7. Aneka Pandangan Filsafat

35 12 0
                                    

Happy reading :)

Beberapa hari telah berlalu. Usai memutuskan untuk menjadi seorang atheis, Fajar menjalani hari-harinya dengan menghilangkan Tuhan dalam hidupnya. Namun hal itu tak menyurutkan rasa penasaran Fajar mengenai berbagai hal di dunia.

Terlebih dengan handphone yang telah ia miliki, berbagai pengetahuan ia dapatkan dari konten YouTube. Fajar juga masih suka membaca buku-buku Melinda dan Riko. Terkadang, Melinda dan Riko akan mengajak Fajar untuk membeli buku-buku baru, apabila buku yang dimiliki Melinda dan Riko Sudah dibaca keseluruhannya oleh Fajar.

Dua tahun pun berlalu. Kini Fajar sudah memasuki bangku SMP, tepatnya kelas dua SMP. Fajar lebih memilih SMP umum, bukan pendidikan secara homeschooling lagi. Sebab, Fajar ingin mendapatkan suasana baru sekaligus pengalaman baru baginya.

Riko dan Melinda pun menghargai keputusan Fajar. Riko mendaftarkan Fajar di SMP Gemilang Bangsa, salah satu SMP bergengsi di Jakarta. Fajar begitu senang karena bisa bersekolah dengan suasana yang dirinya dapatkan ketika ia masih sekolah dasar, tepatnya suasana yang ia dapatkan  dari kelas satu sampai kelas tiga SD, Karena setelah itu Fajar melanjutkan pendidikannya dengan homeschooling.

SMP Gemilang Bangsa adalah salah satu sekolah yang diminati di Jakarta. Hal ini dikarenakan sekolah gemilang bangsa memiliki fasilitas yang cukup lengkap terkait pelajaran akademik, maupun non akademik. Sekolah ini juga cukup luas dengan adanya ruangan-ruangan kelas, ruangan UKS, kantin Sekolah, lapangan sepak bola, lapangan basket, lab komputer, lab kimia, perpustakaan, ruangan musik, dan ruangan-ruangan selayaknya sekolah pada umumnya. Setiap ekstrakurikuler yang ada di sekolahan ini juga memiliki ruangannya masing-masing.

Seperti namanya, SMP Gemilang Bangsa juga sering menorehkan prestasi dalam ajang perlombaan antar sekolah. Baik dalam bidang akademik, maupun non akademik, nama SMP Gemilang Bangsa sering disebut ketika pengumuman juara dalam perlombaan perlombaan tersebut. Namun, di mana ada kelebihan, di situ pula ada kekurangan.

Di balik prestasi yang dihasilkan oleh SMP ini, terdapat beberapa hal yang menjadi kekurangan dalam sekolahan ini. Dua diantaranya adalah pembullyan yang masih terjadi antar siswa. Baik itu siswa sekelas, maupun kakak kelas terhadap adik kelasnya.

Selain itu, karena SMP ini adalah SMP negeri, sehingga keragaman agama di sekolahan ini terlihat jelas. Sayangnya, masih ada saja segelintir siswa yang tidak toleran terhadap perbedaan antar agama di sekolah tersebut. Ketidaksukaan terhadap perbedaan agama itu sering dijadikan alasan bagi mereka untuk membully dan menindas siswa-siswa lain yang berbeda keyakinan dengan mereka.

Tetapi, pihak sekolah begitu pintar menutup rapat peristiwa-peristiwa tersebut. Sehingga pihak luar akan menganggap bahwa SMP Gemilang Bangsa adalah SMP idaman dan SMP favorit. Dan Fajar yang menjadi siswa SMP ini, melihat apa yang sebenarnya terjadi antar siswa-siswi di SMP gemilang bangsa.

Ketika fajar pertama kali menjadi murid SMP Gemilang Bangsa secara resmi, usai mengikuti kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah, Fajar memutuskan untuk menyembunyikan keyakinannya sebagai seorang atheis. Fajar lebih memilih untuk berperilaku layaknya penganut Agama Islam, agar ia tidak mendapatkan diskriminasi dari siswa-siswi lain. Fajar melaksanakan ibadah salat ketika waktunya di sekolah sebagai sebuah formalitas agar siswa-siswi lain menganggap Fajar sebagai penganut Agama Islam yang taat.

KRING!

Bel masuk telah berbunyi. Siswa dan siswi berbondong-bondong memasuki kelasnya masing-masing. Saat ini Fajar Tengah menunggu guru biologinya masuk ke dalam kelas.

Fajar menunggu sembari melamun hingga lamunannya buyar akibat tepukan dari siswa yang duduk di belakang mejanya. “Jar, lu Kenapa ngelamun mulu dah?” tanya siswa tersebut.

Teologi DealektikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang