BAGIAN 33 - JANJI SUCI

5.7K 280 8
                                    

Selamat membaca....
Sorry kalo ada typo....

----------------------------------------

Lima Bulan Kemudian ....

Kebaya pengantin berwarna putih dengan siger sunda yang di pasang di bagian kepala membuat penampilan Anya terlihat begitu cantik. Aura pengantin yang ada di dalam dirinya begitu memancar dan berhasil membuat orang-orang terdekatnya menjadi pangling ketika melihatnya, termasuk Ratna, sang mama.

Nampak senyum bahagia dari wajah Ratna ketika melihat penampilan sang putri yang sebentar lagi akan melaksanakan akad nikahnya bersama dengan laki-laki yang menjadi pilihan putrinya.

"Mama ngapain berdiri di depan pintu? Sini temenin aku, aku gugup banget rasanya. Belum pernah rasanya aku segugup ini."

Suara dari Anya berhasil membuat Ratna langsung berjalan menghampiri sang anak. Beberapa perias yang berada di sana pun mencoba menjauh dan memberikan ruang kepada ibu dan anak tersebut.

"Anak mama cantik banget. Mama benar-benar pangling lihat kamu" puji Ratna.

"Makasih, ma. Tapi, aku gugup banget rasanya. Gini kali ya yang di rasain sama setiap orang yang mau akad. Aku aja gugup gini, apalagi mas Ibra ya ma, dia kan yang ngucapin ijab qabul" benar, Anya saja segugup ini, apalagi Ibra.

"Segugup gugupnya calon mempelai laki-laki, mereka pasti akan berusaha untuk gak melakukan kesalahan ketika akad nikah nanti, kak" sahut Ratna menenangkan.

"Semoga nanti berjalan lancar ya, ma" Anya benar-benar berharap rangkaian pernikahannya nanti berjalan dengan lancar dan juga khidmat.

"Aamiin ..."

Senyuman di wajah Ratna terus terukir. Namun, kali ini matanya sedikit berkaca-kaca menatap ke arah sang putri. "Kakak ..."

"Ken--- ma, mama nangis?" Anya terkejut ketika melihat wajah mamanya.

"Mama bahagia, kak. Mama bahagia karena kakak akhirnya menemukan laki-laki yang bisa menjaga dan juga membimbing kakak."

Ratna menatap wajah sang putri yang begitu cantik dengan make up pengantinnya. "Kakak harus ingat, menikah dan berpacaran itu berbeda. Jadi, ketika sudah menikah dan sudah menjadi seorang istri, jangan sesekali mengucapkan perkataan yang berujung kepada perpisahan. Dalam menjalani rumah tangga, ada dua kepala di dalamnya. Artinya, dua kepala ini nantinya harus bisa saling bersatu dan bahu membahu dalam membangun sebuah rumah tangga. Ketika ada masalah pun, jangan sesekali pergi atau mengadu kepada orang lain, kalian harus bisa menyelesaikan masalah kalian sendiri, karena apa? Masalah rumah tangga bukan masalah yang bisa di umbar kepada siapa pun. Mengerti, kak?"

"Aku ngerti, ma. Makasih ya, ma. Makasih karena terus berada di samping aku selama ini. Meskipun papa udah gak ada di dunia ini, aku bersyukur karena masih ada mama di sini. Makasih ya ma karena sudah bisa bertahan sejauh ini. Aku tau, gak mudah memang bagi mama menjalani ini semua tanpa adanya sosok papa di dekat mama. Tapi, mama hebat, karena mama sudah bertahan sampai sejauh ini. Aku sayang sama mama. Sayang banget" Anya langsung memeluk tubuh wanita yang telah melahirkannya itu dengan erat. Dia bangga mempunyai orang tua seperti mamanya.

"Mama juga sayang banget sama kakak" Ratna balas memeluk tubuh Anya dengan erat dan perasaan sayang.

"Jadi gini, pelukan gak ngajak-ngajak? Cukup tau sih."

PLAYGIRL || (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang