Warning: khusus fujo/fudan, jika tidak suka jangan dibaca☺
✥
✥
✥
'Isagiii...helep meeeh...'-batin (M/n).
Sekarang (m/n) sudah di ambang kematian alias menghadapi situasi yang sulit. Kalo dia menolak halus sudah pasti Sae tidak terima. Apalagi tolak kasar mungkin nyawa dedek emen bisa melayang dalam benak (m/n) berpikir. Kemudian ia melepaskan diri dari dekapan Sae.
???
"Kenapa lo melepaskan pelukan gw?"-Sae.
"Uhmm...anu gw ga kedinginan jadi ga perlu dipeluk."-(m/n) garuk kepala.
"Jadi maksud lo apa?"-sarkas Sae bikin (m/n) salah tingkah.
"Bukan...bukan itu maksud gw..."-(m/n).
...
Lagi-lagi hening (m/n) paling tidak suka suasana dingin. Dalam benaknya kalo punya temen ato pasangan dingin suasananya agak canggung. Apalagi kalo (M/n) itu tipenya kagak suka dicuekin. Kadang (M/n) sukanya diperhatikan dan diperlakukan lembut.
"Coba lihat kesana!"-(M/n) tunjuk ke arah sana tapi Sae sama sekali tidak bergeming. Jurus mengelabui (M/n) tidak berpengaruh pada budak Itoshi. (M/n) emot keringat 😰 spontan mengatakan.
"Wir sehen uns wieder."-(M/n) langsung melarikan diri membuat Sae terbelalak.
"HEI TUNGGU! APA YANG LO BICARAKAN!"-Sae tidak mengerti maksud (M/n).
(M/n) tidak gubris sama sekali dia melarikan diri secepat mungkin. Dipikiran (M/n) hanya satu yaitu menyelamatkan dirinya sendiri. Sae yang tidak mau membiarkan (M/n) mengejarnya.
Drap! Drap!
"Eh??? AAAHH!?!?"-(M/n) menoleh malah tambah takut karena dikejar.
Sae dengan cepat meraih tangan (M/n). Lalu mencengkram tangan kecilnya. Menatap mata (M/n) dengan intens, kemudian dia menghela nafas.
"Lo napa melarikan diri?"-Sae.
"Ughhhh."-(m/n) tertegun.
"Gw kan ga apa-apain lo kok malah melarikan diri."-Sae.
"Anu...itu...itu gw...gw..."-(m/n) tidak menatap mata dia.
"Ah sudahlah pokoknya ikuti aja gw!"-Sae menarik tangan (m/n).
Kali (M/n) cuma bisa pasrah aja. Ga ada gunanya jika dia mencoba melarikan diri lagi. Toh dia juga kalah cepat dengan Sae, dah gitu dedek emen dikategorikan bertubuh pendek tidak seperti pemain bola pada umumnya.
✿
✿
✿
✿
✿
"Gimana kopinya enak?"-tanya Sae sambil menyesap minumannya.
"Uhh ja..."-(M/n) menyesap kopi.
Mereka berdua sekarang berada di kafe terdekat di rumah Sae. (M/n) menyesap kopi dengan pelan sambil menunggu si es kimo berbicara.
Srup...
"(M/n)."-Sae.
"Iya ada apa?"-tanya (M/n).
"Lo tipenya seperti apa?"-pernyataan Sae membuat (M/n) kikuk.
"Uhh paling gw sukanya cewe-"-(M/n).
"Cowo."-Sae.
"Ohhh ah ahahaha..."-(M/n) makin kikuk, ia sangat bingung.
'Dia mintanya cowo asw!?!? Gimana gw tau!!!'-batin (M/n) tapi karena Sae daritadi natap dia. Itu malah membuat (M/n) tambah salting.
"Hmm."-Sae menatap (M/n).
"Uhh perlukah?"-tanya (m/n) dengan keraguan.
"Ya."-Sae.
(M/n) berpikir tipe apa yang paling dia sukai. Terakhir kalinya dia pernah jatuh cinta sama pria berambut pirang, baik hati dan tidak peka? Benak (m/n) berpikir, apa mungkin dia bilang sejujurnya ato berbohong aja. Tapi kalo berbohong keliatan banget apalagi Sae tipe makhluk ga gampang dibodohi kayak Shidou.
Jadi (m/n) memilih untuk mengatakan yang sebenarnya. (M/n) menghela nafas panjang menatap balik.
"Kalo penasaran gw suka pria berambut pirang, baik hati dan enerjik."-(M/n).
(Bisa tebak siapa🔪)
Yup mata Sae langsung terbelalak. Cowo pirang siapa orangnya??? Sae sempet syok dengan pernyataan (M/n). Sae berpikir cowo berambut pirang itu siapa ya??? Tangannya berpose berpikir. Sementara (M/n) malah flashback mengingat gebetan nya alias Ivanka.
Setelah sekian abad Sae berpikir ia akhirnya mendapat kunci jawaban yang salah.
'Busett masa Shidou!?!?"-Sae malah presepsi Shidou karena rambut pirang nya.
'Gw ga percaya dia suka tipe cogil kek Shidou!?!?'-batin Sae.
Sae dengan wajah tidak percayanya menatap (M/n) dengan heran. Kenapa dia tidak suka pria tipe dingin kek dia? Dia malah suka cowo tipe sintink dibandingkan dengan cowo waras.
"Kalo boleh tau kenapa lo tidak suka cowo pendiem?"-Sae penasaran.
"Karena...kalo cowo pendiem itu cenderung kasar dibandingkan cowo berisik."-(m/n).
Sempet kecewa sih tapi mau gimana lagi. Sae tidak nyangka dia tidak bisa mendapatkan hati berbi. Ia hanya bisa menghela nafas, iri sih cowo kayak Shidou bisa mendapatkan kesempatan. Kemudian Sae menyesap minuman terakhirnya.
"Tapi lo belum ada gebetan kan?"-tanya Sae mengharapkan (M/n) mengatakan tidak.
"Nein."-(M/n).
"Nein? Apa itu gw ga ngerti."-Sae mulai cemas.
"Oh maaf maksud gw belum ada."-(M/n).
Mendengar jawaban (M/n), Sae menghela nafas lega. Mungkin ada harapan untuk pdktin dedek emen. Tangannya mulai meraih pipi boti Jerman itu.
"Gw senang lo berkata jujur...uhh bolehkah gw minta sesuai?"-Sae.
"Bolehh kok, apa itu?"-(M/n) tersenyum manis membuat hati Sae terpotong-potong.
'Shit! Wajahnya yang begitu cantik.'-batin Sae.
"Kalau begitu bolehkah lo nemenin gw kalo ada waktu?"-tanya Sae.
"Bol-"-(M/n).
"Ga boleh."-???
???
(M/n) langsung menoleh langsung. (M/n) melihat Rin dengan tatapan menusuk ke dirinya. Rin mencengkram bahu (M/n) dengan kasar.
"Sudah mulai berani ya...kemarin Isagi kau mainin sekarang ke oniichan gw ya..."-Rin menatap dingin.
Tbc.
Kira-kira ada mama lemon ga yaaa~
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE LOCK X (M/N)🦄 || WATER FOUNTAIN || FANFIC
Short StoryAsal-usul gw cuma ikutan doang, tapi karena kebetulan lagi populer aja ni animek... Jadi gw buat xixixi... (M/n) Amadeo pemuda yang bekerja sebagai detektif. Tapi saat ia disuruh ibunya membeli gula, ia melihat sebuah air mancur yang begitu indah...