BAGIAN 44 - DIFFERENT

5.3K 251 0
                                    

Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...

-------------------------------------

Setiap manusia terkadang memiliki perubahan yang terjadi di dalam hidup mereka. Entah itu perubahan status sosial, pekerjaan, maupun perubahan fisik. Hal ini sama seperti yang di rasakan oleh Anya. Perubahan fisik yang terjadi pada tubuh ibu hamil itu mengalami perubahan yang pesat. Perut yang semula datar kini berubah menjadi besar dan menonjol. Bagaimana tidak, kini usia kehamilan perempuan itu sudah memasuki bulan yang ke delapan. Bukan hanya perutnya saja yang mengalami perubahan, tubuhnya pun juga ikut berubah. Sebelum di nyatakan hamil, Anya yang memiliki tinggi tubuh 165 cm dengan berat badan 40 kg, kini berubah menjadi 60 kg. Ya, berat badannya bertambah 20 kg selama hamil. Karena berat badannya yang bertambah itu pula, Anya kini merasa resah.

"Ngapain sih sayang dari tadi aku liatin kamu berdiri di depan cermin terus? Duduk sini, nanti kamu cape."

Anya menurut dan duduk di samping suaminya yang kini memperhatikan langkahnya seraya bersandar di kepala ranjang.

"Mas, menurut kamu aku cantik ga?"

Ibra mengernyit bingung ketika mendengar pertanyaan itu. "Kok tumbenan kamu nanyain itu, hm? Kenapa?"

"Jawab aja. Aku cantik ga?" desak Anya menuntut jawaban.

"Cantik. Malahan cantik banget. Aku aja takut kalau tiba-tiba ada laki-laki yang suka sama kamu" Ibra mengecup mesra seluruh permukaan wajah istrinya.

"Beneran aku cantik? Aku kan sekarang gendutan" jujur saja, Anya merasa insecure dengan bentuk tubuhnya sekarang. Dia takut jika pria matang yang menjadi suaminya ini bosan melihat dirinya.

"Kamu cantik, sayang. Bukan cuman wajah kamu, tapi hati kamu juga cantik" jawab Ibra lembut. "Cantik itu gak selalu di nilai dari rupa seseorang. Cantik bisa juga di nilai dari perilaku dan sifat seseorang. Dan di mata aku kamu selalu terlihat cantik. Mau bagaimana pun kamu, aku tetap menilai kalau kamu adalah orang yang paling cantik di dunia dan juga di hati aku."

"Tapi kan aku gendutan, mas" rengek Anya.

"Gendut dari mananya? Gak kok. Yang gendut kan cuman perut kamu karena ada dedek bayi di dalamnya, jadi wajar. Lagi pula, kamu terlihat makin sexy sekarang" ucap Ibra dengan bisikan di akhir kalimatnya.

"Gombal kamu" ledek Anya.

"Serius loh sayang, kamu makin kelihatan sexy sekarang. Aku jadi makin rawan bawa kamu keluar sekarang, takutnya ada laki-laki yang kepincut sama kamu" sahut Ibra jujur.

Anya berdiri dari duduknya dan bergaya dengan tubuh yang menyamping sehingga menampakkan perutnya yang menonjol dan jangan lupakan kedua gunung kembarnya yang juga ikut menonjol karena dress body fit yang di pakainya. "Gimana? Sexy gak aku, mas?"

"Sayang ...." peringat Ibra. Dia tau istrinya saat ini tengah menggoda dirinya.

"Apa?" tanya Anya dengan wajah tak berdosa. Namun, matanya melirik ke arah gundukan yang berada di sela-sela kedua paha suaminya. Anya yang melihat itu terkikik di dalam hatinya. Iya, dia memang sengaja menggoda suaminya.

"Duh, dingin banget ya kayanya malam ini? Aku kayanya butuh kehangatan deh" ucap Anya dan kembali duduk di samping suaminya sambil mengangkat kedua rambut panjangnya ke atas sehingga memperlihatkan leher jenjangnya yang putih bersih.

PLAYGIRL || (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang