Warning: khusus fujo/fudan, jika tidak suka jangan dibaca☺
♡
♡
♡
"Hiks hiks kenapa...kenapa..."
(M/n) berada di lapangan belakang tepatnya menyendiri di pojokan. (M/n) terus menangis rasa dilema nya terus menggerogoti tubuhnya. Dadanya sesak sulit bernapas, gejolak cintanya begitu pekat. Entah kenapa dia merasakan kesedihan mendalam akibat ke plin-planan dia.
"Hiks Ivan...hiks Ivan..."-(M/n).
Selagi menangis dia terus memikirkan Ivan. Ingin sih menyatakan cintanya ke dia tapi rasa gengsi dan ketidak pedean dia membuat galau. Sembari meratapi nasib hidungnya ingusan kek anak bayi. Ia berusaha untuk menahan air matanya tapi sudah terlambat...
Air matanya terus merembes di pipi. Hidung dia merah akibat banyak ingus yang diproduksi. Pokoknya suasana hatinya sedang galau dirundung kesedihan.
✿
✿
✿
✿
✿
Seiring berjalannya waktu hari ke hari muka emen semakin lusuh. Rambutnya berantakan, matanya sembab dan bibirnya kering. Margot notice gerak-gerik emen yang begitu berubah drastis. Saat ditanya pun selalu dijawab dengan gelengan kepala. Hal ini membuat Margot bingung dan sebenernya ada apa sih dengan diri (M/n)?
Margot bertanyea-tanyea pada dirinya. Margot itu tipenya jahil tapi dia tidak pemaksa jika seseorang ada masalah. Dia lebih membiarkan seseorang itu menenangkan diri.
'(M/n) daritadi kenapa bawaannya murung mulu.'-batin Margot berkata sembari mengamati (M/n).
Sementara (M/n) sudah tidak makan selama dua hari akibat cinta. Perutnya kosong dan dilanda dengan kesakitan.
"(M/n) mau makan?"-tanya Margot dibalas dengan gelengan kepala. Yup (M/n) menundukkan kepala. Karena penampilan dia begitu kusut, Margot dengan inisiatif mengambil bekalnya. Lalu menyodorkan ke arahnya.
"Makanlah."-pinta Margot ditolak ama dedek emen. Tapi Margot tidak menyerah dia sedikit memaksa dan akhirnya diambil oleh (M/n).
Krauk...krauk...
(M/n) memakan roti pemberian Margot. Roti selai coklat dicampur dengan selai kacang. Rasa asin manis bercampuran membuat dia dengan lahap memakannya. Margot hanya menatapi (M/n) sembari merapikan rambut kusutnya.
"(M/n) sebenernya apa yang terjadi padamu? Kenapa kamu selalu murung?"-tanya Margot dengan lembut.
(M/n) hanya geleng-geleng kepala mengisyaratkan bahwa dia tidak apa-apa. Reaksi itu membuat Margot manggut mengerti. Selagi dia menunggu (M/n) makan, perlahan-lahan dedek emen melihat Margot.
"Sebenarnya gw suka seseorang..."-(M/n) nunduk kepala.
"Huh? Apa? Gw ga denger tolong ulangin."-Margot.
...
"Gw suka Ivan."-(M/n) to the point, sempet terkejut Margot cuma dia mengatur gerak-gerik dia.
"Jadi lu suka Ivanka?"-Margot melihat balasan (M/n) dengan anggukan kepala. Lalu dia mengerti mangsud dia dengan helaan nafas lembut Margot berkata.
"Kalau boleh bisakah aku mengetahui sejak kapan lo suka sama dia?"-Margot.
"Sejak pertemuan pertama."-(M/n) menundukkan kepalanya.
Margot angguk kepala sembari menunggu (M/n) berbicara. Lalu (M/n) menatap mata Margot dengan shy shy cat.
"Uh ceritanya berawal dari..."
***
"Jadi begitu ya."-Margot, dibalas dengan angguk kepala (M/n).
"Ja..."-(M/n).
"Kenapa kamu ga bilang sekarang aja daripada lu pendem?"-Margot.
"A-aku ga berani dan lagian gw ga mau terlalu cepat tapi maunya sih sekarang juga."-uh plin-plan (m/n) kambuh sementara Margot sudah mengerti dengan kelakuannya.
Margot pegang kedua pundak (M/n) dengan tatapan lembut.
"Saranku coba aja."-Margot menatap meyakinkan.
Yup (M/n) tersenyum rasa kepedean dia muncul lagi.
𝔻𝕦𝕒 𝕛𝕒𝕞 𝕓𝕖𝕣𝕝𝕒𝕝𝕦
Waktu berlalu (M/n) membawa secarik kertas berupa surat cinta. Dia berjalan mencari Ivanka untuk menyatakan cintanya. Tapi sudah beberapa menit kemudian dia tak kunjung menemukan Ivanka.
(M/n) pun mulai curiga bahkan batang hidung Ivanka tidak ada. (M/n) mulai gelisah ia wara-wiri mengelilingi satu sekolah sampai seorang guru melihat gerak-gerik (m/n).
"Nak kamu cari siapa?"-tanya guru.
"Aku cari Ivan...Ivanka bu."-(M/n) lalu guru itu cuma menatap heran aja.
"Bukankah dia sudah pindah."-guru.
Jawaban itu membuat (m/n) syok berat ia tidak begitu percya.
"I-ibu ga bercanda kan?"-tanya (M/n).
"Tidak ibu tidak bercanda, dia sudah punya dua hari yang lalu."-guru.
"Dua hari yang lalu...hehe sepertinya gw kudet."-(m/n) garuk kepala dia memaksakan dirinya untuk tegar.
"Danke bu..."-tambah (M/n).
"Iya sama-sama nak."-guru.
Setelah meninggalkan guru (M/n) berjalan berlawanan arah. Seketika air mata (M/n) merembes di pipi ia cuma bisa menangis tersedu-sedu. Ia begitu menyesali tindakannya yang begitu plin-plan.
Sob sob
Akhirnya saat dipertengahan dia tersungkur dan berlutut di lapangan. (M/n) terus menyeka air matanya begitu sakit rasanya.
"Hiks hiks (M/n) bodoh!"-(M/n) terus mengucapkan berulang kali.
Penyesalan selalu di akhir, kalau di awal pendaftaran.
Yup begitu lah secerah flashback (M/n). Semenjak kejadian itu (M/n) terus mencari akun sosmed Ivanka tapi hasilnya nihil, tidak ada hasil. Mau dicari sampe urat putus pun tak kunjung temu. Pada akhirnya (M/n) menyerah dan dia menganggap Ivanka sudah mokad.
Terlalu lambat menyatakan cinta ya pada akhirnya gebetan dia hilang ditelan bumi. Mulai sekarang (M/n) melanjutkan pekerjaannya menjadi detektif. Ia berhasil di tes kebugaran dan tes ujian.
𝕊𝕖𝕔𝕖𝕣𝕒𝕙 𝕗𝕝𝕒𝕤𝕙𝕓𝕒𝕔𝕜 𝕤𝕖𝕝𝕖𝕤𝕒𝕚
Tbc.
Okeh jadi chapter selanjutnya akan kembali ke emen dan Isagi.
Gw harap ceritanya menarik.
Laik n vote 🫸🫷
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE LOCK X (M/N)🦄 || WATER FOUNTAIN || FANFIC
ContoAsal-usul gw cuma ikutan doang, tapi karena kebetulan lagi populer aja ni animek... Jadi gw buat xixixi... (M/n) Amadeo pemuda yang bekerja sebagai detektif. Tapi saat ia disuruh ibunya membeli gula, ia melihat sebuah air mancur yang begitu indah...