Akhir janji...

260 25 2
                                    

Warning: khusus fujo/fudan, jika tidak suka jangan dibaca☺

Warning: khusus fujo/fudan, jika tidak suka jangan dibaca☺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sudah dua bulan berlalu, (M/n) sekarang bekerja sebagai tukang sepak bola. Tidak ada lagi yang namanya mengundurkan diri. Ia sudah tekad pada tujuannya dan pasca meminta maaf ke Ness. (M/n) pulang ke rumah dan ketemu papanya. Papa (M/n) justru senang anaknya sebagai pemain bola.

Karena itu adalah cita-cita papanya tapi tidak kesampaian. Ia turut bangga dengan anaknya, satu keluarga sudah mengetahui kalo air mancur itu bisa teleportasi. Ya itu tidak masalah yang penting keluarga nya bisa sering berkunjung tanpa kendaraan.

Sekarang (m/n) berjalan di trotoar bersama Nagi. Kebetulan sekali dia gabut sehingga (M/n) mengajaknya.

"Gi yuk ke toko kue yukkk!"-(M/n) tarik tangan Nagi.

"Iya iya bentar ngab..."-Nagi setengah ngantuk.

"Ayolah gi jgn mager...kita makan kue cromboloni bersama gw."-(M/n).

"Kue apa itu???"-Nagi.

"Kue kesukaan gw, bentuknya bulet dan garing."-(m/n).

"Kedengaran menarik...tapi gw mag—"-Nagi.

"Udah ah, mager mulu sihhh."-(M/n).

Mereka berdua masuk ke dalam toko kue. Disana (m/n) mengambil beberapa kue kesukaan dia. Sementara Nagi cuma celingak-celinguk melihat beragam kue.

"Ayo diambil gi, nanti gw borong lohhh~"-goda (m/n).

"Ya silahkan nanti lo gendut sendirian."-Nagi.

"Ehehehe lo ini..."-(m/n).

(M/n) membeli beberapa kue lalu ia notice ada kemasan gula di toko kue. Hal itu membuat (M/n) jadi teringat sesuai hingga ia mengambil gula tersebut. Nagi melihat gerak-gerik dedek emen karena penasaran dia bertanya.

"Kenapa lo beli gula? Emg lo mau masak???"-Nagi.

"Hehehe bukan ini untuk seseorang."-(M/n).

"Siapa???"-Nagi.

"Ada dehhh...seseorang yg gw sayangin~"-(m/n) mengedipkan mata.

"Isagi?"-Nagi.

(M/n) geleng-geleng kepala...

"Rin? Reo? Kaiser???"-Nagi tebak lagi.

"Nein, nein...bukan mereka tapi seseorang yang deket ama gw."-(M/n).

"Hmmm...gw nyerah dehhh asal lo ga kasih ke orang yang salah..."-Nagi.

"Ya iyalah masa gw kasih ke Shidou."-(M/n) terkekeh.

"Bukan Barou?"-Nagi celetuk.

"Apalagi dia, pemarah kek bebek kimochi...hehehe."-(m/n) terkikik.

"Hehehe...jangan ampe ketauan lohhh nanti dia marah cokkk."-Nagi menahan tawa.

"Ahahaha yaudah yuk kita kembali ke asrama."-ajak (m/n) sambil menghentikan aksi tawa.

"Yaudah ayukkk!"-Nagi.

Kedua orang itu keluar dari toko kue. Kemudian mereka kembali ke asrama bllk.

Tepat jam 20.00 malam (m/n) baru keluar dari air mancur. Ia membawa sebungkus gula pasir untuk seseorang untuk dikasih.

'Gw harap mutter ada di rumah.'-batin (m/n).

Yup yang dia cari adalah mama nya sendiri. (M/n) teringat dengan janji pertamanya sebelum ia tercebur ke air mancur. Ia ingin menepati janjinya kepada mama.

Tep tep

Ceklek...

???

"Mutter? Vatter? Bruder?"-(M/n) melihat rumah kosong sama sekali tidak ada batang hidung mereka.

(M/n) cuma bisa menundukkan kepalanya. Mungkin ini akibat dia selalu meninggalkan rumah. (M/n) pegang gula pasir dengan wajah sedih.

"Mungkin karena gw terlalu sering pergi ke sepak bola...ini semua salahku..."-(M/n).

"Itu bukan salahmu nak."-mama.

"Eh mutter???"-(M/n).

"Suprise!!!"-semuanya.

Satu orang menyalakan lampu dan ternyata bukan hanya keluarga (M/n) tapi rekannya juga ada. Isagi, Bachira, Chigiri dll muncul di tempat tersebut. Mata (M/n) terbelalak ia tidak menyangka ada mereka.

"Ehhh kalian??? Ngapain disini dan mutter, vatter, bruder?"-(M/n) celingak-celinguk.

"Hehehe kami datang karena mama mu mengundang kami!"-Bachira terkekeh.

"Iya mama mu mau merayakan ultah lo."-Reo.

"Ehhh..."-(m/n) melihat mama sementara dia membalas dengan senyuman.

Pada tgl dd/mm (m/n) ulang tahun. Bahkan dirinya pun tidak nyadar hari ini adalah ultah nya. (M/n) terharu bgt setetes air mata keluar.

"Ehh (M/n) nangis???"-Isagi.

"Kyuttt!"-Bachira.

"Da-danke...huhuhu..."-(m/n) terharu.

"Jangan nangis cup cup sini sama om."-Aiku.

"Lo jangan memperkeruh suasana."-Karasu.

"Sssttt."-Aiku.

Yup malam yang indah mereka merayakan pesta ultah bersama-sama. Tengah malam mereka tidak pulang kerumah karena mama (M/n) mengizinkan untuk menginap satu malam begitu juga dengan papanya.

Tep tep...

"Mutter, vatter..."-(M/n) berjalan melihat kedua ortunya masih menikmati pemandangan di balkon.

"Iya anakku? Ada apa???"-papa.

"Anu ich mau menepati janji mutter."-(M/n).

"Janji apa anakku?"-mama bingung.

(M/n) mengeluarkan sebungkus gula lalu ia menyodorkan ke mama. Sementara mama bingun apa maksud (M/n) begitu juga dengan papa.

"Ini untuk apa anakku???"-mama.

"Ini janji  pas mutter mau buat cromboloni..."-(M/n).

Hal itu membuat mamanya terkekeh. Ia tidak menyangka anaknya masih mengingat janjinya. Sang mama menerima pemberian gula dari anaknya sendiri.

"Danke anakku...kamu sangat baik."-mama mengelus kepala (m/n).

"Hehehe sama-sama mutter."-(m/n) tersenyum lembut.

Kedua orang tua (m/n) mengelus kepala putranya dengan lembut. Malam ini dipenuhi kedamaian begitulah akhirnya cerita (m/n) bersama bllk.

















































The end
Terimakasih sudah setia membaca book gw. Mohon maaf jika book tidak sesuai ekspetasi.

Sampai jumpa di book selanjutnya.

(≚ᄌ≚)ℒℴѵℯ

🎉 Kamu telah selesai membaca BLUE LOCK X (M/N)🦄 || WATER FOUNTAIN || FANFIC 🎉
BLUE LOCK X (M/N)🦄 || WATER FOUNTAIN || FANFICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang