya dia turun dari pangkuan San. 

"Kok sudah bangun? sekarang masih jam setengah 3 pagi" ucap San. Yunho mengerjap dan melirik jam. oh, iya ya. masih dini hari. "Aku lapar. kamu tidak tidur apa?" Yunho menjawab sekaligus bertanya. 

sambil tersenyum senyum San bangkit dan mengisyaratkan Yunho untuk mengikutinya keluar kamar, dan dia tidak menjawab pertanyaan Yunho tadi. Yunho mengedarkan pandangannya dulu kearah ruangan bernuansa hitam, silver, dan putih itu. namun dia berhenti saat melihat beberapa poster anime disudut ruangan. 

"Mingi itu wibu?" tanya Yunho. San melirik poster poster itu dan lalu terkeheh. dia mengangguk. "Sekarang enggak terlalu lagi. tapi dia kadang kadang masih nonton anime kalau gabut" kekeh San. Yunho mendengus, pantas saja Mingi sering ngecat rambutnya kayak karakter anime. wibu ternyata. 

saat menyadari San sudah turun ditangga, Yunho segera terbirit mengikuti pria itu. San tertawa melihat Yunho yang tahu tahu melesat dan memegang erat lengannya dari belakang. sebenarnya Yunho itu tidak penakut. cuma karena mansion Mingi mengingatkannya akan mansion ayahnya, Yunho merasa tidak nyaman. 

mereka berdua turun kedapur. San membuka kulkas dan mencari cari sesuatu yang bisa dimakan oleh Yunho. akhirnya dia mengeluarkan kotak susu dari dalam kulkas. diletakkannya susu dihadapan Yunho dan lalu San berkata. "Aku masakin ramyeon aja ya?" 

Yunho mengangguk dan duduk rapi dikursi meja makan. sementara San mulai memasakkan ramyeon untuknya. Yunho memperhatikan sekelilingnya sambil meminum susu yang San berikan kepadanya. 

by the way San gampang aja masak karena dia dari kecil memang sering main dirumah Mingi. jadi Mingi juga ngebiarin San ngelakuin semua hal yang dia mau dirumahnya. 

"Jam segini, kemana Mingi?"

San melirik Yunho beberapa saat sebelum menjawab. "Dia memang sering keluar malam. kebiasaannya, keliaran buat seneng seneng" jawab San berbohong. dia tahu Mingi sekarang sedang sibuk mengerjakan berkas yang diberikan ayahnya dikantor tuan Song atau diruang kerja dilantai tiga mansion yang sering sekali kosong itu. 

submissive bertubuh tinggi itu ber-ohh pelan. dia memperhatikan sekitarnya sambil sesekali memutar badannya untuk melihat apa yang ada dibelakangnya. "Nih, ayo makan" San kembali membawa semangkuk ramyeon untuk Yunho, yang berterima kasih dan langsung memakannya. 

San duduk dihadapan Yunho dan mengeluarkan ponselnya, mengetik sesuatu lagi disana. menunggu Yunho selesai makan. 10 menit kemudian Yunho selesai makan dan dia mencuci mangkuk serta peralatan makan yang dia pakai tadi. 

kemudian dia mengikuti San yang naik lagi kelantai atas menuju kamar Mingi yang luas itu. Wooyoung masih tidur nyenyak dikasur. Yunho menyelimutinya perlahan dan lalu Yunho duduk ditepi kasur sambil menonton San yang kembali sibuk sendiri dimeja belajar. 

Trauma [MINYUN/JONGSANG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang