Part 42

10 1 0
                                    

~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~
"Kamu yang bisa mencari kebahagiaanmu sendiri sudah termasuk lebih dari hebat"

-Clara-
~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~ • ~

***
Varrel menghembuskan nafas panjangnya lalu bersiap untuk cerita.

"Cakra. Dia menang lagi dek. Dia berhasil memenangkan piala di perlombaannya sebanyak dua kali lagi kemarin, tapi itu adalah lomba terakhirnya. Karena dia harus digantikan oleh adik kelasnya sekarang". Varrel menatap jauh kedepan dengan senyuman bangganya.

"Tapi kenapa kak ?". Terlihat Beno yang bingung tak mengerti.

"Karena Cakra sebentar lagi lulus, harus ada yang menggantikan bandnya sayang". Jawab Keinan mencubit pipi gembul Beno.

"Dan satu hal lagi. Cakra kembali menjadi juara kelas tahun ini". Beralih Varrel menatap Beno masih dengan senyumannya.

"Hah ? Lo beneran Rel ?". Tanya Keinan terkejut.

"Iya, sebelum Beno datang Cakra telpon kak Varrel ngasih kabar itu. Beno tau gimana senangnya kakak saat ini ?". Tanya Varrel menggoda Beno.

"Hum, Beno paham. Kak Cakra hebat banget bisa menang di lombanya dan juara kelas. Nanti Beno pengen seperti kak Cakra". Balas Beno bersemangat.

"Untuk itu, Beno harus sembuh, biar bisa sekolah tinggi dan menggapai keinginan Beno sendiri. Mengerti ?". Beralih Keinan yang berucap.

"Okey kak, Beno janji untuk sembuh". Kata Beno melontarkan senyuman pada mereka berdua.

"Ga habis pikir gue sama adek Lo, ayah bimbing dia sekeras apa sih dengan mudahnya dia bertahan di posisi itu. Gue aja naik turun". Kata Keinan menuju pada Varrel.

"Haha, gue juga ga tau, gue sendiri juga sempet naik turun. But look, even though we had ups and downs, we managed to achieve our dreams, right ?" Balas Varrel mendapat anggukan dari Keinan saat itu juga.

"Kak, masa sesingkat itu cerita kak Cakra sih ?". Beno mengejutkan kedua saudara itu.

"Hum ? Mau lagi ?". Tanya Varrel.

"Iya dong". Balas Beno.

"Dengar ini. Sebelum perform nya yang terakhir kemarin, Cakra ikut lomba yang pada hari itu adalah ulang tahun kak Varrel. Cakra menyanyikan lagu yang segala liriknya mengartikan tentang saudara yang terpisah namun saling ada seperti tanpa ada tembok sedikitpun. Dan lagu itu dihadiahkan dari Cakra untuk kak Varrel. Setelah itu Cakra mengucapkan ulang tahun kak Varrel dari sana. Kau tahu setelah itu apa yang terjadi ?". Tanya Keinan dan Beno menggeleng tanda tak tahu.

"Kak Varrel menangis". Bisik Keinan masih bisa didengar Varrel.

"Eh, kak Varrel menangis karena terharu sayang, bukan berarti cengeng". Timpal Varrel tak terima.

"Haha. Benar, kak Varrel terharu dan bangga pada Cakra. Kak Keinan bisa merasakannya juga". Balas Keinan.

"Aku juga bisa merasakannya kak. Nanti kalau Beno punya adik bakal Beno bimbing biar bisa banggain ibu sama ayah". Sahut Beno yang dari tadi menyimak.

"Sebelum itu Beno harus bisa banggain ibu dan ayah dulu dengan menghadiahkan sebuah kesembuhan Beno pada ibu dan ayah Beno. Mengerti sayang ?". Tanya Varrel.

"Hum! Mengerti !". Balas Beno.

"Baiklah, sesi cerita selesai ya, ayo kita cari makan dan setelah itu pulang. Oke ?". Keinan mendapat ide untuk istirahat.

VaKra K.H || END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang