~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~
"Feeling hati tak pernah salah, sekalipun bisa berpaling tak akan hilang permanent".-Author-
~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~***
Varrel sedang duduk diruangannya tiba-tiba merasa aneh pada dirinya. Tangan yang sedikit gemetar, perasaannya gugup, hati terasa gelisah. Dia berusaha mengalihkan pikirannya dengan membuka laptop untuk mengerjakan sesuatu namun juga tak bisa. Pikirannya kacau. Dia meminum sedikit air untuk merasa lebih baik tapi usahanya juga sia-sia."Rel!!" Varrel terkejut tiba-tiba Keinan datang.
"Eh, kenapa ?". Keinan melihat logat Varrel yang aneh.
"Lo gapapa ? Kek gelisah gitu ?". Tanya Keinan penasaran.
"Gatau Kei, tiba-tiba gelisah gini, semoga ibu juga gapapa". Balas Varrel memijat dahinya.
"Eumm,, gimana kalau kita keluar ? Cari angin sekalian cari makan, lapar gue". Ajak Keinan agar Varrel bisa mengalihkan pikirannya.
"Boleh deh".
Mereka beranjak pergi dari ruangan itu.
***
Disisi lain Kalina sedang duduk di kursi memandangi bola lampu yang sama dengan milik Cakra di meja kamarnya. Tak hanya bola lampu, disampingnya ada tiga bingkai foto kecil yang dia tata dengan rapi. Satu berisi foto Kalina dan Ravendra, satu foto Varrel yang sekarang dan satunya lagi foto bayi Cakra. Terlihat jelas ekspresi Kalina yang sangat merindukan putra bungsunya.Namun mendadak tanpa getaran atau angin sedikitpun, bola lampu itu menggelinding jatuh dari tempatnya diikuti dua bingkai foto. Hanya bingkai foto Varrel yang tidak jatuh. Mendadak hati Kalina gelisah. Perasaannya campur aduk. Kalina membereskan pecahan kaca dari bingkai itu dan mengambil bola lampu yang sedikit retak dan tergores lalu meletakkannya di tempatnya. Kembali Kalina duduk mengambil ponselnya menghubungi Varrel.
*Kurang lebih begini ya guys
Kalina beralih ke pinggir kasurnya menatap keluar kaca jendela. Dia melamun masih dengan kesadarannya. Dia tak memikirkan apapun namun perasaannya terasa tertekan. Seperti akan terjadi sesuatu. Terlebih jika bingkai foto yang terjatuh.
Varrel kemudian datang dengan Keinan. Menyapa Kalina yang sendirian disana.
"Ibu kenapa ?". Tanya Varrel dan Keinan mendekat.
"Varrel.." lirih Kalina.
"Eh,, kenapa?" Kembali Varrel bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VaKra K.H || END✓
ContoDisini hanya kegabutan ya.. Kalau kepo baca aja Tapi sayang, ga ada romance, jujur author sendiri ngga mampu buat yang romance guyss haha Banyak yang kosong karena sebelumnya udah pada baca di sebelah guys, disini adalah pindahan kaya copy paste. Re...