21

361 31 0
                                    

Happy reading



   

 2 bulan kemudian

walaupun Yunho terlihat riang bersama Mingi setelah kejadian itu, diam diam Yunho masih trauma oleh kejadian kemarin. sering sekali dia menangis dimalam hari dan tidurnya tidak pernah tenang. kadang sering terlintas dikepalanya bagaimana dirinya menyaksikan orang orang itu membelah perut Yeosang dan mengeluarkan bayi prematur diperutnya.. mengingat orang orang yang memperkosanya..

Yeosang juga sama saja. dia memang pingsan tidak lama setelah perutnya dibelah. tetap saja ingatan dan rasa sakit yang dia rasakan saat itu benar benar membuatnya trauma. dia memang tidak diperkosa seperti Yunho, tapi dirinya dipukuli dan ditendangi sebelum operasi berlangsung.

kedua submissive itu kembali menjadi sahabat dekat. dan tiga hari sekali mereka berdua harus pergi kerumah sakit untuk mengecek luka luka mereka yang mulai sembuh. dan setelah itu mereka berdua pergi terapi.

kadang Jongho yang menemani mereka, kadang Mingi yang menemani mereka. namun lebih sering kedua orang itu selalu mengikuti mereka dari belakang. mengawasi mereka. seperti saat ini. mereka berempat sedang berada dirumah sakit. Yunho dan Yeosang baru saja selesai terapi dan pengecekan luka. perban sudah boleh dilepas.

"Kalian ingin kemana setelah ini?" tanya Mingi sambil membukakan bungkus es krim untuk Yunho yang terpincang pincang didepannya. Yunho menolak menggunakan kurk, begitu juga Yeosang. jadi lah keduanya berjalan dengan limbung. "Mau jalan jalan" yang menjawab adalah Yeosang.

"Jalan jalan kemana hyung?" sela Jongho. dengan dia sigap memegangi Yeosang yang limbung dan nyaris jatuh. "Ayo pergi kerestoran ramen" sahut Yunho. Yeosang mengernyit. dia menggeleng dan menoleh kearah Yunho dengan cemberut. "Ayo kerestoran fast food!"

tuh kan. yang satu mau ramen, yang satu mau ayam. "Kalau begitu kita pisah aja ya? Mingi hyung sama Yunho hyung kerestoran ramen, kita kerestoran fast food" senyum Jongho sambil mengangkat Yeosang. Yeosang menggeleng. "Enggak mau!"

nah loh. enggak mau pisah makannya, tapi jelas direstoran fast food enggak ada ramen. "Keresto ramen aja. disana pasti ada karage" Mingi menengahi. dia sedang berjongkok untuk merapikan tali sepatunya.

baiklah. Yeosang dan Yunho setuju. mereka tertatih tatih melangkah menuju lift rumah sakit. namun tidak lama kemudian keduanya capek dan minta gendong. "Lagian bandel. pake kursi roda lagi aja, ya?" ucap Jongho sambil membiarkan Yeosang memanjat kepunggungnya.

"Engga mau"

"Eish"

Yunho terkikik mendengar perdebatan antara Jongho dan Yeosang. sekarang dia sedang membiasakan diri dengan Jongho, dan Jongho dengan cepat diterimanya. mereka berempat masuk kedalam lift dan menunggu lift turun.

begitu sampai dilantai satu, Mingi dan Jongho bergegas membawa dua submissive itu kemobil. lalu mendudukkan mereka dijok belakang sebelum Mingi menyetir menuju restoran ramen kesukaan Yunho.

setelah mereka berempat makan, Mingi mengantar Jongho dan Yeosang kerumah Jongho. lalu baru dia menyetir menuju mansionnya. Yunho tidur dibelakang. awalnya semua normal normal saja, namun kemudian Yunho mulai terlihat gelisah dalam tidurnya.

Mingi menoleh melirik Yunho dan kembali menatap kedepan, sedikit menyesal tidak memindahkan Yunho kedepan dulu sebelum berangkat lagi tadi. dipersimpangan menuju perumahan elit tempat mansion keluarga Song berada, Yunho mulai bergumam didalam tidurnya.

"Jangan.. jangan sentuh Yeosang.."

dominan didepan menggeleng perlahan mendengar gumaman Yunho. pasti Yunho mimpi Yeosang disiksa lagi. "Jangan bunuh anaknya.." gumam Yunho lagi. Mingi dengan segera mengebut dan parkir dengan serampangan.

Trauma [MINYUN/JONGSANG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang