30

313 23 0
                                    

Happy reading



  Yeosang berbaring dikasurnya sambil mengusap usap perutnya. dia tersenyum tipis. usia kandungannya baru dua bulan. namun Yeosang sangat senang karena dokter mengatakan jika dia masih bisa hamil. setelah kejadian dimana anaknya dibunuh oleh orang orang suruhan Hongjoong, Yeosang takut dia tidak bisa hamil lagi. 

namun ternyata bisa. namun Yeosang harus rajin minum penguat rahim dan tidak boleh terlalu capek bekerja. 

"Hyung? belum tidur nih?" suara Jongho masuk kependengaran Yeosang. Yeosang menoleh kearah Jongho yang baru saja selesai mandi. dominan itu hanya mengenakan bathrobe. "Belum Ho. aku belum ngantuk" 

ya, jam setengah 8 malam tadi saat mereka pulang dari Lotte World Yeosang memang tidur. namun setelah dia mandi, dia tidak mengantuk lagi. Jongho naik keatas kasur dan berbaring disisi Yeosang. dia mengelus elus perut Yeosang yang masih belum terlalu buncit. 

"Anaknya mau perempuan atau laki laki?" tanya Jongho pada Yeosang. Yeosang mengusap rambut Jongho dan lalu berpikir sejenak. "Bagaimana kalau perempuan? aku ingin ada anak perempuan manis" sahut Yeosang. 

Jongho mengangguk. dia mengecup perut Yeosang dan lalu turun dari kasur. "Istirahat dulu hyung. aku mau ganti baju" 

"Hm.." 

____________________________________

 Yunho duduk dibalkon kamarnya. dikursi yang memang disediakan disana. pemuda manis itu hanya memakai bathrobe dengan handuk lain tersampir dibahunya. dia habis berendam air hangat dan sekarang sedang menatap langit malam yang cerah. indah. 

sesekali pemuda itu meminum segelas cokelat hangat. dia hanya ingin menyendiri malam ini. memikirkan seksnya dengan Mingi kemarin. sedari tadi pagi dia memang berusaha tetap gembira saat bersama Jongho dan Yeosang. namun sebenarnya Yunho sedang sedikit takut dan juga sedih. 

submissive itu memandang kearah jari manisnya yang mengenakan cincin yang sudah Mingi berikan sejak mereka lulus sekolah. namun sampai sekarang Mingi belum juga membicarakan soal pernikahan mereka dengan serius.  

baru kemarin itu Yunho melakukan seks tanpa kondom. Yunho mengelus perutnya perlahan dan berpikir, apa dia akan hamil? 

"Yunho?" 

Yunho menoleh saat mendapati Mingi berdiri dipintu balkon. Mingi tersenyum tipis dan tangannya membawa nampan yang berisi dua mangkuk zuppa soup yang dibuatkan maid dibawah tadi. 

"Boleh aku bergabung?" 

perlahan Yunho mengangguk. dia menuding kursi satu lagi yang ada disebelahnya. Mingi duduk disana dan dia meletakkan nampan tadi dimeja yang ada didepan mereka. dia menatap wajah datar Yunho dan lalu meraih perlahan tangan kanan Yunho. 

"Maafkan aku Yunho" 

ucapan Mingi membuat Yunho menoleh. dia menatap bingung Mingi. "Apa maksudmu, Mingi?" tanya Yunho. dia membiarkan Mingi mengecupi tangannya. "Maaf soal kemarin. aku benar benar tidak bisa menahan diri. sungguh maafkan aku" 

Yunho terdiam. dia memandang kearah langit lagi dan lalu bertanya. "Apa benar kamu ingin menikahiku Mingi?" tanya Yunho. dia terlihat lesu. Mingi menoleh kearah Yunho dan lalu mengangguk. "Ya" 

"Lalu kenapa kita tidak langsung menikah setelah kelulusan? Jongho bahkan sudah merencanakan pernikahannya dengan Yeosang sejak sebelum lulus. dua minggu lagi mereka langsung menikah. kenapa kamu menunda nunda?" 

dominan itu menatap wajah Yunho lamat lamat. "Aku takut kamu tidak siap Yunho. kamu tahu jika aku adalah pria dengan nafsu yang tidak terkontrol. jika aku langsung menikahimu setelah kita lulus, aku takut kamu malah takut padaku. aku memberimu waktu untuk mempersiapkan diri. jika kamu siap, aku akan langsung merencakan acara pernikahan" 

Trauma [MINYUN/JONGSANG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang