Part 3

23 2 0
                                    

Oh ya, kalau ngga ngerti bahasanya translate sendiri yaa😂😂

Jujur aku juga ngga ngerti banyak sih haha

Oke", aku lanjut

Selamat membaca

***
Varrel menginjak kampusnya dengan suasana yang dia buat menyenangkan. Dengan kepintarannya dia lompat semester yang membuatnya lebih cepat menyelesaikan kuliahnya untuk menjadi dokter. Cita-cita nya dari kecil hanya ingin menyembuhkan banyak orang. Terutama untuk ibunya yang kini sering berbaring dirumah sakit tanpa pengetahuan sang ayah karena ibu melarangnya.

Setiap pulang kuliah Varrel menjenguk ibunya serta membawa hal yang membuat ibunya tersenyum kembali. Asam lambung yang terkadang naik, asma yang sudah terbilang parah, dan kanker hati yang akhir-akhir ini muncul entah bagaimana.

"Nak, kamu harus sehat-sehat ya, cari adikmu nanti dan jaga dia". Pesan sang ibu sebelum memasuki UGD kembali.

"Ibu jangan khawatir, nanti kalau kuliah Varrel selesai Varrel cari adik kecil. Ibu harus kuat sampai waktu itu ya, ibu harus kembali melihat bayi kecil ibu yang kini tumbuh remaja". Balas Varrel sambil menciumi tangan Kalina.

"Ibu tidak janji sayang, bukan ibu ngga mau, tapi takdir Tuhan kita tak pernah tahu". Jawab Kalina dengan santainya.

Mengingat ibunya yang semakin parah Varrel belajar begitu keras agar cepat wisuda dan membantu kesembuhan ibunya dan menemukan adik kecil yang dia rindukan selama ini.

Ortunya memang pisah namun komunikasi tetap lancar seperti tiada masalah apapun. Bahkan Kalina tak mau menikah lagi meski banyak yang ingin melamarnya karena dia ingat penyakitnya itu. Kalina yakin Varrel akan bisa kembali bersama ayah dan adiknya. Karena itulah Kalina selalu berpesan pada Varrel untuk mencari adiknya.

***

Cakra pulang sekolah sendirian. Cakra hanya bisa berjalan menyusuri jalan panjang ke apartemennya. Haidar dan Mahen ? Mereka masing-masing dijemput ortu bahkan ibu mereka yang membuat Cakra sedikit iri.

"Yah, kenapa kita harus pisah dengan ibu ?".

Batin Cakra memberontak. Sejenak Cakra duduk di salah satu bangku pinggir taman. Cakra menatap anak kecil yang sedang bermain dengan ortunya. Kembali Cakra merasakan iri dalam hatinya. Karena Cakra hanya memiliki ayah. Bagaimana pun itu Cakra tidak memperbolehkan Ravendra menikah kembali karena ia tak ingin posisi ibunya tergantikan.

'Begitu sayangnya kamu sama ibumu kra, padahal usai kau lahir ibumu tak menginginkanmu'. (Author)

Cakra tahu bukan karena ibunya tak sayang, mungkin ada hal yang membuat ortunya harus mengambil langkah yang membuat Cakra terpisah dari kakaknya. Kini Cakra tak tahu wajah kakak atau ibunya seperti apa. Dia hanya tahu foto waktu dia masih bayi yang digendong ibunya dan ada kakaknya disana.

"Kak, sekarang lagi apa ? Cakra rindu tapi belum bisa pulang karena ayah sibuk bekerja. Ibu juga gimana kak ? Sehat semua kan ?". Cakra bergumam sendiri disana. Ingin melampiaskan segala perasaannya namun tak tahu harus dengan cara apa.

Dia lalu mengambil ponsel dari dalam tas. Dia memutar musik yang dia suka sampai sekarang. Entah mengapa ketika Cakra mendengarkan lagu ini dia terus teringat ibunya. Ingin melihat senyumnya dan ingin memeluknya. Cakra mengikuti irama dan bernyanyi bak karaoke. Oh ya, lagunya adalah 'Youth~Troye Sivan'

"What if.." Lagu Cakra terpotong.

"What if we run away?". Seseorang melanjutkan lagunya.

Cakra tersenyum kemudian melanjutkannya kembali.

VaKra K.H || END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang