Warning: khusus fujo/fudan, jika tidak suka jangan dibaca☺
❖
❖
❖
Sekarang (m/n) menghadapi mantan gebetan nya. Sifat pedenya masih tetep aja muncul. Si pirang kebiruan duduk berhadapan dengan dedek emen. Sementara (m/n) menatap dingin ke hadapannya.
Misi dia cuma satu ingin menunjukkan video 4no Ness ama tiga pria om gey...
"Mein liebling~ gw ga nyangka muka mu begitu masam...kenapa apakah lo ngambek karena gw menggantikan posisi ku?"-tanya Kaiser dengan nada menggoda.
"Gw tidak sudi."-(M/n) menggantung kalimatnya.
"Kenapa sayang?"-Kaiser.
"Jangan panggil sayang ke gw."-(M/n).
Sepertinya (M/n) serius membuat Kaiser tertegun. Ada apa dengannya kenapa begitu dingin hadapannya. Dulunya pas pertama kali ketemu ia bisa melihat sisi (M/n) yang begitu salting dan kaku. Imut sekali tapi kenapa sekarang dia berubah.
Apakah ini pengaruh dari Isagi? Tidak bisa dibiarkan, Kaiser ingin sekali memiliki (M/n). Mungkin mengajak dia basa-basi sebentar siapa tau (M/n) bisa luluh hatinya.
"(M/n) lo masih ingat pertemuan pertama kita?"-tanya Kaiser hanya sebagai embel-embel.
"Hmm..."-(M/n).
'Napa sih dia???'-batin Kaiser wajah (M/n) begitu jutek.
...
"Dulu gw suka sifat lama lo canggung, tergagap...pokoknya lo imut banget apalagi saat gw goda lo pipi lo langsung merah."-Kaiser.
Sighhh...
"Jujur aja gw dulu emg sempet naksir ama lo tapi semenjak mengetahui sifat lo gw jadi mentah untuk menyukainya."-(m/n).
'Sempet naksir...berarti ada kesempatan dong...'-batin Kaiser, sedikit ada senyuman tipis.
"Gw ga nyangka lo suka ama gw dan kenapa lo gasuka lagi? Karena sifat gw?"-Kaiser.
"Mmm ya bener..."-(m/n) menyilangkan kedua tangannya.
"Lahhh lo pasti dihasut ama dia."-Kaiser berprasangka buruk.
"Daripada lo basa-basi mending ke topik inti aja deh."-(m/n).
"Apa emgnya?"-Kaiser.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE LOCK X (M/N)🦄 || WATER FOUNTAIN || FANFIC
ContoAsal-usul gw cuma ikutan doang, tapi karena kebetulan lagi populer aja ni animek... Jadi gw buat xixixi... (M/n) Amadeo pemuda yang bekerja sebagai detektif. Tapi saat ia disuruh ibunya membeli gula, ia melihat sebuah air mancur yang begitu indah...