Asal-usul gw cuma ikutan doang, tapi karena kebetulan lagi populer aja ni animek...
Jadi gw buat xixixi...
(M/n) Amadeo pemuda yang bekerja sebagai detektif. Tapi saat ia disuruh ibunya membeli gula, ia melihat sebuah air mancur yang begitu indah...
Warning: khusus fujo/fudan, jika tidak suka jangan dibaca☺
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
♤
♤
♤
Setelah 1001 malam Kaiser sudah menjelaskan dari a sampai z. Inre sebagai kk (M/n) akhirnya percaya meski ia sempat meragukan. Untungnya Inte hanya pura-pura telepon papa, karena dia hanya menggertak aja.
"Gw terima penjelasan lo, tapi kalo lo macam-macam lagi...gw yang sebagai kk ga akan segan menelpon vater!"-tegas Inre.
"Iyooo siap~"-Kaiser.
Inre angguk kepala...
'Tapi boong~ gw bakal mainin adik lo lagi hehehe.'-batin Kaiser.
"Yaudah kalau begitu (M/n) beresin masalah lo dan jangan bermusuhan lagi ama Kaiser."-Inre.
"Huh? Sejak kapan gw bermusuhan ama dia??? Dia duluan yang cari masalah."-(M/n) ga terima.
"Kk ga tau siapa yang bermasalah, pokoknya selesaikan, dan jangan lupa ceritakan kepada mutter."-Inre.
(M/n) kicep ia tidak bisa melawa lagi. Apalagi ia telah melarikan diri dari mama tanpa izin. (M/n) menoleh ke arah Kaiser, sementara si surai pirang hanya nyengir doang sambil mengangkat kedua bahu.
'Sialan lo!'-batin (M/n).
Lalu (M/n) menunggu mama pulang. Sore hari mama pulang, (M/n) langsung menghampiri dia dan menceritakan semua kejadian dari a sampai z.
Sang mama sempet terkejut tentang air mancur yang diceritakan oleh anaknya. Tapi mau gimana lagi, ia harus percaya pada putranya.
"Hmm...mutter terima alasanmu...tapi siapa dia."-mama tunjuk ke arah Kaiser.
"I-itu tem-"-(M/n) mau ngomong udah dipotong duluan.
"Gw adalah calon suaminya di masa depan~ ibu mertua mohon restu mu."-Kaiser pede.
"(M/n) anakku, mutterga nyangka kamu bisa temenan ama dia."-mama.
"Buuu mohon restuuu~"-Kaiser.
...
"Gw punya black card, mobil merc*des, villa, dan masih banyak lagi...pokoknya ibu jangan meragukan gw, anakmu di jamin nyaman."-Kaiser mengedipkan mata ke (M/n).