BAGIAN 21 - POSESIF (II)

8.6K 393 4
                                    

Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...

---------------------------------------

Memang, rebahan sambil bermain handphone adalah suatu kenikmatan yang hakiki. Semua orang di muka bumi ini pasti juga menyukai hal tersebut. Sama halnya dengan Anya, Anya pun juga menyukai kegiatan itu. Terbukti, saat ini gadis itu tengah bermain handphone sambil merebahkan tubuhnya di atas tempat tidurnya.

"Kak, tolong beliin mama bahan-bahan dapur dong. Semua bahan dapur kita udah banyak yang pada habis. Mama mau pergi ke toko kue sekarang, soalnya di sana lagi pada rame. Makanya mama mau bantuin di sana. Mau ya, kak? Mama minta tolong banget ini."

Anya sontak terkejut karena kedatangan mamanya yang tiba-tiba ke kamarnya. Namun, keterkejutannya tak berlangsung lama. Setelah mendengar ucapan mamanya tadi, dia dengan cepat bangkit dari posisinya. "Mana sini daftar belanjaannya."

Ratna yang mendengar itu langsung berjalan menghampiri anaknya dan memberikan daftar belanjaan yang sudah dia tulis sebelumnya. "Jangan sampai ada yang kelupaan ya, kak."

"Iya, ma" sahut Anya.

"Mama mau pergi ke toko dulu. Pintu rumah jangan lupa di kunci kalau kamu berangkat nanti" setelah mengucapkan itu, Ratna langsung dengan cepat pergi dari kamar tersebut.

Anya yang melihat kepergian mamanya itu pun memilih untuk berganti pakaian.

*****

Anya yang tengah fokus memasukan bahan belanjaan yang di tulis mamanya ke dalam troli belanja pun tak sengaja melihat seseorang yang di kenalnya. Anya memilih untuk menghampiri orang tersebut dan tak lupa sambil mendorong troli belanjaannya.

"Tante Sekar?"

Wanita paruh baya yang tengah sibuk menatap rak bahan bumbu dapur itu seketika menolehkan kepalanya ketika mendengar seseorang memanggil namanya. "Loh? Anya?"

Anya tersenyum ketika wanita paruh baya itu masih mengenali dirinya. Dia pun langsung menyalimi sopan wanita paruh baya tersebut. "Tante apa kabar? Oh iya, gimana keadaan kaki tante? Udah mendingan?"

"Kabar tante baik, Anya. Keadaan kaki tante juga sudah kembali seperti semula. Dan itu semua juga berkat kamu yang dengan cepat bawa tante ke rumah sakit" ucap Sekar dengan tatapan yang lembut.

"Syukurlah kalau keadaan tante baik. Tante sendirian?" tanya Anya.

"Gak kok, tante sama Ibra. Tadi Ibranya lagi nerima telepon. Eh, itu Ibranya."

Melihat tunjukan dari wanita paruh baya di depannya, membuat Anya dengan cepat mengikutinya.

Anya bisa melihat tatapan terkejut dari Ibra ketika melihat kehadirannya di sini. Bagaimana tidak terkejut, Anya hanya mengirimkan pesan kepada lelaki itu untuk keluar sebentar. Dia tidak mengatakan jika dia ingin berbelanja untuk kebutuhan bahan dapurnya.

"Kamu di sini?"

Mendengar itu, Anya menganggukan kepalanya. "Iya. Aku mau belanja kebutuhan dapur."

Mata Ibra pun menatap pakaian yang di gunakan oleh gadisnya. Tatapannya sontak menajam ketika melihat rok di atas lutut yang di gunakan oleh gadis tersebut. Tanpa pikir panjang, dia pun langsung melepaskan jaket yang dia gunakan untuk di ikat di pinggang gadisnya.

PLAYGIRL || (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang