Bab 22

919 77 3
                                    




Ceklek

Wajah yang masih sayu dan senyum terukir di bibir yang masih pucat menyambut kedatangan member dan manager.
Yapp... Dino telah sadar dan sedang duduk di ranjangnya, ia menatap kearah member. Memberpun serentak berhenti sejenak bahkan belum semua masuk keruangan.

"Yaa... Lihatlah wajahnya, ia seakan tak merasa tak bersalah." Seungkwan berjalan cepat menghampiri dino.
"Ya! Salahku apa?" Balas dino dengan suara yang mencoba tegas namun masih tetap lemas.
"Seungkwan-ah.. " ucap Jeonghan
"Hyung.." dino tersenyum menyapa semua hyung dan manager.
"Dino, maafkan aku." Ucap manager
"Kenapa? Hyung tidak salah kan."
"Dino-ya, jujur padaku. Apa ada yang mengabaikan mu saat kau sakit tadi?" Ucap Scoups
"Tidak, tidak ada." Dino menggelengkan kepalanya
"Jujur, nyatanya mereka sampai tidak tahu kau pingsan kan?"
"Kau ingat apa yang terjadi?" Tambah Wonwoo
"Hemm.. setelah aku minum obat kan aku bersandar di sofa. Aku pusing.. mataku mulai berat. Aku merasa tenang saat mataku mulai terpejam. Lalu aku tak ingat apapun lagi." Jelas dino
"Yaa! Kau mengkhawatirkan!" Seungkwan
"Ah.. aku samar-samar mendengar manager hyung seperti menelepon. Aku tahu itu pasti member, aku berusaha untuk bangun dan ingin berbicara pada kalian. Tapi sangat sakit."
"Astaga kau masih sempat mengkhawatirkan kami bahkan saat kau sedang sakit." Mingyu mengelus rambut dino
"Aku bisa saja menuntut mereka jika sampai kau kenapa-kenapa. " Scoups
"Hyung.. jangan berlebihan." Jawab dino tersenyum
"Tapi, kau tidak makan malam kan?"
"Kami semua saat itu sibuk, aku berniat segera menyelesaikan syuting lalu makan malam. Manager hyung juga belum makan."
"Aku sangat bersyukur bertemu kalian, kalian semua sangat baik. Dino, kau bahkan memikirkan aku. Aku sangat terharu." Ucap manager memeluk dino, dino membalas pelukan itu dan tersenyum.
"Hyung pulanglah, makan dan istirahatlah. Aku sudah bersama member."
"Benar kata dino, kami disini menjaganya." Woozi
"Tidak, aku akan menemui dokter dahulu. Bagaimana saran dokter untuk kondisi dino saat ini. Nanti aku kembali lagi." Manager keluar

"Andai saja tidak ada syuting lagi hari ini, kau pasti tidak seperti ini kan? " Wonwoo memegang tangan Dino
"Berapa bekas tusukan infus lagi yang akan terlihat di punggung tanganmu hum?"
"Wajahmu semakin tirus" ucap joshua yang kini berada dibelakang wonwoo
"Kali ini kau dengarkan dokter ya, tidak ada memaksa-memaksa untuk beraktivitas lagi." Wonwoo
"Hyung.."
"Dino!" Panggil seungkwan dengan suara agak keras membuat semua agak terkejut
"Aigo seungkwan-ah pelankan suaramu, kau ingin ku pukul?" Ucap dino
"Yaa!"
"Mari berantem.."
"Sembuhlah! Cepat pulih! Setelah itu kita gulat ! "

"Kalian apa-apaan sih.. bisa tidak untuk tidak berdebat? bahkan kau dino, kau sedang sakit." Ucap Jeonghan
Dino dan seungkwan hanya terkekeh.

Ruang rawat tersebut dipenuhi percakapan hangat para member hingga kemudian manager datang kembali.

"Hyung.. bagaimana kata dokter?" Tanya Scoups
"Dino disarankan istirahat, cuti dari beberapa kegiatannya. Dia tidak bisa terus-terusan memaksa dirinya seperti ini.."
"Yasudah istirahatkan saja.."
"Tapi hyung.."
"Dino-ya! Dengarkan kali ini!" Nada Scoups tegas.
"Aku akan memberi tahu perusahaan." Kata manager
"Batalkan jadwal dino jika tidak bisa diundur. Kesehatannya penting."
"Aku mengerti, aku akan ke gedung sekarang."
"Aku tidak akan tinggal diam, memberku lebih penting dari segalanya." Scoups tampak mulai emosi
"Hyung.."
"Scoups-ssi.."
Member mencoba menenangkan scoups
"Aku akan pergi sekarang, kalian akan beristirahat disini?"
"Iya" seventeen
"Hm yasudah, aku menghubungi kalian lagi besok. Sampai jumpa." Manager pergi meninggalkan rumah sakit.














To be continued.

Thankyouu <3

Terimakasih, Dino.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang