Halloo
Eumm,, ga ada kata" gapapa yaa
Langsung baca aja haha
Selamat membaca
***
Pagi dirumah kediaman Hariadi sangat harmonis. Hingga lahir anak kedua yang imut dan lucu. Namun suatu ketika tak tahu dari mana arahnya kedua orang tua itu berdebat hebat. Varrel yang masih kecil tak tahu apapun tentang permasalahannya. Varrel hanya menemani adik bayinya yang tidur di kamarnya. Samar dia mendengar keributan orang tuanya bahkan adiknya hampir terbangun dari tidur pun langsung menenangkan sang adik dengan memberi susu formula yang telah dibuatkan ibunya.
"Ohh,, jadi kamu tak menginginkan Cakra ? Bayi yang tak memiliki kesalahan apapun padamu itu ? Lalu kenapa kamu tidak menggugurkannya waktu dikandungan kamu ?" Kata Ravendra tanpa meninggikan suaranya karena tak mau bayi kecil itu terbangun.
"Aku tidak bisa membunuhnya. Bawa pergi saja dia ! Anakku hanya satu yaitu Varrel ! AKU TEGASKAN LAGI. HANYA VARREL!!" Balas Kalina yang tak lagi bisa menahan emosinya.
"Oke, kalau begitu kita ambil langkah cerai, aku bawa Cakra dan kamu sama Varrel. Impas kan ?" Seakan Ravendra telah menyerah menghadapi istrinya.
"Itu yang aku inginkan". Singkat Kalina.
"Tapi ada satu syarat sebelum itu". Ravendra menatap Kalina jauh lebih serius.
"Apa?". Kalina hanya cuek namun dengan tatapan sinis ke suaminya.
"Kamu kasih asi ke Cakra dengan cukup selama 6 bulan, dan perceraian kita pas Cakra usia satu tahun. Hanya satu tahun. Dan aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk menghidupi Varrel sampai kapanpun". Syarat sederhana dari sang suami.
"Hanya satu tahun kan ? Oke, aku turuti apa maumu setelah itu anakku hanya Varrel".
Kalina menyetujuinya karena memang dia cepat-cepat ingin pisah dari suaminya. Bahkan kalau bisa kurang dari satu tahun.
Setiap hari sampai bulan ke tujuh waktu kehadiran Cakra Kalina memberikan asinya dengan teratur, kini bayi itu tumbuh dengan baik dan sehat. Sampai bulan ke delapan Varrel yang mendengar semua itu pun menemui ayahnya.
"Ayah, kenapa kita harus pisah ? Nanti Varrel pisah sama adik kecil". Tanya Varrel dengan polosnya.
"Kakak, udah jangan sedih ya, nanti ayah kasih ponsel biar kakak tahu perkembangan adik kecilmu". Balas ayahnya dengan tujuan menenangkan putra pertamanya.
"Tapi sama aja ayah, Varrel ngga bisa main sama Cakra". Balas Varrel kembali.
"Ayah tahu, udah, kamu belum paham sayang, nanti kalau udah gede kamu pasti paham". Ravendra terus memeluk putra pertamanya itu yang sebentar lagi mereka akan berpisah.
Skip 5 bulan tepat Cakra 1 tahun usianya. 8 Januari 2004 adalah tanggal dimana Varrel berpisah dengan adik kecilnya. Ia dan ibunya menetap dirumah itu sedangkan ayahnya dan Cakra pergi entah kemana.
Varrel menjalani hidupnya dengan baik, beda halnya dengan Cakra. Kini Cakra tinggal di negri orang dengan bahasa asing. Cakra tak mengerti apapun, hanya ayahnya yang paham.
Cakra mengikuti kemana langkah ayahnya pergi. Hingga berhenti di suatu apartemen.
"Cakra, kita tinggal disini dulu ya, ayah kerja dulu baru kita beli rumah sendiri setelah ayah punya uang banyak nanti". Kata Ravendra pada putra kecilnya.
"Eum.. iya ayah.. Caka itut ayah,, kalo nda nanti Caka mau cama ciapa yaa?". Balas Cakra kecil dengan senyumannya.
"Pinter anak ayah, yuk masuk, jadi anak baik dan nurut yaa, nanti tiap hari ayah kasih hadiah kalau Cakra ngga nakal, okey?" Ravendra terus saja mencubit putra kecilnya itu dengan gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
VaKra K.H || END✓
Cerita PendekDisini hanya kegabutan ya.. Kalau kepo baca aja Tapi sayang, ga ada romance, jujur author sendiri ngga mampu buat yang romance guyss haha Banyak yang kosong karena sebelumnya udah pada baca di sebelah guys, disini adalah pindahan kaya copy paste. Re...