Happy reading
dijam 9 pagi, Yunho bangun. dia terkejut setengah mati saat mendapati Mingi yang tidur sambil memeluknya. pemuda manis itu tersentak dan refleks mendorong minggir dominan yang masih tidur disebelahnya itu.
Mingi terbangun dan lalu menatap heran Yunho. "Yunho? ada apa..?" gumam Mingi sambil menyeka sudut matanya. Yunho membeku menatapnya, dan lalu cepat cepat dia berkata gugup. "Ma-maaf.. aku pikir kamu itu Rowoon-hyung.."
Mingi menatap lama Yunho dan mengangkat alisnya. namun kemudian dia menguap dan kembali berbaring. "Aku bukan Rowoon. dan tadi malam aku juga memeluk Wooyoung, San juga melakukan hal sama denganku, dia juga memelukmu. jadi jangan berpikir aku melakukan sesuatu yang aneh padamu tadi malam"
submissive dihadapan Mingi mengerjap beberapa kali. kemudian dia menunduk dan melirik sekitarnya. "Dimana San dan Wooyoung?" tanya Yunho akhirnya. Mingi hanya bergumam tidak jelas dan menutupi kepalanya dengan bantal.
melihat jika Mingi benar benar mengantuk, Yunho mau tidak mau tersenyum tipis. dia menarik selimut hingga menutupi tubuh Mingi. lalu dia turun dari kasur dan melangkah keluar kamar. dia turun kelantai bawah dan mendapati Wooyoung yang asyik memasak sementara San duduk dimeja makan sambil memainkan ponselnya.
"Pagi Yunhoo" sapa Wooyoung dengan ceria. Yunho mengangguk dan tersenyum tipis. perhatiannya teralih kearah San yang dengan santainya mulai bersiul siul tidak jelas. "Hari ini kalian tidak kemana mana?" tanya Yunho.
"Lah. kita kan lagi sembunyi Yunho kecil, tidak bisa keluar" selak Wooyoung. Yunho menepuk dahinya dan menyeringai kecil, dia lupa. San mematikan ponselnya dan lalu duduk diam sambil menutup matanya. dapur itu hanya diisi oleh suara desisan dari daging yang sedang Wooyoung goreng.
setengah jam kemudian Mingi turun dari lantai atas. yang lain sedang makan dalam diam. "Pagi Mingi" Wooyoung kembali menyapa. Mingi mengangguk dan duduk disebelah San. dia sudah rapi dengan jas dan juga kacamatanya "Mau kemana?" tanya Wooyoung.
"Aku harus kerja hari ini" sahut Mingi sambil meraih piring. dia mengambil nasi dan juga lauknya dalam diam. lalu ikut makan. Yunho memandang Mingi sekali sekali dan entah kenapa pipinya memerah melihat Mingi dalam balutan jas. beuh cakep banget.
selama 7 menit lengang. Mingi akhirnya bangkit berdiri dan merapikan bekas makannya. lalu dia bergegas memakai jam dan dasinya. disambarnya tasnya dan lalu Mingi bergegas pergi keluar rumah setelah menepuk sekilas puncak kepala Yunho.
"Mingi sudah kerja?" tanya Yunho pada San yang bangkit dan pergi keruang gym yang ada disalah satu sudut mansion Mingi. "Ya. dia sudah bekerja bahkan sejak usianya masih sekitar 14-15 tahun" angguk San sambil melambaikan tangannya.
Yunho diam sejenak. lalu dia bangkit dan membantu Wooyoung mencuci piring. "Dia tidak semalas kelihatannya seperti disekolah" Yunho menceletuk sambil menggosok salah satu piring dengan spons.
"Mingi? yah. disekolah dia memang malas malasan karena dia tidak tertarik dengan pelajarannya. kata San, Mingi itu sudah pintar pelajaran high school senior sejak usianya 9 tahun. orang tua Mingi sudah memberi tahu pihak sekolah jika dia pintar, makanya dia dibiarkan bermalas malasan oleh guru dengan syarat nilainya harus selalu bagus dan harus selalu ranking satu"
mendengar penjelasan Wooyoung, Yunho mengangguk angguk. dia melamun sejenak dan lalu menatap Wooyoung lagi. "Orang tuanya kan pemilik perusahaan besar yang ada dijalan utama, kan?" tanya Yunho lagi.
sepupunya itu mengangguk dan mengeringkan piring piring sebelum mencuci tangannya. Yunho mengikutinya dan lalu mereka berdua naik menuju kamar Mingi lagi. "Kenapa Mingi selalu mengikutiku dan juga mau mengantarku kemana mana?" Yunho lagi lagi bertanya. pagi ini dia agak sedikit cerewet, tidak seperti biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trauma [MINYUN/JONGSANG]
Randomini adalah cerita antara seorang Jeong Yunho yang pendiam serta menghindari dominan dan seorang Song Mingi yang sangat lah berisik namun penyayang sekaligus perhatian Selain itu ini juga kisah diantara Kang Yeosang yang adalah mantan tunangan Mingi...